Debby duduk dikantin dengan beberapa temannya. Sekalian menunggu Anggi yang belum juga menyusul. Sebenarnya kelas telah usai dari setengah jam yang lalu. Nongkrong nongkrong dikantin sebelum pulang adalah kebiasaan Debby.
"Anggi kok nggak nongol nongol kemana sih dia?" Tanya seorang teman.
"Paling juga lagi boker" jawab yang lain.
"Lagi ini kali, ngumpet gara gara dikejar kak Lidya hahaha" seorang lagi tertawa.
"Iya loh. Setelah kejadian waktu kak Lidya di bully sama kak Ashel, kan semua anak kampus jadi tahu kalau dia naksir cewek. Tapi sampai sekarang dia malah terus ngejar Anggi. Nggak ngerasa malu atau apa. Dih, kasian temen gue itu dikejar kejar cewek hahaha" gadis yang pertama terbahak.
"Betul banget. Emang sih kak Lidya cakep, tapi namanya cewek ditaksir cewek ya tetep aja kabur. Kek si Anggi nih, hampir tiap hari harus kucing kucingan sama kak Lidya"
Mendengar celetukan itu gadis gadis tersebut semakin tertawa terbahak bahak. Menertawakan nasib salah satu temannya yang harus selalu bersembunyi karena ditaksir seniornya yang sama sama perempuan.
"Heh, nggak boleh gibahin orang" Debby yang sejak tadi diam pun bersuara.
"Heleh, elu juga biasanya gibahin orang. Sampai tukang parkir IndoApril aja digibahin. Cuma gara gara motornya diangkut ke parkiran, padahal sengaja ditaruh dipinggir jalan biar nggak bayar parkir. Njir ngakak gue hahahah"
Wajah Debby jadi masam. Padahal yang dikatakan temannya itu benar.
"Itu bukan salah gue ya. Tukang parkir nya aja yang maruk. Motor dipinggir jalan kok dipindahin seenak jidat" Debby membela diri.
"Itu cuma dua rebu weh. Miskin banget hidup lu" ujar yang lain.
"Bukan miskin oy, itu namanya irit" Debby tak mau kalah.
Beberapa saat kemudian, tiga teman yang bersama Debby pun bertepuk tangan dan bersorak sorai saat melihat Anggi berlarian karena dikejar kejar Lidya. Sumpah ya, dulu sepertinya Lidya tidak semengerikan itu. Tapi sejak Anggi menolaknya, bukan nya menyerah, gadis itu justru semakin getol mengejar. Tak menyerah untuk mendapatkan cinta juniornya.
"Njir, semangat Gi semangat!!!!! Hahahaha" mereka tertawa saat melihat Anggi yang berlari melewati nya.
Anggi yang kesal karena diledek pun melempar ketiga temannya dengan botol air mineral kosong yang ia bawa sembari terus berlari.
Tapi teman temannya itu justru malah semakin terbahak. Kejar kejaran antara Anggi dan Lidya memang selalu menjadi daya tarik tersendiri untuk anak anak kampus.Ketika teman temannya meledek Anggi, Debby justru fokus pada ponselnya sejak tadi. Ia yang biasanya ikut meledek pun tidak dengan hari ini.
Ia membaca beberapa direct message berbahasa Inggris yang masuk ke Instagram nya. Ia tidak mengenal orang ini. Ia memperhatikan baik baik foto seorang gadis bule berambut cokelat yang mengiriminya pesan.
Ada beberapa pesan yang orang itu kirimkan padanya. Yang membuatnya terkejut adalah karena gadis itu menanyakan kabar Anggi. Apakah Anggi baik baik saja atau tidak.
'ini cewek kenal Anggi?'
Orang itu juga mengatakan jika ia sengaja bertanya padanya karena Anggi tidak pernah membuka pesannya.
Orang itu merasa malu dan tidak berani jika terus menerus menghubungi Anggi. Ia takut semua itu justru akan menganggu Anggi. Makanya orang itu bertanya pada dirinya.*****
Anggi menghentikan mobil yang ia kendarai dihalaman rumahnya, rumah yang ia tinggalkan beberapa waktu terakhir.
Dan mobil yang ia kendarai adalah mobil milik Kartika. Wanita itu tidak mengizinkan Anggi untuk naik motor. Katanya akan lebih aman dengan mobil. Tidak kepanasan juga tak kehujanan. Tapi Anggi sendiri lebih suka naik motor. Lebih leluasa.