My R❤️
****
Anggi telah sembuh dari sakitnya, besok juga sudah bisa kembali kuliah. Ia berjalan ke dapur untuk mengambil minum dengan membalas sebuah pesan dari Kartika yang masuk ke ponselnya. Mengabarkan jika beberapa hari ke depan tidak bisa kerumahnya. Anggi mengiyakan saja, ia berpikir mungkin saja mama tirinya sedang sibuk.
Sebelum sampai di dapur ia sempat mendengar sebuah obrolan yang datang dari arah dapur. Ia berhenti dan berdiri dibalik dinding mendengarkan obrolan Bi Mar dengan seorang tukang kebun.
Tiba tiba saja ia merasa risau. Ia takut sesuatu yang buruk benar-benar terjadi. Ia tidak ingin berpikir negatif tapi ......
Bi Mar & tukang kebun itu membicarakannya soal perceraian. Siapa yang hendak bercerai. Apakah.....Anggi membuka sebuah pesan yang dikirimkan Debby. Debby mengirim screenshot dari sebuah artikel.
"Gi, ini beneran?" Tanya Debby lewat pesannya.
Melihat artikel itu seketika kakinya terasa lemas. Ia berdiri bersandar pada dinding, pandangannya kosong dan hanya bisa menatap lurus ke depan.
Ia tidak tahu menahu soal perceraian kedua orang tua nya, semuanya terasa seperti mendadak. Dan hari ini sidang perceraian Adam & Kartika. Pantas saja papa nya pergi sejak tadi dengan pakaian formal, ia kira hendak pergi ke kantor.Pesan dari sahabat nya itu tak ia balas, Debby sudah protes karena pesannya hanya dibaca. Tapi Anggi tidak peduli. Lalu ia bergegas ke kamarnya, mengambil kunci mobil dan pergi ke suatu tempat.
******
Anggi memarkirkan mobilnya di halaman gedung pengadilan negeri. Ia melihat ada banyak awak media disana. Dan ketika Anggi berjalan memasuki gedung itu, para awak media mengarahkan kameranya. Anggi tidak peduli, ia terus berjalan ke tempat orang tuanya dalam sidang perceraian.
Ada banyak awak media yang meliput, mengetahui jika Adam adalah salah satu konglomerat tersohor di negeri ini. Dan Kartika adalah seorang model serta designer yang famous. Dan nama Anggi sendiri sudah mulai terdengar di kalangan publik. Namun untungnya para awak media itu hanya berada didepan gedung. Tidak diperbolehkan masuk.
Proses perceraian Adam & Kartika telah selesai. Semua sudah berakhir. Dan hari ini kedua orang itu kembali menjadi orang asing. Keduanya sama sama tidak tahu, kalau Anggi berada ditempat itu.
Saat keduanya hendak keluar ruangan itulah mereka terkejut melihat Anggi yang berdiri dengan tatapan sendu. Gadis itu menatap keduanya dengan mata berkaca-kaca. Masih tidak percaya dengan apa yang terjadi hari ini.
"Anggi..." Bisik Adam & Kartika bersamaan. Keduanya sama sama tidak tahu harus bicara apa pada gadis itu.
"Semua gara gara aku kan?" Tanya Anggi dengan lemah. Kali ini ia benar benar merasa bersalah. Perbuatannya membuat kedua orangtuanya berpisah.
Kartika berjalan mendekati Anggi, diikuti oleh Adam yg duduk di kursi roda, ada Mang Kusno yang mendorong nya.
Namun saat keduanya telah berada dihadapannya, Anggi malah menghindar.
Ia merasa malu dan merasa begitu bersalah. Tapi semuanya sudah terlambat."Aku minta maaf, aku benar benar minta maaf.." ucap Anggi kemudian berlari keluar meninggalkan orang orang disana.
"Anggi!!!!!!" Teriak Kartika memanggil. Namun Anggi tidak menoleh dan terus berlari dengan mengusap airmatanya. Membuat orang orang disana hanya bisa menonton pertunjukan gratis itu.
"Jangan, biarkan saja dulu, Anggi butuh waktu untuk sendiri. Dia pasti masih syok dengan hal ini" ucap Adam menahan Kartika.
"Jangan menahan ku. Di antara kita sudah tidak ada apa apa lagi!" Ucap Kartika geram karena Adam malah menahannya.