Lagi lagi Anggi melepaskan helm yang dipakai Kartika.
Membuat Kartika kembali tersenyum. Apalagi jika mengingat sepanjang perjalanan tadi Anggi tidak menolak saat dipeluknya.
Juga membiarkan Kartika meletakkan dagunya dibahu Anggi.
Dan nyatanya mereka malah asyik mengobrol tadi."Yuk masuk" ucap Kartika mengajak Anggi untuk masuk.
Kartika malah tersenyum melihat Anggi yang terpaku menatap butik Kartika sangat mewah diluarnya sekalipun.
Ia hanya berdiri dan melepas jaket Anggi dipinggangnya dan malah memakainya. Ia terus menatap Anggi dan terkekeh.
"Hey, malah bengong terus. Yuk kita ke dalam" ucap Kartika.
Anggi hanya mengangguk dengan muka bodohnya.
Tak sadar jika Kartika mengapit lengan kirinya sembari berjalan masuk._
"Pagi Bu Kartika"
"Pagi Bu"
Semua karyawannya menyapa dengan ramah saat Kartika dan Anggi masuk.
Kartika membalas sapaan dengan ramah pula. Dan tangannya masih mengapit lengan Anggi yang sekarang gadis itu terlihat malu malu."Oh iya, perkenalkan ini Anggisara Adam. Dia anaknya Mas Adam, anak tiri saya" ucap Kartika memperkenalkan Anggi pada seluruh karyawannya.
"Ha-halo semuanya" ucap Anggi yang masih canggung.
Semua karyawan Kartika menatap kagum pada Anggi. Mereka hanya tahu Anggisara Adam itu adalah anak pengusaha terkenal Adam Dewangga. Dan semua orang penasaran dengan kecantikan yang dimilikinya.
Tapi mereka tidak tahu sosok Anggisara itu seperti apa.
Karena Anggi sendiri selalu berusaha menghindar dan tidak mau memberi tahu publik siapa dirinya."Gilak bening banget"
"Orang cakep gini, pantes pada penasaran"
"Masih kuliah katanya"
"Kuliah dimana?"
"Ini pertama kalinya gw ketemu Anggisara, sumpah lebih cakep dari fotonya"
"Emang lu punya fotonya?"
"Ada yang nguntit dia dan fotonya disebar"
Banyak karyawan yang berbisik bisik mengenai Anggi, membuat gadis itu canggung.
Kartika yang menangkap ekspresi itu pun berusaha menyelamatkannya dari rasa canggung."Oh ya Anggi, kamu mau nunggu diruangan mama atau bagaimana? Mama mau ngecek ngecek dulu soalnya" tanya Anggi.
"Emmm mau lihat lihat aja sih ma. Ini semuanya keren keren loh" ucap Anggi dengan kagum.
Kartika tersenyum, tak lupa ia menyentuh bahu kanan Anggi sebentar.
"Ya udah sana lihat lihat aja. Anggap aja butik ini punya kamu sendiri ya, nggak usah sungkan sungkan" ucap Kartika.
"Iya ma" ucap Anggi.
Lalu Kartika meninggalkan Anggi untuk mengecek beberapa urusan.
Dan karyawan karyawan itu kembali ke pekerjaannya.Anggi menatap sekilas pada mama tirinya yang berjalan diikuti tiga orang karyawan.
Lalu matanya menatap berkeliling. Menatap orang yang lalu lalang. Kebetulan butik itu tengah ramai sekarang.Ya pasti ramai. Karena butik itu sangat besar dan memiliki beberapa cabang diluar Jakarta. Pakaian pakaian yang dijual di butik itu juga termasuk kualitas tinggi.
Semua pakaian yang berada di butik itu adalah hasil rancangan Kartika sendiri.Anggi memperhatikan deretan gaun gaun yang dipajang di manekin. Semuanya keren.
'Gilakk! Ini semua mama yang bikin??"