Tadi sepeninggal Adam ke kamar mandi, Kartika kembali meneruskan kegiatannya di dapur. Tapi sekarang sudah dibantu oleh Bi Mar setelah tadi meletakkan barang bawaannya di kamar.
"Biar saya saja yang lanjutkan Nyonya, biar Nyonya bisa bersih bersih dulu sebelum Tuan dan Non Anggi selesai.
Biar nanti bisa langsung makan sama sama" ucap Bi Mar."Iya Bi, bentar ini dikit lagi selesai kok" ucap Kartika.
Sekarang Bi Mar sedang menata makanan di meja. Sedangkan Kartika sendiri sedang cuci tangan. Bersiap siap untuk mandi.
"Ini buat nyambut kepulangan nya Tuan kan Nyonya? Jadi semua ini makanan kesukaan Tuan?" Tanya Bi Mar.
"Heummm kurang tahu sih Bi. Pokoknya sih saya masak makanan kesukaan Anggi. Nggak tahu kalau Mas Adam suka apa nggak" jawab Kartika.
"Waaaah selera Non Anggi tinggi banget heheheh" ucap Bi Mar terkekeh.
"Iya. Saya sering kepo tentang makanan kesukaan Anggi. Biar saya bisa sering sering masakin itu buat dia.
Apalagi kalau lihat dia lagi makan. Saya suka ekspresi dia kalau lagi makan makanan kesukaannya hahahha" ucap Kartika.Bi Mar ikut tersenyum mendengarnya. Ah, majikannya itu kenapa sangat menggebu gebu saat menceritakan anaknya?
****
"Kayaknya mulai sekarang aku akan lebih sering ke luar kota. Pekerjaan makin banyak akhir akhir ini. Lagian kan udah ada kamu dan juga Bi Mar yang bisa nemenin Anggi.
Jadi aku bisa lebih tenang saat aku ada pekerjaan di tempat jauh" ucap Adam.Anggi, Adam dan Kartika tengah menyantap sarapan mereka. Meskipun ditemani juga dengan obrolan.
Anggi sedari tadi sibuk dengan makanannya meski hanya menyimak obrolan Adam dan Kartika. Sesekali juga ia akan ikut nimbrung.
"Ya gapapa kalau itu udah jadi kerjaan. Di rumah kan Anggi sama aku, ada Bi Mar juga. Jadi kamu nggak perlu khawatir" ucap Kartika dengan senyumnya.
Adam ikut tersenyum mendengarnya. Ia pun menoleh kearah putrinya sesaat setelah meneguk minumnya.
"Jadi selama aku pergi, Anggi ngerepotin nggak?"
Pertanyaan itu ia tujukan ke istrinya. Tapi nada menyindir itu jelas ke putrinya. Sengaja ia menggodanya.
"Diiih, emangnya aku anak TK" cibir Anggi.
Adam dan Kartika hanya tertawa mendengarnya. Sebab Anggi jadi cemberut sekarang.
Dan itu justru membuat Kartika merasakan desiran halus di dadanya. Ia benar benar gemas melihat Anggi yang cemberut seperti itu."Anggi nggak ngerepotin sama sekali mas. Malahan Anggi sering nemenin aku ke butik kalau lagi free. Ikut belajar jahit, belajar bikin desain juga.
Habis kuliah kadang jemput aku.
Kalau dirumah, kita sering nyoba masak dengan resep terbaru juga ya Gi?" Ucap Kartika.Anggi mengacungkan jempolnya. Membuat Kartika dan Adam tersenyum.
"Tuh Pa, aku tuh anak teladan" ucap Anggi menyombongkan diri.
"Iya deh percaya" ucap Adam.
****
Sebuah mobil berhenti didepan rumah Anggi. Membuat Bi Mar yang sedang menyiram tanaman pun menoleh.
Lalu keluarlah seorang gadis yang kini nampak mendekat ke arah gerbang.
Melihat itu, Bi Mar pun menghentikan tugasnya dan menghampiri gadis itu."Permisi. Apa benar ini rumah Anggisara?" Tanya gadis itu setelah Bi Mar membuka gerbang.
"Iya benar non. Saya yang bantu bantu disini. Non siapa ya?" Tanya Bi Mar
"Saya Lidya, teman kuliahnya Anggi. Saya mau jemput dia kalau dia belum berangkat" jawabnya.