ADA MAMA OK?

6K 529 131
                                        


(Gw ngerasa tulisan disebelah adalah versi ringkasannya daddys wife.
Banyak yg belain dia, katanya tulisan gw GK mirip, jgn ngada2. Klo kagak tau mah asal ngevacot aja. Kan yg menilai itu para pembaca.
Lagian miripnya nggak dari episode awal. Tp mulai perkenalan dgn si Tante . Makanya gw bilang tulisan dia itu ringkasannya daddys wife)
Selamat membaca

Kartika mengusap pipi Anggi yang penuh airmata. Wajahnya sembab dan berantakan. Gadis itu masih saja sesenggukan.

"Mama, aku nggak ngelakuin apa apa..." Ucapnya tersendat.

"Iya sayang. Mama percaya sama kamu" kata Kartika.

Kartika memeluk Anggi dengan sayang. Mengusap punggungnya dengan lembut untuk menenangkannya. Sesekali ia mengecup kepala gadis itu.

"Aku nggak tahu kenapa ada ini dileher aku ma. Aku nggak ngapa ngapain. Tapi papa salah paham sama aku" ucap Anggi dengan wajah yang ia surukkan di dada Kartika.

"Mama ngerti. Mama percaya sama kamu. Papa kamu itu tadi cuma kebawa emosi aja. Maklum lah kan pasti capek, ditambah lagi habis ketemu Tuan Tarhan Terzioglu.  Jadi kebawa emosi sampai ke kamu juga.
Kamu masih punya mama sayang, kamu bisa cerita apapun ke mama. Ada mama di samping kamu ok?"

Anggi mengangguk di pelukan Kartika. Ia merasa jauh  lebih tenang sekarang. Meski tetap saja masih terusik oleh kesalahpahaman ini.

"Mama sayang banget sama kamu. Lebih dari apapun yang ada di dunia ini Anggi" ucap Kartika.

Anggi memejamkan mata dipelukan Kartika. Ia sangat berterimakasih karena mama tirinya itu mau mempercayainya bahkan membelanya saat papanya sendiri tidak percaya.

"Coba, mama mau lihat sayang" ucap Kartika tiba tiba. Membuat Anggi melepaskan pelukannya.

Gadis itu mendongak membiarkan Kartika memeriksa tanda merah kebiruan itu.
Saat ia menatap wajah Kartika yang amat dekat, ia tak tahu mengapa wanita ini nampak tersenyum meski amat tipis.

"Kamu nggak tahu beneran soal ini?" Tanya Kartika.

"Nggak ma. Aku nggak tau" jawab Anggi.

'berarti saat itu Anggi benar benar tertidur lelap. Hmmm baguslah kalau gitu"

*****

Seorang gadis berambut pirang terlihat duduk melamun di sebuah bangku dibelakang rumahnya.
Ia memikirkan seseorang yang akhir akhir selalu mengusik pikirannya.
Seseorang berambut hitam dari negeri yang jauh. Yang tidak sengaja ia temui di Istiklal Caddesi saat hendak naik trem.

Mengingat apa yang dilihatnya dua hari yang lalu, hatinya masih sesak.
Ia jelas tahu dengan apa yang ada dileher Anggi. Ia bukan anak kecil lagi, ia tahu apa artinya.

Ia tidak tahu mengapa ia merasa sakit hati. Apakah ia cemburu? Kenapa harus cemburu? Apakah ia memendam perasaan pada gadis itu?

Ia sebenarnya juga belum yakin tentang perasaannya sendiri. Tapi dengan apa yang sudah ia rasakan selama ini, tentang hari hari yang pernah ia lewati bersama Anggi. Ia menjadi semakin terusik. Gadis itu benar benar menguasai pikirannya sekarang.

Ia menghela nafas kasar. Karena lagi lagi tanda merah kebiruan dileher Anggi kembali terlintas di benaknya.
Kenapa Anggi bisa memilikinya? Apakah Anggi punya pacar tanpa sepengetahuannya?

Ah, memang nya ia siapa? Kenapa harus se penasaran ini?

"Abla(Kakak)"

Songul menoleh saat mendengar adiknya memanggil. Ia tersenyum melihat Emel yang menghampirinya. Ia bersyukur, adiknya itu sudah semakin sehat sekarang. Sebelum kejadian hujan hujanan beberapa hari yang lalu dan membuat Anggi sakit, Anggi sempat mengantar Emel berobat ke rumah sakit. Dan Anggi yang membiayai pengobatannya.
Ia kembali berhutang Budi dan tak tahu harus bagaimana membalas kebaikannya.

"Duduklah disini" Kata Songul seraya menepuk bangku disebelahnya.

Emel duduk disana seraya menggendong boneka kesayangannya.

"Abla, mengapa Anggisara tidak kemari lagi? Dia juga pernah bilang akan berkunjung ke rumah kita dengan orangtuanya.  Apa jangan jangan dia sudah pulang?"

"Tidak Emel. Dia belum pulang. Dia sedang sakit saat ini, dua hari yang lalu aku menjenguknya"

"Abla, apa aku boleh menjenguknya juga? Dia sudah membantuku saat sakit, paling tidak aku bisa menjenguknya"

"Tentu saja. Besok kita kesana ya? Kita jenguk Anggisara dan bawakan sesuatu untuknya"

"Benarkah? Apa kita perlu mengajak Anne dan Baba?"

"Tidak usah. Nanti malah merepotkan keluarga Anggi. Kita kesana berdua saja"

"Baiklah Abla"

Songul masih cemburu jika ingat hal yang lalu itu. Tapi ia tak dapat mengelak kalau sebenarnya ia juga rindu dengan gadis itu.
Mungkin ia harus menguatkan diri besok saat melihatnya.

****

Lidya duduk dengan Debby di kantin kampusnya. Senior itu terus saja menekuk mukanya. Debby yang melihatnya sampai bosan.
Lidya mengajaknya bertemu tapi sekarang hanya duduk diam begitu. Mana mukanya sudah seperti kertas lipat pula.

Apa jangan jangan sekarang Lidya naksir dirinya karena Anggi sedang pergi?
Ah, walaupun Lidya cantik tapi ia masih tertarik dengan cowok. Apalagi kalau cowoknya SEBASTIAN YATRANggak bakal nolak.

Debby memperhatikan seniornya itu dengan teliti. Seperti akun akun tubir di sosial media yang mengintai mangsanya.

Lidya itu cantik, tinggi, eh tapi ia sendiri lebih tinggi sedikit sih. Pintar dan banyak yang mengincar.
Tapi malah naksirnya sama cewek, bentukannya seperti Anggi pula. Lempeng seperti parutan keju.

Gara gara dia pula sahabatnya itu jadi berurusan dengan Ashel si senior yang galaknya melebihi ayam kalkun.

"Kalo nggak ada urusan mending aku balik aja deh kak. Kesemutan muka ku kalo kebanyakan mikir gini.
Katanya ngajak ketemu tapi nggak ada yang diomongin" ucap Debby dengan kesal.

"Sorry Deb, aku lagi kepikiran sesuatu" jawab Lidya.

"Iye iye, ngerti kok. Pasti mikirin sohib ku kan"

"Iya sih. Deb, kamu tahu cewek bule temennya Anggi?"

"Hah? Bule yang mana?"

"Yang di Turki Deb. Siapa sih namanya ya? Emm siapa ya... Namanya kek konde konde gitu loh?"

"Konde? Konde apaan? Konde emak emak mau nyinden?"

"Ih, bukan. Namanya hampir gitu kok. Eummmm Sanggul? Sanggul? Eh, masa namanya Sanggul?"

Debby yang melihat Lidya seperti orang bego itu pun memilih pergi. Bosan dengan orang itu. Pantes aja Anggi dulu sering menghindar, orangnya absurd begini.
Eh, tapi Lidya pakai pelet apa ya sampai Anggi bisa dekat sama orang itu sekarang?

BERSAMBUNG

Absurd wkwkwk.
Gw ngantuk, besok lagi ye.
DILARANG MENJIPLAK. GW KIRIM LU KE DUKUN ENTAR

DADDY'S WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang