lanjut gaes

3.2K 320 43
                                        

I Miss you
My R

******

Sepulang dari butik, Kartika memacu mobilnya dengan cepat. Ia ingin segera menemui Adam dan bertanya mengenai surat perceraian itu.
Ia kira akan susah untuk bercerai dengannya, rupanya malah Adam sendiri yang hendak menceraikan nya.
Bagus sebenarnya, ia tidak perlu bersusah-payah.

Beberapa saat kemudian ia telah sampai di halaman rumah Adam. Ia keluar dari mobilnya dengan tergesa gesa. Map biru itu ia pegang ditangan kirinya.

Ia membuka pintu kamar Anggi dengan pelan. Dan ia lihat gadis itu tengah tidur. Syukurlah.
Pintu kembali ia tutup dan kini ia mencari Adam.

"Bi, lihat Mas Adam?" Tanya Kartika ketika berpapasan dengan Bi Mar yang hendak ke dapur.

"Tadi saya lihat Tuan pergi ke halaman belakang Nyonya" jawab Bi Mar.

"Oke, makasih" Wanita itu bergegas pergi ke halaman belakang.

Ia berhenti sejenak didepan pintu ketika melihat Adam duduk di kursi rodanya dengan termenung. Kemudian ia memantapkan langkahnya menghampiri laki laki itu.

"Kamu menceraikan aku?"

Adam menoleh ketika mendengar suara dibelakang nya.
Ia melihat Kartika berdiri didepannya dengan menunjukan map biru itu. Wajah wanita itu masih sama seperti tadi pagi, nampak tidak berekspresi apapun. Tidak ada sedih, tidak ada marah, apalagi rasa terkejut.

"Bukankah itu yang kamu mau?" Adam membalikkan pertanyaan.

Kartika diam saja tanpa menjawab. Ia ingin bilang iya, tapi entah kenapa tiba tiba ia merasa malu.

"Kamu mencintai anakku, bukan aku. Untuk apa aku masih harus mempertahankan rumah tangga kita? Semua nya sudah jelas, tidak bisa lagi diperbaiki. Bahkan tanpa aku memohon pun, aku tahu aku tidak akan pernah mendapatkan kesempatan" ucap Adam panjang lebar.

Laki laki itu menatap Kartika dengan sendu. Wanita yang ia nikahi karena cinta dan kasih sayang, kini terasa seperti orang asing baginya.
Tatapan hangat yang dulu ia terima, kini tak ia dapatkan lagi.

Adam tak pernah mengira rumah tangga nya akan berakhir seperti ini. Bagaimana bisa ia begitu mempercayai wanita ini? Mengapa ia begitu percaya diri saat dulu meminangnya? Sementara pada kenyataannya, wanita didepannya ini tidak pernah mencintainya.

"Aku tidak tahu kesalahan apa yang telah aku perbuat padamu. Katakan padaku, apa salah ku? Sehingga kamu melakukan hal yang begitu menyakitkan.
Aku mencintaimu dengan tulus. Aku menikahi mu karena aku mengasihi mu. Namun mengapa semua ketulusan ku, dikhianati oleh istri dan anakku sendiri?"

Nafas Kartika tercekat mendengar semua penuturan itu. Mata Adam terlihat berkaca kaca. Wajah yang sendu itu pun kian sendu.

Kartika sendiri dadanya terasa sesak. Menyakitkan mendengar kata kata Adam. Laki laki itu adalah orang yang baik. Bagaimana bisa ia menyakiti orang sebaik dirinya?
Tapi hati dan perasaannya tidak pernah bisa berbohong. Anak tirinya lah yang ia berikan seluruh hati dan cintanya.

"Untuk apa lagi aku menahan kamu? Kamu sudah lama lepas dari jangkauan ku. Kamu berdiri didepan mataku, namun kamu menatapku seperti orang asing. Jarak yang membentang diantara kita memang tak terlihat, tapi terasa begitu nyata. Bahkan ketika aku masih menjadi suamimu, aku tidak lagi melihat istriku. Kamu seolah olah menjadikan ku orang asing"

Adam menjeda ucapannya. Ia mengambil nafas dan menghembuskan nya dengan berat.

"Aku begitu mempercayai kamu. Aku memberikan hatiku untuk kamu. Menjadi suami sebaik-baik nya untuk kamu. Katakan apa lagi yang kurang?" Suara Adam sedikit meninggi. Sudah lama ia ingin mencurahkan semua kekalutan yang ia simpan selama ini.

Tanpa disadari setetes air mata mengalir di pipi Kartika.  Ia bisa merasakan sakit yang Adam tanggung selama ini.
Adam memang tidak kekurangan apapun. Ia laki laki yang baik. Adam tidak pantas mendapatkan wanita yang kejam seperti dirinya.

"Jika kamu memang tidak mencintai ku, lalu mengapa dulu kamu menerima pinangan ku?" Pertanyaan itu amat menyakitkan. Bahkan Adam kini telah menjatuhkan setetes air mata nya.

"Maafkan aku" ucap Kartika terisak.

Ia jatuh berlutut dihadapan Adam. Ia menunduk dalam tangisnya.
Ia telah bersalah dalam semua hal ini. Ia bersuamikan seorang laki laki yang tak pernah ia cintai.
Ia menerima pinangan itu karena ia merasa Adam adalah orang yang baik. Jujur saja, ia tidak pernah mencintai nya.

"Aku benar benar minta maaf, aku tidak bisa membohongi hatiku. Aku minta maaf" ucap Kartika. Isakan nya membuat Adam memejamkan matanya. Ia sakit mendengar nya.

"Lusa, datanglah ke sidang perceraian kita. Aku telah mengurus semuanya. Kamu tidak perlu bersusah payah. Datang saja lusa, kita akhiri semuanya. Dan hiduplah dengan kesibukan kita masing masing" ucap Adam

Lalu dengan sedikit kesusahan, ia pun pergi dari hadapan Kartika. Meninggalkan segala sakitnya ditempat itu. Pada wanita yang ia nikahi dulu.
Ia lelah hidup dalam derita. Ia akan mengalah. Karena semuanya tidak memberikan kesempatan.

****

Kartika masuk ke kamar Anggi dengan wajah sembap. Sejak kejadian di halaman belakang sore tadi, ia sudah tak melihat Adam. Mungkin laki laki itu sudah berada di kamarnya.

Anggi yang melihat keadaan Kartika seperti itu pun terkejut. Mengapa tiba tiba kembali dengan wajah sembap dan terlihat sedih.

"Ma? Mama kenapa?" Anggi hendak turun dari ranjangnya, namun Kartika sudah lebih dulu memeluknya sehingga ia kembali terduduk di kasur.

"Mama, ada apa?" Anggi mengusap usap punggung Kartika untuk menenangkan nya.

Kini Anggi mendengarkan isakan Kartika. Wanita itu menenggelamkan wajahnya di lehernya.
Anggi tidak lagi bertanya. Ia lebih memilih untuk membelai rambut Kartika. Sesekali mengusap punggung nya. Berharap wanita itu menjadi lebih tenang.
Anggi sesekali menciumi kepala Kartika. Sungguh, ia tidak tahu apa yang terjadi pada seseorang dalam pelukannya ini.

"Anggi?" Suara Kartika terdengar parau.

"Ya?" Jawabnya.

"Mama cinta sama kamu" ucap Kartika dengan tulus.

"Aku tahu, aku juga cinta sama mama" jawab Anggi.

"Berjanjilah, apapun yang terjadi, jangan pernah meninggalkan mama. Mama nggak mau kehilangan kamu" ucap Kartika.

"Aku nggak akan kemana mana" jawab Anggi lalu memberikan ciuman lembut di kening Kartika. Membuat Kartika memejamkan mata meresapi nya.

Bersambung

Maap yagesya, Update nya dua part dulu. Tiga part nya nyusul. Soalnya ada perombakan heheh

Sekarang, hayati mau makan dulu ya
Sorry kalo typo. Belum di cek

Bye bye

DADDY'S WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang