Debby berada didalam mobil bersama orangtuanya. Malam ini mereka hendak pergi kerumah saudara, meski awalnya Debby menolak untuk ikut. Namun karena terus dipaksa, gadis itu akhirnya ikut pergi.
Saat mobilnya melintasi sebuah halte, mata Debby memicing saat melihat seseorang duduk sendirian di halte itu.
Ia pun meminta ayahnya untuk memperlambat laju mobil."Anggi??" Teriaknya dari dalam mobil saat telah berhenti di halte itu.
Gadis yang dipanggilnya itu pun mendongak kearah Debby dimobil.
"Weh iya beneran si koreng ini mah" kata Debby.
Debby pun akhirnya meminta izin untuk tidak jadi ikut orangtuanya. Ia lebih memilih untuk menemui sahabat nya itu.
Debby berjalan menghampiri Anggi yang duduk sendirian disana. Sementara motor Anggi di parkir disamping halte.
"Elu ngapain dimari malem malem woy?" Tanya Debby. Tapi Anggi masih menunduk.
Sesaat kemudian Debby baru menyadari jika sahabatnya ini tengah menangis. Ia menggaruk kepalanya bingung. Sebab ia tak pernah melihat Anggi menangis.
"Yaah, kok lu mewek sih? Kenapa? Lu kalau ada masalah cerita aja ke gue. Jangan malah menyendiri dimari kek gini. Bahaya weh" ucap Debby sembari menepuk nepuk pundak guna membuatnya lebih tenang.
Anggi mengusap airmatanya. Ia memang tak pernah menangis didepan Debby.
"Gue gapapa kok. Elu nggak usah khawatir" jawab Anggi.
"Yaudah lu pulang ya? Gue anterin" Debby menawarkan.
"Gue nggak mau pulang Deb" ucap Anggi masih dengan sisa sisa tangisnya.
"Lah, ini ceritanya lu lagi kabur ye?" Seru Debby.
"Mungkin iya" jawab Anggi lemah.
"Hmmmm ya udah deh kerumah gue aja yuk. Rumah gue selalu terbuka buat sohib gue ini" kata Debby dengan senyum lebar.
Akhirnya mereka pun pulang kerumah Debby. Dengan menaiki motor dengan Debby didepan.
*****
Kartika benar benar seperti orang gila mencari Anggi kesana kemari. Ia telah pergi ke teman teman Anggi yang ia kenal, pergi kerumah suaminya dan berakhir ia bertengkar dengan Adam, pergi ke tempat yang biasa Anggi kunjungi. Namun nihil, ia belum juga menemukan keberadaan nya.
Jika Anggi kerumah Lidya??...
Hmmm sepertinya tidak mungkin. Sebab beberapa hari ini keduanya terlihat berjarak.Sepertinya Kartika melupakan satu hal. Yaitu rumah sahabat dekat Anggi, Debby namanya.
Ya, ini adalah jawaban terakhir. Ia sangat yakin jika Anggi ada dirumah Debby.Ia pun mencoba menghubungi Anggi. Namun berkali kali juga gadis itu terus mengabaikan panggilan telepon darinya.
Bahkan kadang sengaja dimatikan.Kartika pun putus asa. Ia tidak tahu harus bagaimana caranya agar Anggi mau pulang.
Ia tidak bisa berjauhan dengan Anggi, sungguh tidak bisa.Wanita itu keluar dari mobil yang ia hentikan ditepi jalan.
Ia mencari sebuah batu sebesar kepalan tangan. Kemudian ia kembali masuk ke mobil.Ia menatap batu ditangan kirinya itu. Ia menatap dengan yakin.
Mungkin dengan cara ini Anggi mau mendengarkan nya dan pulang ke rumah.Kartika memejamkan mata kuat kuat saat batu ditangan nya itu ia pukulkan ke wajahnya sendiri.
"Aaaarrhh!!!" Teriaknya nyaring.
Ia meringis kesakitan. Airmatanya telah terjatuh seketika. Ia memukulkan batu itu ke dahinya hingga berdarah.
Ia terus memukuli wajahnya sendiri hingga lebam lebam.
![](https://img.wattpad.com/cover/198949567-288-k322856.jpg)