34. 'Pacar'

2.9K 212 1
                                    

Mila memasuki rumahnya dengan senyuman yang mengembang di wajah cantiknya. Kakinya melangkah hendak menaiki tangga, tapi suara seseorang berhasil menghentikannya.

"Darimana kamu? Kenapa senyum-senyum? Habis jalan sama pacar? Ayo cerita sama mama" Pertanyaan beruntun diucapkan oleh Deci membuat Mila berbalik dan menatap sang mama dengan datar.

Ia masih marah dengan kedua orang tuanya, bisa-bisanya mereka mengatakan hal buruk pada anak kandung mereka sendiri dan besoknya bersikap seolah-olah tidak ada apa-apa. Oh shit! Mengingatnya saja membuat Mila menggeram

"Nggak. Mama kan udah nggak percaya lagi sama Mila" Ucap Mila datar membuat senyuman Deci seketika meluntur, kemudian ia berjalan menghampiri putrinya itu.

"Hey, kenapa ngomong kek gitu sayang? Mama percaya kok sama Mila, jadi. Habis darimana kamu?" Deci mengelus surai lembut milik putrinya itu, membuat Mila yang mendengar itu lantas memutar bola matanya malas

"Mila habis ketemu Mela. Percaya?" Ucap Mila membuat Deci menghentikan aktivitasnya dan menatap Mila dengan terkejut, dan hal itu membuat Mila tersenyum sinis

"Nggak kan?" Sinis Mila setelah itu ia pun berlari menaiki tangga

⚔⚔⚔⚔

"Waktu itu, gue seneng. Pertama kalinya gue liat dia temenan sama orang lain. Lo tau nama temen pertamanya Mela?"

"Siapa?"

"Namanya, Gerald"

Nathan termenung, menatap kearah langit malam yang bertabur cahaya bintang dan bulan. Ingatannya teralih pada percakapan dua cewek tadi yang sempat ia dengar, walau sedikit.

Mela? Siapa dia? Kenapa Mila menyebut Ela mirip dengannya? Benarkah kalau mereka itu kembar? Tapi kalau kembar, harusnya mereka akrab bukan?

Semua pertanyaan itu melintas di otaknya tanpa permisi. Ia mengacak rambutnya gusar.

"Namanya, Gerald"

Ia kembali termenung. Gerald ya? Mungkinkah Gerald yang dimaksud itu 'dia'?

Ia berdecak pelan, lantas ia meminum kopi hitam yang ia buat. Ingatannya kembali beralih pada Ela. Cewek yang membuat debaran jantungnya menggila, cewek yang membuatnya memiliki penyakit jantung mendadak. Cewek yang membuatnya hampir gila karena memikirkannya.

Entahlah, ia tak tahu perasaan yang ia alami. Sulit dijelaskan dengan kata-kata. Yang jelas, ia tidak pernah merasakan hal ini.

Bahkan saat berpacaran dengan Cyra.

Mungkinkah ia tengah

Falling in love?

⚔⚔⚔⚔


Ela menyandarkan kepalanya pada kepala sofa. Ia memijit pelan pangkal hidungnya sambil memejamkan matanya. Ingatannya teralih pada percakapannya dengan Mila tadi siang.

Apa yang ia lakukan? Kenapa ia bisa melakukan itu? Ia sungguh tidak menyadarinya! Pergerakannya hanya refleks. Ini diluar kendalinya.

Ia membuka matanya lantas menegakkan tubuhnya.

"Gue terlalu jauh" Lirihnya pelan. Lalu ia menatap secangkir coklat panas yang ia buat dan mengambilnya.

Ela meniup pelan minuman coklat panas yang ia buat. Tatapannya menatap layar TV yang ada dihadapannya dengan kosong. Pikirannya teralih, melayang pada kejadian siang hari ini saat bersama Nathan.

Tanpa sadar pipinya kembali bersemu, ia meletakkan cangkir itu diatas meja. Lantas mengambil bantal sofa yang ada di sampingnya.

Deg

[1]  AMELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang