6. Awal mula pembalasan dendam

8.4K 613 24
                                    

"Twins" teriak Deci dari bawah membuat Mela dan Mila yang sedang bermain menghentikan aktivitas mereka

Mela dengan perlahan menarik senyumannya ketika mamanya memanggil mereka dengan sebutan 'twins' sangat jarang jika mamanya memanggil mereka berdua. Biasanya kalaupun dipanggil pasti Mila, Mela tidak pernah dipanggil oleh orang tuanya

"Mela, ayo, kita dipanggil mama" ucap Mila sambil menarik tangan Mela, Mela pun berjalan dengan senyuman yang masih mengembang diwajahnya

"Ada apa ma?" Tanya Mila saat mereka sampai dihadapan Deci, mama mereka

"Kalian siap-siap ya, kita mau ke taman" ucap Deci dengan lembut kepada Mila dan Mela

"Mela ikut kan?" Tanya Mila dengan antusiasnya

"Iya, kalian berdua ikut" jawab Deci dengan lembut

"Yeay, ayo Mela, kita ganti baju" ajak Mila kelewat senang sambil menarik tangan Mela membuat Mela mengikuti langkahnya

****

Disinilah sebuah keluarga berkumpul, tempat yang indah, banyak pepohonan yang rindang, dan rumput membentang luas. Taman, ya. Disinilah Deci, Damian, Mila, serta sibungsu Mela. Mereka menghabiskan waktu bersama tanpa tau rencana apa dibalik kebersamaan tersebut

"Mela, ayo main kejar-kejaran" ajak Mila dan detik itu juga Mila pun berlari membuat Mela mengejarnya

"Mela, sini tangkap aku" goda Mila sambil berbalik dan memeletkan lidahnya mengejek Mela yang berlari dengan lambat

"Mila, awas ya, kamu akan aku tangkap" ucap Mela sambil menambah kecepatan larinya membuat Mila kembali berlari dengan cepat

Mela dan Mila tengah asik dengan permainan yang mereka buat, meninggalkan orang tuanya yang sedang berbicara dengan serius

"Gimana pa, apa kita akan lakukan itu?" Tanya Deci sambil menatap Damian khawatir

"Mau gimana lagi, ini jalan terbaik" jawab Damian acuh

"Tapi mama takut Mila nanti kenapa-napa" jawab Deci dengan nada khawatirnya membuat Damian langsung menangkup pipi Deci

"Ini semua demi keluarga kita, kemarin mama kan yang bilang kek gitu? Lagipula Mila pasti cuma terluka kecil" ucap Damian dengan tenang membuat Deci perlahan menganggukkan kepalanya meski ragu

"Liat mereka akan berlari didepan kita, mama harus lakuin apa yang papa bilang kemarin oke?" Ucap Damian sambil menatap dua anaknya yang sebentar lagi melewat tepat dihadapannya

"Mila cuman akan jatuh di atas batu itu" tunjuk Damian kearah sebuah batu yang tak jauh dari mereka duduk membuat Deci menatap batu yang ditunjuk suaminya itu

"Dan kemungkinan cuma pelipisnya aja yang terluka, so kamu jangan khawatir" ucap Damian membuat Deci menghela napasnya lega

Dan tak lama kemudian Mila pun berlari melewati orang tuanya tepat didepannya. Damian memberi kode mata kepada Deci, dan dengan perlahan Deci pun menselonjorkan salah satu kakinya ketika Mela sudah dekat dihadapan mereka

Mereka berdua berharap Mela tersandung karena kaki Deci dan berhasil menubruk Mila dan membuat Mila terjatuh tepat dibatu yang tadi direncanakan Damian dan Deci

Tapi sepertinya Dewi Fortuna tidak mendukung keputusan jahat yang dirancang kedua orang tua ini. Entah Mela melihat kaki Deci ataupun tidak yang jelas Mela melompati kaki Deci membuat Deci maupun Damian menggeram kesal

Dasar orang tua laknat.

"Rencana kita nggak berhasil pa" ucap Deci lesu sambil menatap Damian dengan raut kecewanya

[1]  AMELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang