2. Bully

8.5K 476 20
                                    

Seorang anak kecil perempuan berkulit gelap dan berkaca mata bulat sedang menatap pantulan dirinya didepan cermin dikamarnya. Ia memutar tubuhnya untuk memastikan penampilannya sempurna.

Setelah dirasa cukup melihat pantulan dirinya sendiri, ia pun mengambil tas yang ada diatas meja belajarnya lalu menggendongnya dan ia pun keluar dari kamarnya menuju lantai dasar

"Selamat pagi semua!" Sapanya dengan riang tak lupa memperlihatkan giginya yang tersusun rapi ketika ia melihat orang tuanya serta kembarannya ada di meja makan

"Pagi juga Mela" jawab seorang anak kecil perempuan yang berkulit putih susu dengan senyuman mengembang, siapa lagi kalau bukan Mila kembarannya Mela

"Duduk. Makan" perintah seorang wanita setengah baya dengan dingin membuat Mela berjalan dengan menunduk kearah kursinya

Mereka pun memakan sarapannya dengan hening tanpa suara kecuali dentingan sendok yang mengisi kekosongan suara ini

Beberapa menit setelahnya, mereka sudah selesai sarapan. Mela dan Mila berdiri dari duduknya dan berniat untuk sekolah

"Ma, Mila sekolah dulu ya" pamit Mila sambil menghampiri Deci dan meraih tangan mamanya lalu ia cium

"Iya sayang, belajar yang pintar ya" ucap Deci dengan lembut sambil mengelus rambut Mila penuh kasih sayang

Setelah itu Mila pun berlari menghampiri Damian yang sedang menunggu kedua anaknya didalam mobil

Dan kini tersisa lah Mela yang menunduk dan Deci yang menatapnya dingin sambil merapikan piring kotor bekas makan tadi

Dengan ragu Mela pun berjalan mendekati Deci dan ia mengulurkan tangannya berniat untuk berpamitan

"Ma" panggil Mela dengan lirih, Deci hanya meliriknya sekilas dengan tajam dan dingin

Tangan Mela masih mengambang diudara tanpa disentuh sedikitpun oleh Deci

"Sana berangkat" ketus Deci tanpa membiarkan Mela bersalaman dengannya

"Tapi Mela kan belum Salim" jawab Mela dengan lirih membuat Devi menatapnya tajam dengan cepat Mela pun menundukkan kepalanya

"Saya nggak sudi kamu nyentuh tangan saya!" Ucap Deci dingin sambil menatap Mela tajam

"Ta-tapi tadi Mila boleh" jawab Mela dengan terbata-bata

"Lancang ya kamu! Udah sana berangkat!" Ketus Deci sambil berlalu meninggalkan Mela yang menatap sedih tangannya yang masih mengambang diudara

"Mela ayo cepat! Nanti terlambat loh" teriak Mila dari luar membuat Mela berjalan dengan gontai menghampirinya

Dilihatnya saat ia sampai diluar Mila sudah terduduk manis di mobil tepatnya disamping Damian, lagi-lagi ia tersenyum miris menatap Mila yang sedang bercanda dengan Damian dengan iri.

Tidak bisakah kedua orangtuanya menganggapnya seperti mereka menganggap Mila? Tidak bisakah keluarganya memberikan kasih sayang seperti mereka memberikan semuanya kepada Mila? Tapi.... Itu tidaklah mungkin! Entah apa yang membuat keluarganya begitu membencinya pun ia tidak tahu

*****

"Belajar yang pintar ya sayang" ucap Damian sambil mengecup kening Mila dengan penuh kasih sayang

"Iya pa" jawab Mila tak lupa dengan senyuman manisnya

"Yuk Mela, kita ke kelas" ajak Mila penuh semangat sambil turun dari mobilnya dan membukakan pintu mobil belakang bermaksud untuk mempersilakan kembarannya turun

Mela pun turun dari mobil dan menatap Damian yang mengalihkan pandangannya, ia juga ingin diberi semangat untuk belajar seperti apa yang Damian lakukan pada Mila, ia juga ingin Damian menciumnya sebelum ia masuk kekelasnya. Tapi semua ekspetasinya hancur kala Damian mengatakan sesuatu yang menohok hatinya

[1]  AMELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang