31. Like or Dislike?

2.6K 229 2
                                    


Oke Hepi reading;)

*****

"COKLAT!!" Teriak Ela refleks membuat Nathan dan Alex kompak menatapnya dengan terkejut, Ela yang dingin itu bisa berteriak? Sungguh mereka benar-benar tidak menyangka

"Lo suka sama coklat?" Tanya Alex dengan senyuman tertahan

Ela mengangguk antusias, membuat kedua cowok itu menatapnya heran, kemana Ela yang dingin tak tersentuh itu?

"Gue boleh makan?" Tanya Ela sambil menatap Alex membuat Alex mengerjapkan matanya berkali-kali lantas tersenyum manis

"Boleh, habisin juga boleh" Ucapnya lembut membuat Ela langsung mengambil coklat itu dan memakannya dengan lahap.

"Pelan-pelan El, nggak ada yang minta kok" Ucap Alex sambil menatap Ela yang memakan coklat dengan gemas, tangannya terulur untuk mengacak-acak puncak kepala gadis itu.

Ela menatap Alex, lantas ia tersenyum membuat kedua cowok itu tertegun, sungguh! Mereka baru melihat Ela tersenyum, dan itu sangat lah manis membuat Alex mengernyit kala senyuman itu sama persis seperti senyuman manis sahabat kecilnya itu

"Thanks ya Lex" Ucap Ela tulus membuat Alex tersenyum lantas mengusap sudut bibir Ela yang terkena coklat

"Sans aja, gue seneng ngeliat lo senyum. Senyum lo kek sahabat kecil gue" Ucap Alex yang diakhiri gumaman. Ela yang mendengar itu tampak acuh, ia melanjutkan menggambar sambil memakan coklat, meninggalkan Nathan yang menatap Alex dengan tatapan yang sulit diartikan

Alex suka sama Ela? Batin Nathan bertanya-tanya

"Nih Nath, lo nggak mau?" Tanya Alex membuat Nathan terbuyar dari lamunannya, lalu ia menatap Alex datar

"Gue nggak suka coklat" Ucapnya ketus membuat Alex menatapnya dengan menaikkan satu alisnya bingung, lantas ia mengedikkan bahunya acuh dan memilih memperhatikan Ela

-----

Tiga puluh menit pun berlalu, Nathan memperhatikan Ela yang sedang menggambar, tangan kiri Ela yang berusaha menyingkirkan rambutnya yang menghalangi aktivitasnya. Dengan cepat ia pun beranjak dari duduknya menuju kamar ibunya.

Beberapa saat kemudian Nathan pun kembali, ia duduk tepat dibelakang Ela, kemudian ia meraih semua rambut Ela menjadi satu, membuat sang empu seketika tersentak kaget

"Lo ngapain?" Tanya Ela sambil mengalihkan atensinya pada Nathan yang tengah mengikat rambutnya

"Diem. Gue tau lo risih" Ucap Nathan sambil menghembuskan napasnya membuat bulu kuduk Ela seketika berdiri.

Ela hanya diam, ia melanjutkan menggambarnya, membiarkan Nathan yang masih mengikat rambut panjangnya. Dan semua itu tak lepas dari tatapan Alex, ia tersenyum sambil menatap kedua temannya

"Ckckck! Yakin nih gue kalo Nathan suka sama Ela" Gumamnya dengan pelan.

>>>>>>>>

"Hah~" Ela menghembuskan napasnya ketika sketsa gambarnya sudah selesai. Nathan dan Alex kompak menatapnya, bisa dilihat kedua mata cowok itu membola

"Ini lo yang nggambar El?" Tanya Nathan dengan mata melotot membuat Ela yang tengah memakan kue coklatnya seketika menatapnya

"Kenapa? Gambarnya jelek?" Tanya Ela lirih yang langsung mendapat gelengan cepat oleh Nathan

"INI MAH BAGUS BANGET ANJIR" Teriak Nathan refleks sambil mengambil kertas gambar dan menatap gambar itu dengan berbinar.

"Ih gila!! Lo les dimana bisa nggambar sebagus ini? Bisa sedetail ini?" Tanya Nathan bertubi-tubi tanpa mengalihkan pandangannya dari kertas gambar yang ia pegang. Ela diam-diam menyunggingkan senyumannya. Baru kali ini ia mendapat pujian hasil gambarnya.

[1]  AMELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang