16. Zico Mati

7.6K 456 6
                                    

"Na-nathan?" Cicit Radit membuat Nathan terkejut dibuatnya.

Ela yang melihat itu lantas melepaskan Radit, lalu menatap tajam semua yang ada dikantin.

Cyra yang mendengar nama Nathan disebut dari bibir Radit pun mendongakkan kepalanya, tubuhnya seketika menegang kala cowok cupu itu melepaskan kacamatanya dan membersihkan wajahnya menggunakan tisu membuat bedak yang Nathan pakai benar-benar hilang

Nathan membuang asal tisu kotornya, ia terkekeh sinis sambil menatap Cyra dan kedua sahabat busuknya itu.

"Iya, ini gue. Kenapa? Kaget?" Tanya Nathan sinis membuat Cyra menegang bukan main. Perlahan ia berjalan mendekati Nathan dan hendak menggenggam tangan kekasihnya itu, tapi pergerakkannya terhenti kala Nathan mengangkat tangannya seolah memberi isyarat untuk berhenti berjalan.

"Na-nathan, a-aku bisa jelasin ini semua" ucap Cyra takut sambil menunduk

"Jelasin apa lagi hah?! Gue udah tau kalo Lo semua busuk! Nyesel gue dulu nggak percaya sama kakak gue!" Sentak Nathan membuat seisi kantin benar-benar hening dibuatnya

"Nath------"

"Udah! Gue nggak mau denger apa-apa lagi!" Ucap Nathan tegas ketika David memanggil namanya

Pandangannya beralih menatap kedua sahabatnya yang menunduk

"Lo berdua" panggil Nathan membuat Radit dan David mendongakkan kepalanya

"Lo berdua nganggap persahabatan kita apa? Cuma mainan? Atau emang Lo berdua nggak tau makna persahabatan yang sesungguhnya?" Tanya Nathan dengan sinis

"Lo berdua tau nggak? Lo itu nggak lebih baik sama sampah! Lebih busuk dan kotor!" Ucap Nathan dengan menusuk, detik selanjutnya. "Gue nyesel kenal sama Lo berdua"

Lalu tatapan Nathan beralih pada Cyra yang menatapnya penuh ketakutan

"Cyra" panggilnya membuat Cyra mengerjapkan matanya berkali-kali lantas tersenyum kikuk

"I-iya Nath" jawab Cyra

"Lo tau apa yang paling menjijikan yang pernah gue liat?" Tanya Nathan membuat Cyra menatapnya bingung. Nathan tersenyum sinis melihatnya

"Lo. Lo manusia paling menjijikan yang pernah gue temui. Murahan! Lo pacaran sama gue cuma karena uang?!" Ucap Nathan dengan datar dan dingin.

"Eng-enggak Nath, a--aku----- ci-nta sana ka-mu" sanggah Cyra sambil berusaha menggenggam tangan Nathan

"Cinta?" Ulang Nathan dengan terkekeh garing. "Lo cinta sama gue atau yang gue?" Tanya Nathan tepat sasaran membuat Cyra diam tak berkutik

"Mulai detik ini Lo.bukan.pacar.gue" ucap Nathan penuh penekanan

"Nggak, aku nggak mau putus!" Sentak Cyra sambil menggelengkan kepalanya berusaha menolak

"Gue nggak peduli." Jawab Nathan acuh tak acuh, lalu tatapannya berganti lagi pada kedua teman busuknya itu

Ia berjalan mendekat

"Mulai detik ini lo.berdua.bukan.temen.gue.lagi" ucapnya dan setelah itu ia melenggang pergi meninggalkan kantin

"Wehh, Jon eh Nathan! Tungguin!" Teriak Alex sambil berlari menyusul Nathan.

Ela menatap Cyra, Radit, dan David dengan tajam nan dingin. Tanpa mengatakan apapun lagi ia beranjak pergi meninggalkan suasana kantin yang mendadak ramai.

****

Seorang gadis mengendarai mobilnya menuju tempat yang kemarin ia kunjungi. Suasana malam yang hampir sama dengan kemarin tidak membuat niatnya putus dijalan. Ia menatap jalanan yang ia lewati dengan datar mengabaikan suara hewan yang saling bersahutan yang memekakkan telinga.

[1]  AMELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang