53. Flashback

3.3K 211 2
                                    

On

Tring!

Sebuah notifikasi E-mail masuk dari anak buahnya yang ia tugaskan. Dengan cepat Ela membukanya dan membacanya dengan serius

Keningnya mengernyit membentuk lipatan-lipatan, kedua matanya spontan membola ketika membaca isi e-mail itu

"Alexi Gerald Marva. Anak tunggal dari pasangan bernama Carlos Buana Hedy dan Jovanka Lovata yang merupakan pengelola Lovata's Company. Tinggal di perumahan elit ****, dia sempat menetap di Italia selama beberapa tahun karena salah satu perusahaan Carlos hampir mengalami kebangkrutan."

Ela mendongakkan kepalanya. Napasnya tercekat setelah membaca sebagian e-mail yang dikirim oleh anak buahnya. Tatapannya mulai kosong. Ia menatap tak percaya biografi yang anak buahnya dapat

"Ja-jadi A-alex itu------

----Gerald?"

⚔⚔⚔⚔

Ela memijit pelipisnya. Rasa pening benar-benar menyerangnya, ia menghela napasnya pelan sambil memejamkan matanya, menikmati angin yang berhembus menerpa wajah cantiknya

Nyaman dengan posisinya saat ini, Ela langsung membuka matanya ketika merasakan kehadiran orang lain disini. Ia langsung berdiri dan bersembunyi dibalik pohon besar. Disana ia melihat seorang cowok dan seorang cewek yang sangat ia kenali tengah berbincang dengan serius. Ia memejamkan matanya sambil menajamkan telinganya agar obrolan mereka terdengar

"Kita nggak bisa libatin orang kalo nggak mau Ela tau" Ucap cewek itu membuat Ela seketika terkejut. Kedua siswa dan siswi itu tengah membicarakannya? Hell!

"Maksud lo?" Tanya cowok yang ada dihadapan cewek itu dengan bingung, Ela melihat dengan jelas raut kebingungan yang ada diwajah cowok itu

"Seperti yang gue bilang tadi pagi, Ela bakal sadar kalo ada orang yang nyelidiki dia, tapi kalo lo yang nyelidiki dia, kemungkinan bakal berhasil" Jelas cewek itu membuat Ela yang mendengarnya seketika menyeringai. Ahh cewek itu ternyata mendengarkan apa yang ia peringatkan padanya.

"Jadi maksud lo, gue harus-----"

"Ya! Lo yang bakal nyelidiki Ela sampe identitasnya bener-bener terbongkar" Cewek itu memotong perkataan cowok itu dengan menggebu-gebu membuat Ela semakin melebarkan seringaian nya.

"Ckckck, coba aja kalo bisa" Bisik Ela lirih dengan senyuman devilnya. Ia kembali menajamkan pendengarannya untuk mendengar apa yang mereka bicarakan

"Gimana caranya? Gue nggak pernah liat Ela interaksi sama orang lain, nanti juga kehadiran gue nggak digubris sama dia" Ucap cowok itu membuat kedua mata Ela membola mendengarnya. Hey, itu semua tidak sepenuhnya benar bukan? Cowok itu tak pernah melihatnya interaksi dengan orang lain? Lalu Nathan itu bagaimana? Bukankah dia pernah bahkan mungkin sering berinteraksi dengan Nathan?

"Ck!" Ela berdecak pelan sambil menepuk keningnya. Kenapa pikirannya melayang ke Nathan sih

"Lo harus deketin dia secara pelan-pelan, lo deketin dia dengan maksud mau temenan, lo harus nyelidiki dia tanpa dia tau maksud lo" Jelas cewek itu membuat Ela menyeringai. Jadi itu rencana mereka berdua? Terdengar sangat menyenangkan untuknya.

Ela menundukkan kepalanya saat merasakan handphonenya bergetar. Ia langsung berjalan menjauh sambil menatap handphonenya, tanpa mau tau lebih lanjut apa yang di bicarakan kedua anak adam dan hawa itu

[1]  AMELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang