"Mila" Mila berbalik, menatap sang mama yang tadi memanggilnya dengan kening mengernyit. Ia lalu mengalihkan atensinya pada langit yang berwarna hitam dengan bertabur bintang dan bulan.
"Besok papa sama mama mau ke London, kamu ikut ya. Nanti kamu sendirian di rumah. Mama takut kamu kenapa-napa" Ucap Deci sambil mengusap surai putri kesayangannya itu.
"Berapa lama?" Tanya Mila sambil memejamkan matanya, menikmati usapan lembut dari sang ibu.
"Satu bulan, mungkin" Jawab Deci. Lalu detik selanjutnya. "Makanya kamu ikut, satu bulan tuh lama, nanti kamu bosen sendirian dirumah" Ajak Deci, Mila membuka matanya lalu ia menggeleng pelan.
"Nggak ma, Mila nggak ikut. Mila nggak mau ketinggalan pelajaran" Ucapnya membuat Deci mendesah kecewa
"Nggak papa Mila, nanti mama panggil guru privat buat ngajarin kamu. Kamu ikut aja ya" Bujuk Deci, Mila kembali menggelengkan kepalanya
"Nggak ma, lagipula kalo aku ikut mama sama papa aku disana juga bosen, nggak ada temennya" Ucap Mila membuat Deci menghela napasnya pelan. Lantas ia mengangguk.
"Yaudah kalo kamu nggak mau. Nanti mama suruh bibi buat tinggal dirumah aja, buat nemenin kamu" Ujar Deci yang mendapat dehaman pelan dari Mila
"Kamu besok nggak usah sekolah ya, kamu tuh baru sembuh." Lanjut Deci membuat Mila menatapnya dengan kesal
"Nggak mau, besok Mila tetep sekolah. Lagipula Mila juga udah sehat." Bantah nya dengan cepat sambil berdecak pelan membuat Deci terkekeh
"Yaudah, sana masuk nggak baik diluar. Langsung tidur, jangan main HP terus. Good night princess" Devi mengecup kening putrinya itu penuh kasih sayang membuat Mila memejamkan matanya.
Setelah itu Deci pun pergi, meninggalkan Mila yang kembali menatap bulan, raut gelisah tercetak jelas di wajahnya yang menyerangnya tiba-tiba
"Kok perasaan gue nggak enak?"
⚔⚔⚔⚔
Nathan berjalan menyusuri koridor dengan senyuman manis yang mengembang diwajah tampannya. Ia mengedarkan pandangannya guna mencari seseorang yang semalaman ia pikirkan.
Lalu tatapannya pun terhenti pada seorang cewek yang memakai hoodie berwarna hitam yang tengah berjalan sambil menundukkan kepalanya, ia yakin cewek itu tengah memainkan handphonenya.
Tanpa menunggu banyak waktu lagi, ia menghampiri cewek itu, senyumnya semakin merekah kala ia berjalan berdampingan dengan cewek itu
"Pagi Elll" Sapanya dengan riang, membuat Ela yang tengah memainkan handphonenya seketika tersentak dan menatap Nathan dengan aneh.
Ela menormalkan ekspresinya, lalu ia memasukkan handphonenya kembali ke saku hoodienya, ia menatap lurus ke depan, Nathan yang berjalan disampingnya hanya tersenyum tidak jelas dan itu membuat siswa siswi yang berlalu lalang menatapnya dengan bergidik ngeri.
"Udah sarapan El?" Tanya Nathan masih dengan senyuman manisnya. Ela hanya acuh, ia menganggap Nathan tidak ada, yang jelas ia kini mempercepat jalannya agar cepat sampai ke kelasnya.
"Kalo belum, yuk ke kantin. Gue traktir deh" Ajak Nathan sambil menatap wajah cantik Ela
"Nggak perlu" Jawab Ela dengan dingin, setelah itu ia memasuki kelasnya dengan langkah tergesa meninggalkan Nathan yang menatapnya dari ambang pintu.
"Sabar. Lebih semangat lagi dong Nath" Interupsi suara seseorang yang sambil menepuk pelan bahunya membuat Nathan menoleh, ia mendapati Alex yang menatapnya dengan datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] AMELA
Acción#action Rank #1 in Gengster [04-02-2021] #1 in Ela [28-02-2021] #1 in Blacklife [28-02-2021] #4 in Alex [03-03-21] #1 in Action [25-03-21] #1 in Tekateki [13-05-21] #1 in Dendam [15-05-21] #1 in Fake [27-05-21] #1 in Alex [09-11-21] #1 in kebencian...