55. Revenge

3.5K 233 15
                                    

Pick

Pick

Pick

Seorang gadis terlihat duduk dengan angkuh sambil menjentikkan jarinya dan kakinya mengikuti suara jarum jam. Ia menatap dingin kedua orang pria dan wanita setengah baya yang tengah gak sadarkan diri dengan keadaan yang mengenaskan. Dimana seluruh tubuhnya dirantai, dan noda darah di sekujur tubuhnya serta luka luka diwajah mereka yang terus mengeluarkan darah segar

Gadis itu menatap arloji ditangannya, lalu ia menyeringai

"Lima"

"Empat"

"Tiga"

"Dua"

"Satu"

Pick

"Eung~ sshh~ di-dimana ini?" Ringis seorang wanita setengah baya itu sambil mengerjapkan matanya karena penglihatannya yang memburam. Kepalanya terasa sangat pening ketika ia membuka matanya

Ia menoleh ke sekitarnya, asing! Ia tidak pernah ke tempat seperti ini, bau anyir langsung menyeruak ke dalam indra penciuman nya membuatnya ingin muntah

"Ke-kenapa ada rantai?! Mas! Bangun mas! Kita dimana?!" Pekik wanita itu sambil menggoyangkan badannya membangunkan sang suami yang masih tak sadarkan diri.

Ia kembali menatap sekitarnya. Ia membola ketika mendapati lantai yang ia pijak terdapat banyak cairan kental berwarna merah yang sudah dikerubungi oleh para lalat, bau anyir benar-benar mengganggu indra penciuman nya

"Oh, sudah sadar---

---nyonya?" Ucapan dingin yang masuk kedalam gendang telinganya membuatnya seketika mendongak. Tubuhnya seketika tersentak ketika kedua matanya menangkap seorang gadis yang berpakaian serba hitam tak lupa topeng hitam yang gadis itu pakai berjalan menghampirinya. Tubuh wanita itu bergetar hebat ketika gadis itu sudah ada dihadapannya dan memegang sebuah pisau yang terlihat mengkilap, dan yang pasti itu sangatlah tajam.

"Si-siapa kamu? To-tolong le-lepaskan saya dan su-suami saya" Mohon wanita itu sambil meneteskan air matanya membuat gadis itu menyeringai. Ia menyeka air mata itu dengan pisaunya membuat wanita itu memejamkan matanya kala ujung pisau tajam itu menyentuh kulitnya

"Eung~ sssshh" Pria di samping wanita itu mengerjap, ringisan keluar dari bibir pria itu.

"Di-dimana ini?" Tanya pria itu sambil mengerjap ngerjapkan matanya beradaptasi dengan cahaya lampu yang sangat terang diruangan ini

"Ka-kamu siapa?! Le-lepaskan kita berdua! Kami tidak ada urusan denganmu!" Ucap pria itu panik membuat gadis itu tersenyum devil

"Ahh, apa kalian tidak merindukanku, mama dan papa?"

⚔⚔⚔⚔

Brak!

Pria berpakaian serba hitam itu mendobrak pintu rumahnya, ia mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru rumahnya, kaki jenjangnya ia langkahkan ke lantai dua rumah ini.

Ceklek

Ia membuka pintu sebuah kamar, ia masuk ke dalam dengan tergesa-gesa

"Ela! Dimana kamu!" Teriaknya sambil mengecek seisi ruangan. Tapi tak ada gadis yang ia cari

"Ela! Jangan bermain-main dengan uncle! Kau sudah gagal! Kau harus ikut bersamaku kembali ke L'A!" Teriak pria itu sambil berlari keluar dari kamar dan mencari diseluruh penjuru rumahnya

"Ela! Keluarlah! Uncle tidak akan menghukummu kalau kamu menurut padaku!" Ucapnya dengan lantang, tapi tak ada yang menjawab membuatnya menggeram kesal.

[1]  AMELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang