40. Disiksa?

2.9K 192 4
                                    


"Sshh" Mila meringis pelan, ia mengerjapkan matanya berkali-kali. Udara pengap yang ia hirup membuat kedua matanya terbuka lebar.

Dimana ini?

Ia menundukkan kepalanya. Lagi dan lagi kedua bola matanya membelalak kala ia tengah duduk di sebuah kursi dengan kedua tangan yang terikat kebelakang serta kakinya juga diikat dengan kuat

"TOLONG!!!" Teriaknya kencang. Lalu tak lama pintu ruangan ini pun terbuka, menampakkan siluet tiga orang yang memasuki ruangan ini

"Wah, ternyata sudah bangun. Lo pingsan atau tidur tadi?" Ucap suara salah satu dari orang itu membuat Mila terdiam. Ia masih tidak mengerti dengan keadaanya yang seperti ini.

"L-lo si-siapa? Gu-gue di-dimana?" Tanya Mila gagap membuat salah satu dari tiga orang itu berjalan kearahnya

"Lo ada di gudang. Yakin lo nggak kenal gue?" Ucap orang itu dengan seringaian nya sambil membelai pipi Mila membuat Mila memberontak

"Ke-kenapa gue ada disini?" Tanya Mila lagi sambil menatap orang di hadapannya yang tengah menyeringai lebar membuatnya takut bukan main

"Gue mau ngasih lo pelajaran." Ucap orang itu, lalu ia kembali berjalan menghampiri kedua orang lainnya.

"Mana?" Tanya orang itu membuat salah satu dari keduanya menyerahkan sebuah pisau kearahnya. Ia tersenyum----lebih tepatnya menyeringai sambil kembali berjalan menuju Mila yang ketakutan bukan main

"L-lo ma-mau apa?" Tanya Mila dengan suara bergetar nya ketika orang itu jongkok di hadapannya dan menatapnya dengan tatapan puasnya

"Lo udah ngerebut milik gue. Gue bakal bikin lo nyesel" Ucap orang itu sambil membelai pipi Mila menggunakan pisau yang ia pegang

Srettt

"Arrghss sakit! Hiks" Tangis Mila pecah saat ujung dari pisau itu mengoyak permukaan kulit wajahnya.

"Ssttt don't cry babe, gue baru mulai" Ucap orang itu sambil menyeka darah yang keluar dari wajah Mila dengan menggunakan pisau itu

Sretttt

"S-stop! Sa-sakit hiks" Racau Mila, ketika pisau itu kembali menusuk kulit wajahnya. Air mata yang turun membasahi pipinya membuat rasa perih semakin menjalar.

"Lo tau kesalahan apa yang lo buat?" Tanya orang itu setelah menghentikan aktivitasnya. Mila dengan napas terengah-engah menatap orang itu dengan tatapan memohon.

"Gue nggak bakal ngelepasin lo! Gue mau lo mati ditangan gue! Karena apa? Karena lo udah ngerebut apa yang harus gue miliki!" Ucap orang itu sambil berdiri. Ia kemudian menatap dua orang yang ada dibelakangnya

"Buka ikatannya" Perintah orang itu yang langsung diangguki oleh kedua orang lain dibelakangnya itu.

Mereka berdua pun berjalan menghampiri Mila, dan melepas semua ikatan yang melilit dibadan gadis itu.

"Berdiri" Perintah orang itu membuat Mila menatapnya takut-takut, tapi tak urung ia berdiri dari duduknya

"ARRGHHS!!" Teriak Mila keras saat jari tangan orang itu langsung menjambak rambutnya tanpa ampun. Ia merasa sangat sakit! Apa orang itu tidak punya hati?!

"Lo cantik, tapi sayang. Murahan" Ucap orang itu lalu menarik rambut Mila dan langsung membenturkan kepala Mila membuat tubuh Mila terhuyung

Bugh

"Sa-sakit hiks" Tangisnya pecah. Tangannya bertumpu pada dinding yang ada dihadapannya. Tangan yang satunya lagi memegang kepalanya. Sungguh! Ia merasa sakit, pening, dan perih dalam waktu bersamaan

[1]  AMELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang