27. Can I?

3.4K 241 7
                                    

Emang gue dah keterlaluan ya? Batin Nathan sambil mencoret bukunya asal menggunakan pulpennya

Apa gue harus minta maaf sama Ela ya? Batin Nathan lagi seraya menatap kearah Ela yang fokus menundukkan kepalanya

Kemudian tatapannya pun teralih kepada guru yang tengah menulis di papan tulis, lalu ia menunduk, menatap jam tangannya

"Bentar lagi istirahat" ucapnya lirih dan kemudian mengamati guru yang ada didepan

Dan benar saja, beberapa menit kemudian bel istirahat kedua pun berbunyi nyaring membuat semua murid bersorak senang. Guru yang tadi mengajar meninggalkan kelas.

Melihat semua temannya yang mulai beranjak keluar dari kelas membuat Nathan tersenyum tipis lantas ia menatap Ela yang masih menundukkan kepalanya. Kemudian tanpa pikir panjang Nathan pun beranjak pergi meninggalkan kelas menuju kantin.

Ia menyusuri koridor sekolah dengan langkah cepat seperti berlari. Dan sesampainya di kantin ia pun langsung memesan sesuatu.

"Bu, mie ayam sama es jeruknya satu ya" pesan Nathan yang langsung diangguki ibu kantin itu.

Beberapa menit menunggu pesanan Nathan pun sudah jadi, ibu kantin itu menyerahkan nampan berisi mie ayam dan es jeruk yang Nathan pesan kepada Nathan

"Bu, saya boleh bawa ini ke kelas kan? Nanti dibalikin kok, tenang aja" pinta Nathan sambil membayar makanan dan minuman yang ia pesan

"Boleh kok, tapi dibalikin ya" peringat ibu kantin itu yang langsung diangguki Nathan.

Secepat kilat Nathan pun berlari menuju kelasnya. Kemudian ia mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru kelas yang sepi ini. Lalu tatapannya terhenti pada seorang cewek yang sangat ia kenal.

Segera ia pun menghampiri cewek itu yang masih senantiasa menundukkan kepalanya entah karena apa.

"El" panggil Nathan, tapi tidak ada sahutan dari cewek itu. Cewek itu masih diam ditempat dengan posisi yang sama

Nathan meletakkan nampan itu di meja cewek itu, kemudian ia menepuk bahu cewek itu pelan

"Ela" panggil Nathan lembut, tapi lagi dan lagi Ela tak bereaksi apapun

Kemudian Nathan menepuk bahu Ela lagi lumayan keras

"Ela!" Panggil Nathan untuk yang ketiga kalinya.

Nathan tersenyum kala Ela mendongakkan kepalanya dan menatapnya dingin, lalu tatapan Ela teralih pada semangkuk mie ayam dan segelas es jeruk.

"Emm, gue mau minta maaf sama Lo" ucap Nathan tulus seraya menundukkan kepalanya.

"For?" Tanya Ela sambil menatap Nathan yang masih menundukkan kepalanya.

"Gue minta maaf kalo seandainya gue terlalu ikut campur sama urusan Lo, gue minta maaf kalo seandainya udah buat Lo merasa terusik. Pokoknya gue minta maaf buat semuanya." Ucap Nathan cepat seraya menutup rapat kedua matanya.

Kemudian Nathan mengintip, melihat reaksi Ela, dan boomm!! Ela tidak mendengarkannya melainkan tengah memainkan handphonenya.

Lah sianjir rutuk Nathan dalam hatinya

"Sebagai permintaan maaf gue, gue beliin Lo makan siang. Lo belum makan kan?" Ujar Nathan sambil mendorong nampan itu agar lebih dekat kearah Ela.

Ela tidak menatapnya, ia mengabaikan Nathan seolah hanya angin lalu. Dan itu membuat Nathan seketika geram

"El! Lo dengerin gue nggak si?!" Tanya Nathan kesal, tapi tak ada balasan dari Ela

"El! Tatap gue!" Perintah Nathan, tapi lagi dan lagi Ela tak bereaksi apapun

[1]  AMELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang