42. Donor Darah

3K 209 2
                                    

"Operasinya berjalan dengan lancar" Ucap dokter itu membuat mereka menghela napasnya lega

"Tapi..." Mereka kembali menahan napasnya menunggu kelanjutan ucapan sang dokter..

"Pasien kritis"

"K-kritis?" Ulang Alex tak percaya sambil menatap dokter muda itu meminta penjelasan.

"Pasien mengalami pendarahan hebat akibat tusukan itu. Ia kehabisan darah, dan stok darah di rumah sakit ini tinggal sedikit. Kami akan menghubungi pihak bank darah dari rumah sakit lain, tapi jika salah satu dari kalian mempunyai golongan darah yang sama, kalian bisa mendonorkan nya." Jelas dokter itu membuat mereka menganga tak percaya

"Golongan darahnya apa dok?" Tanya Alex tak sabaran

"AB negatif, golongan darah ini lumayan langka." Ucap dokter itu membuat mereka bertiga terdiam. Lalu detik selanjutnya. "Jika pasien tidak mendapatkan donor darah itu dalam satu jam, maka..." Dokter itu menghela napasnya berat membuat mereka bertiga menatap dokter itu khawatir

"Maka apa dok?!" Ucap Alex sedikit menyentak dokter itu yang sedari tadi hanya diam.

"Maka kemungkinan besar, pasien tidak akan selamat" Lanjut dokter itu membuat mereka bertiga seketika mematung dibuatnya.

"Pasien akan kami pindahkan ke ruang ICU" Ucap dokter itu sambil berjalan masuk kedalam ruang operasi. Meninggalkan Alex yang terduduk di lantai rumah sakit ini dengan tangan mengepal.

"Gue bakal kasih pelajaran orang yang udah buat Mila kek gini!" Desis nya dengan tajam

-----

"Udah tiga puluh menit. Gimana ini? Golongan darah gue beda. Gue nggak mau Mila kenapa-napa" Ucap Alex khawatir sambil berjalan mondar-mandir di depan ruang ICU. Nathan dan Ela menatap Alex tak tega. Kemudian Ela berdiri dari duduknya membuat atensi Nathan teralih menatapnya

"Mau kemana lo?" Tanya Nathan saat ia melihat Ela hendak berjalan

"Toilet" Jawab Ela singkat

⚔⚔⚔⚔




Tok tok tok

Seorang gadis mengetuk pintu sebuah ruangan bercat putih ini. Raut dingin dengan sedikit khawatir tercetak jelas di wajah cantiknya

"Masuk!" Sahut suara dari dalam membuat gadis itu memutar knop pintu. Pria yang ada didalam pun mengalihkan atensinya dari berkas-berkas yang ia baca ke gadis itu.

"Ada perlu apa?" Tanya pria itu sambil menatap gadis yang menatapnya dengan tatapan kosong

"Saya mau mendonorkan darah saya" Ucap gadis itu dingin, pria yang memakai jas putih itu menunggu ucapan gadis yang tengah ada dihadapannya

"Untuk Mila"





⚔⚔⚔⚔

"Ela kemana sih?! Masa ke toilet lama banget?!" Ucap Nathan sambil berdecak kesal.

Ia tak henti-hentinya menoleh ke kanan kekiri untuk mencari keberadaan Ela. Lalu sesuatu pun terlintas dipikiran nya

"Lex" Panggilnya membuat Alex yang tengah memejamkan matanya seketika berdeham pelan

"Keluarga Mila nggak di kasih tau? Mereka pasti juga khawatir" Ucapnya membuat Alex mengerjapkan matanya berkali-kali. Ya! Mengapa ia bisa sampai lupa

"Lo bener. Sekarang gue ke rumah Mila, siapa tau golongan darah orang tuanya sama kaya Mila. Lo jaga Mila, kalo ada apa-apa langsung telepon gue" Ucap Alex lalu berdiri dari duduknya dan berlari dengan langkah lebarnya menyusuri lorong rumah sakit ini

[1]  AMELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang