9. Ela

7.6K 554 15
                                    

Seorang gadis sedang menatap pantulan dirinya didepan cermin yang menampilkan tubuhnya dibaluti seragam sekolah

Lantas ia berjalan menuju ranjang dan iapun duduk lalu ia memainkan ponselnya.

Setelah dirasa cukup dan kebetulan jam sudah menunjuk pukul setengah delapan, gadis itupun menggendong tasnya dan ia pun keluar dari kamar

----

Lima belas menit pun berlalu, gadis itu turun dari mobilnya tak lupa ia menggendong tas sekolahnya. Ia menatap sekolah yang sepi ini karena memang sudah waktunya pelajaran pertama dimulai.

Gadis itu perlahan demi pasti berjalan dengan wajah datar dan dinginnya serta tatapan tajamnya.

Ruang kepala sekolah. Gadis itu akan menuju tempat itu

Sepanjang perjalanan, tak jarang ada siswa yang berpapasan dengannya menatap dirinya dengan kagum karena wajahnya yang sungguh cantik itu.

Tok tok

Ia mengetuk pintu ruang kepala sekolah ketika ia sudah berada didepan ruangan itu

"Masuk!" Perintah suara lantang dari dalam

Segera gadis itupun membuka pintu dan ia memasuki ruangan kepala sekolah membuat kepala sekolah yang sibuk dengan berkasnya menolehkan kepalanya dan seketika kepala sekolah itupun langsung berdiri

"Siswi baru dari L'A kan?" Tanya kepala sekolah itu berusaha memastikan membuat gadis itu menatapnya intens

"Ya" singkat gadis itu

"Silahkan duduk" persilahkan kepala sekolah itu membuat gadis itu langsung duduk

"Baiklah, siapa namamu?" Tanya kepala sekolah itu membuat gadis dihadapannya menatapnya tajam dan dingin membuat sang kepala sekolah kikuk dibuatnya

"Si-siapa namamu?" Ulang kepala sekolah itu lagi dengan kikuk kala tatapan tajam gadis itu masih menatapnya

Gadis itu mengerjapkan matanya

"Ela" jawab gadis itu dengan dingin

"Okey, kamu akan ditempatkan di kelas XI IPS 2, mari saya antar." Ucap kepala sekolah itu sambil berdiri diikuti gadis itu dibelakangnya

Sepanjang perjalanan tidak ada percakapan apapun. Gadis itu terlihat enggan untuk berbicara dan kepala sekolah yang terlalu takut karena mata tajamnya

Beberapa saat kemudian, mereka sudah sampai tepat dikelas yang dimaksud kepala sekolah, gadis itu mendengar suara bising yang berasal dari kelas tersebut dan seorang cowok cupu yang mungkin menjadi bahan tertawaan mereka semua

"Permisi" ucap kepala sekolah itu membuat semuanya langsung menoleh kearahnya. Sang guru yang melihat adanya kepala sekolah pun langsung menghampirinya

"Emmm, ada yang bisa saya bantu?" Tanya guru itu

"Ini, saya hanya mau mengantarkan siswi baru. Dia pindahan dari L'A" ucap kepala sekolah itu membuat guru dihadapannya mengangguk

"Masuklah" suruh kepala sekolah itu membuat gadis itu berjalan dengan tegak dengan pandangan mata menatap tajam semua seisi kelas

"Baiklah, sekarang kita kedatangan murid baru lagi"

"Silahkan perkenalkan dirimu" ucap guru itu tapi gadis itu masih diam dengan menatap seisi kelas dengan tajam dan dingin

"Hey, perkenalkan dirimu" ucap guru itu membuat tatapan tajam gadis itu beralih menatap guru itu.

Gadis itu kembali menatap seisi kelas yang hening tidak ada suara sama sekali. Suasana kelas kini menjadi tegang karena aura dingin yang menguar semenjak kedatangan gadis itu.

"Ela" ucap gadis itu singkat membuat semua orang mengerjapkan matanya karena tersentak dengan ucapan tiba-tiba itu

"Itu saja?" Tanya guru itu tidak percaya membuat gadis yang diketahui bernama Ela menatapnya tajam dan dingin

"Oh em, oke Jono kamu duduk disebelah Alex." Beritahu guru itu membuat Nathan yang masih didepan menatap semua seisi kelas

"Alex, angkat tanganmu" tak lama setelah perintah itu seorang cowok yang duduk dibarisan kedua paling belakang mengangkat tangannya membuat Nathan tersenyum licik

Dari tampilannya, gue yakin dia suka bully batinnya

"Dan untuk kamu Ela"

"Kamu duduk disana-sen...." Perkataan guru itu terhenti kala Ela dengan lancangnya langsung duduk di tempat yang ditunjuk guru itu. Sendirian. Tak masalah, ia hidup juga dalam kesepian kan?

Entah Ela sadar atau tidak yang jelas, cowok yang diketahui bernama Alex sedang menatapnya dengan intens seolah ia menemukan seseorang yang dicarinya

Apa mungkin dia? Batin Alex menerka-nerka

"Emm, Hay" lamunan Alex terbuyar entah kemana kala ia melihat ada cowok cupu tadi yang sekarang ada dihadapannya sedang tersenyum lebar

"Gue boleh duduk kan?" Tanya cowok cupu itu yang tak lain dan tak bukan adalah Nathan

"Hm" jawab Alex acuh tak acuh setelah itu ia pun mengalihkan pandangannya kearah guru yang sedang menjelaskan didepan

****

Bel istirahat berbunyi beberapa saat yang lalu. Di kelas XI IPS 2 atau lebih tepatnya kelasnya Nathan tersisa dirinya, Alex yang merupakan teman sebangkunya, dan cewek dingin yang duduk dibelakang sendiri yang diketahui bernama Ela

Mereka sibuk dengan kegiatannya masing-masing, Alex yang sibuk memainkan handphonenya, Ela yang sibuk mendengarkan entah itu musik atau apapun lewat earphone.nya dan Nathan yang sok sibuk membaca buku.

Nerd harus rajin, biar dikira pinter. Padahal aslinya mah beuhhh boro-boro baca buku, pegang aja nggak pernah

Alex yang sibuk dengan handphonenya tiba-tiba mengernyit heran kala si 'pengganggu' tidak memunculkan batang hidungnya satu hari ini

Tentramnya. Nggak ada yang gangguin gue. Batinnya dengan gembira

Lantas Alex menatap teman sebangkunya yang masih sibuk dengan buku yang dipegang. Kemudian tatapan Alex terhenti pada seorang cewek yang menelengkupkan kepalanya pada lipatan tangannya dan earphone yang terpasang dikedua telinganya

Kenapa cewek itu mirip 'dia'? Tapi apa mungkin itu 'dia'. Kenapa sih dulu gue pergi! Batin Alex dengan gusar

"Lo mau kekantin nggak?" Tanya Alex pada Nathan, Nathan otomatis mendongakkan kepalanya menatap cowok jangkung yang sudah berdiri

"Ah... Eee~ eng-enggak deh, gu-gue mau belajar" jawab Nathan sok rajin. But didalam hatinya be like ke kantin? Aduh gue laper banget lagi. Tapi kalo ke kantin nanti gue dibully, sabar ya perut. Lo puasa dulu sampe Jam 2 batinnya sambil memegangi perutnya

"Yaudah" putus Alex dan iapun langsung melenggang pergi meninggalkan kelasnya yang sekarang kembali hening dengan adanya Ela dan Nathan

"Tu cewek mati kali ya? Dari tadi nggak gerak" gumam Nathan sangat pelan sambil menatap Ela yang masih setia diposisinya

1 detik

2 detik

Dannnnn

Nathan membelakkakan matanya terkejut kala cewek itu langsung duduk dengan tegak dan menatapnya dengan tajam dan dingin seolah ingin menerkamnya.

Netra mata hitam Ela menatap dengan tajam netra mata coklat gelap milik Nathan. Aura dingin mulai menguar membuat Nathan mengusap pelan tengkuknya lantas ia mengalihkan pandangannya kearah lain

Ebuset, apa dia denger apa yang gue bilang. Padahal kan udah lirih banget, cantik sih tapi sayang nyeremin batin Nathan sambil bergidik ngeri







[1]  AMELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang