[PSB : Part 46]

191 24 4
                                    

"Kita harus pergi dari sini" Minhee sudah mengemasi barang-barang yang penting di dalam tas nya.

"Kenapa??" Mina terlihat kebingungan saat kembarannya mengepak barang-barang milik nya juga.

"Nenek berusaha membunuh kita, ini bukan liburan!! Tapi jebakan!!" Tidak diragukan lagi Minhee memang anak yang jenius,yah memang perlakuan nenek mengajak mereka liburan adalah hak yang patut dicurigai karena sebelumnya mereka tidak pernah diajak berlibur,hanya hyewon saja yang diajak berlibur.

"Apa yang harus kita lakukan?? Kalau kita kabur pasti mereka akhirnya akan menangkap kita,mereka orang dewasa,dan kita hanya anak-anak" Tanya Mina dengan wajah panik, berlari pun percuma karena jarak jalan dengan villa ini cukup jauh,mereka harus menyusuri hutan dan bisa saja mereka tersesat sebelum mencapai jalan raya, meminya bantuan dari siapa pun percuma,karena semua adalah kaki tangan nenek.

"Pantas saja nenek hanya membawa pembantu nya saja,ternyata ini rencana nya,aku tidak akan membiarkan nenek menjalankan rencana nya" Setelah selesai mengepak barang yang diperlukan,Minhee mengambil tongkat baseball miliknya.

"Mina,dengarkan aku,nenek mungkin akan segera kesini,kalau nenek berusaha membunuh kita,kita juga harus membunuhnya,tidak ada cara lain,kau harus bisa mengunci para pembantu itu di gudang,aku akan mengurus nenek,aku akan mengalihkan perhatian nenek sementara kau pergi ke dapur" Mina mengangguk,Mina sebenarnya anak yang sedikit penakut,berbeda dengan Minhee yang pemberani.

Meskipun mina sudah pernah membunuh anjing kakek nya beberapa kali,itu semua karena bisikan boneka yang dia pegang disertai dengan dukungan minhee, ditambah dengan perlakuan kakek nenek yang tidak adil kepada mereka.

Mina mulai bersembunyi di bawah kasur sementara Minhee bersembunyi dibalik pintu sambil memegang tongkat baseball nya,langkah kaki yang semakin mendekat membuat mereka semakin gugup,tapi Minhee sudah siap menerima segala konsekuensi yang ada.

Kreeeeek

"Mina...Minhee,ayo saatnya makan lalu tidur,lihatlah mereka menggambar simbol aneh lagi di dinding" Nenek menaruh nampan makanan itu karena melihat simbol sigil yang sering mereka gambar,namun...

"Simbol itu artinya,aku akan membunuh siapa saja yang menyakitiku" Kata Minhee,

"Apa??!" Nenek menoleh ke belakang lalu...

BUGHHHH

Pukulan Minhee tepat mengenai belakang kepala Nenek yang baru saja masuk ke dalam kamar, perubahan rencana,mereka berdua menyelesaikan nenek di sana.

Mina segera mengunci pintu dan mengunci jendela,Mina juga mengambil kunci yang ada di saku nenek,lalu nenek terbangun sambil memegang kaki Minhee,Nenek berusaha berdiri dengan wajah nya yang marah.

"Dasar anak haram!!!! Dasar psikopat!!! Kalian sama saja seperti ayah kalian!!! Berani-berani nya kau seperti ini kepada Nenek kalian!!!! Aku akan menghabisi kalian!!" Minhee panik ketika nenek mengambil sesuatu dari saku nya,ya seperti jarum suntik,mungkin obat bius,Nenek berusaha membius Minhee terlebih dulu,namun Mina menahan tangan Nenek dan mengambil obat bius itu.

Cyuuuutttt

Obat bius itu disuntikkan ke leher nenek dan membuat nenek seketika pingsan.

"Dosis obat itu pasti tinggi sekali,ayo cepat kita ikat nenek lalu pergi ke dapur sebelum ada yang menyadari" Minhee dan Mina menyeret tubuh nenek yang cukup tambun itu di samping kasur.

"Tidak ada tali!! Bagaimana??" Minhee mencari akal untuk bisa mengikat nenek tanpa harus mencari tali,dan menemukan gulungan kabel di pojok kamar,dia mengambil gulungan kabel,dia ikatkan ke tangan,leher,juga kaki nenek supaya tidak bisa kabur.

Setelah mengikat nenek barulah mereka mengunci kamar itu dari luar, Mina bertugas mengawasi,Minhee segera berlari ke dapur,semua pembantu nenek nya terkejut ketika Minhee masuk kesana.

"Nenek menyuruh kalian semua untuk mengambil sesuatu di gudang..."

"Baik tuan"
Tanpa pikir panjang,mereka semua dengan mudah masuk ke jebakan Minhee,tidak ada yang menentang perintah tuan muda.

Tanpa curiga mereka masuk ke gudang,lalu Minhee mengunci pintu gudang, mengambil korek api dan juga bensin,dia siramkan bensin itu ke seluruh dapur.

"Adios...."

Korek api itu dijatuhkan begitu saja,api menyala-nyala dari dapur dengan cepat merambat ke tempat yang lain,Minhee berlari sekuat tenaga untuk menjemput Mina.

"Ayo cepat pergi"

DUARRRR

Kobaran api semakin menjadi-jadi karena adanya ledakan gas dari dapur yang membuat Mina dan Minhee terpental cukup jauh,Pintu tertutup membuat mereka semakin panik, terdengar suara Nenek yang berteriak meminta tolong,namun Minhee tidak menghiraukannya.

Minhee mengayunkan tongkat baseball nya dan memecahkan kaca jendela,mereka akhirnya bisa keluar dari rumah yang sudah terlalap kobaran api itu.

"Wahh...indah sekali..." Kata Minhee sambil tertawa

"Iya...seperti api unggun..." Jawab Mina dengan senyuman di wajahnya.

"Mulai saat ini kita harus berpura-pura bahwa ini semua adalah kecelakaan, mengerti?" Mina hanya mengangguk.
Tidak lama kemudian,Tuan Kang bersama supir nya datang ke villa,mereka kaget bukan main .

"Minhee!!! Mina!! Apa yang terjadi??!!! Dimana nenek kalian??" Tanya Tuan Kang yang panik,tiba-tiba dari belakang rumah,keluar seorang pembantu,ya itu adalah Jo ilsuk, sedangkan supir yang sedang bersama Tuan Kang adalah Oh Kangmin,dua saksi mata yang setelah kejadian itu di pecat.

"Nenek....terjebak di dalam,aku tidak bisa menyelamatkannya"

"Ilsuk,apa yang terjadi??" Tanya Tuan Kang,Ilsuk adalah satu-satunya pembantu yang tidak masuk ke gudang,namun dia tidak melihat semua nya,hanya sebagian kecil saja saat Minhee keluar dari dapur.

"Ak....aku melihat Tuan Minhee keluar dari dapur saat kebakaran,lalu terjadi ledakan" jawab ilsuk, tanpa pikir panjang Tuan Kang menoleh ke arah mereka berdua.

PLAAKKKK

Tuan kang menampar Minhee dengan keras,Minhee hanya menyunggingkan sudut bibirnya yang berdarah.

"Apa yang kalian berdua perbuat kepada istriku?" Tanya Tuan Kang,Namun mereka berdua hanya diam saja,Minhee menatap mata ilsuk dengan tajam.

"Apa kakek punya bukti kalau kita yang melakukan pembakaran??" Tanya Minhee mengintimidasi.

"CEPAT PANGGIL PEMADAM KEBAKARAAAAAN!!!!!" Kangmin dengan sigap menelpon pemadam kebakaran,Tuan kang memilih untuk menyembunyikan kasus pembunuhan itu menjadikan kasus nya sebagai kecelakaan agar kedua cucu haram nya tidak terkuak ke media.

Tuan Kang dilanda kesedihan seumur hidupnya,dan sekali lagi si kembar diperlakukan tidak adil hingga kematian Tuan Kang menjemput, namun di hati Tuan Kang masih ada rasa sayang mengingat mereka berdua adalah anak dari Nana.

"Apakah harta Ibu akan diberikan kepadaku??"

"KURANG AJAAARRRR!!!!"
.
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG

Maaf chapter ini cerita flashback si kembar aja ya
Jangan lupa vote dan komen biar admin semangat lanjutin ceritanyaa!!
Terima kasihh

✓ PSYCOPATH BOYFRIEND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang