"Kau punya bukti apa?" Tanya kepala sekolah itu meremehkan Jinhyung.
"Pertama,tongkat baseball yang dibawa anakmu,kedua,luka di kepala ku ini sungguh menyakitkan, apa kau melihat anakmu benar-benar lebam? Mereka hanya lecet karena pukulan temannya sendiri,aku tidak memukul mereka sama sekali,tubuh mereka saja kurus dan lemah seperti itu,mana sanggup aku memukulnya? Mereka saja cuma berani dengan perempuan lemah" Kata-kata Jinhyung membuat Kim yeonho dan teman-temannya makin meledak.
"Hah...kau mengatakan hal itu,kau tidak lihat kalau tampangmu seperti berandalan,orang tua mu pasti juga berandalan sepertimu" Kata salah wali murid disana,tentu saja mereka tidak ingin menerima kenyataan kalau anaknya adalah tukang palak.
"Cih,beraninya menilai orang sebelah mata,berandalan mengatai berandalan, kalau begitu....berarti kau juga berandalan pak,karna orang baik tidak akan mengatai orang berandalan pak" Jinhyung makin senang dengan perdebatan yang memicu darah tinggi,dia duduk dan menyilangkan kedua tangannya di dada karena puas.
"Tolong lihat anakmu dulu sebelum mengolok anak orang lain,oh kalau tidak, lihat dirimu sendiri dulu, punya uang banyak, jabatan tinggi, uang masih minta ke anak lain hahahahha" Jinhyung tertawa,semua di kantor polisi tidak melewatkan momen perdebatan itu.
"Hei anak muda,kau tidak boleh seperti itu pada yang lebih tua" Kata polisi yang sedang menangani kasus miliknya.
"Pak,yang tua saja tidak menghormati yang lebih muda,kenapa aku harus menghormati nya?" Balas Jinhyung.
"Pak,tolong penjarakan anak kurang ajar ini,dan aku akan mengeluarkanmu dari sekolah,kau kira aku tidak berteman dengan kepala sekolahmu? aku yakin orang tua nya juga berengsek seperti dia" tangan Jinhyung sangat panas,dia ingin sekali memukul wajah orang tua itu,Jinhyung mengepalkan tangannya, dia mengurungkan niatnya karena berada di kantor polisi, jika memukul pertama kali,maka dia yang akan dihukum.
"Baik pak" Jawab polisi yang bertugas itu.
BRAKKK
"Bapak mau memenjarakan aku? Bapak bahkan tidak punya bukti aku memukul dia dan aku punya bukti dia bersalah" Jinhyung menatap Kepala sekolah dan polisi itu secara bergantian
"Itu bukan pemukulan tapi pembelaan,bisa jadi kau dipukuli karena memalak anak perempuan itu, dan kalau memang dia temanmu, seharusnya dia ada disini untuk membelamu" Entah kenapa kata-kata Kepala sekolah itu membuatnya semakin kesal,sudah jelas kalau Jinhyung lebih terluka.
"Pak,lihat dulu anakmu! Tanya kenapa dia memalak teman sekolahku?!!" Urat Jinhyung semakin keluar.
"Aku tidak memalak,aku membantu anak perempuan itu ayah,dia berbohong" Yeonho kembali menunjuk Jinhyung.
"Kau bersembunyi dibalik badan ayahmu? Dasar pengecut!!" Jinhyung meludah dan itu membuat Ayah Yeonho marah.
"Dasar bocah kurang ajar!!!" Ayah Yeonho mengangkat satu tangannya untuk menampar Jinhyung,Jinhyung tertampar.
Suasana menjadi hening
"Hahahahahha" Jinhyung tertawa seperti seorang psikopat,membuat yang lainnya ketakutan.
BUGHHHH
Satu tinju melayang ke pipi Ayah Yeonho yang langsung membuatnya tumbang.
"Dia memukulku!!! Penjarakan diaa!!!!!" Ayah Yeonho histeris dan mengamuk.
"Itu pembelaan bukan pemukulan" balas Jinhyung kesal.
"Itu Buktinya !!! Pak polisi!! Dia memukulku!!!" Ayah Yeonho masih tidak terima.
"Bukti apa?? Aku punya bukti kalian bersalah" seseorang dari pintu masuk mengejutkan mereka,semua mata menoleh.
"Hahahah,bukti apa?? Kau orang tua dari bocah itu?" Tanya Pak Kepala sekolah yang berusaha bangun dengan tubuh tambun nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ PSYCOPATH BOYFRIEND [END]
RandomFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA !! (Proses Revisi) #4 in Wonyoung (11-6-2021) #6 in Wonyoung (31-5-2021) #18 in Oh My Girl(17-11-2020) #32 in Teenagers(17-11-2020) Kasus penculikan dan pembunuhan wanita-wanita remaja semakin menjadi-jadi,Bagaimana rasan...