[PSB : Part 22]

302 35 15
                                    

Tanpa pikir panjang,mereka semua bergegas untuk pergi ke tempat TKP malam itu,tidak terlalu larut,itu yang membuat mereka heran,Pak kim mendapat telepon sekitar jam 10 malam padahal biasanya pembunuhan dilakukan saat semua orang sudah tidur sekitar jam 12. Pembunuh itu semakin berani menampakkan dirinya,karena sudah malam di tempat TKP hanya ada ambulans,beberapa polisi dan warga yang ada di sekitar taman Namsan.

Warga yang bergerombol segera disuruh untuk pulang,kejadian ini lantas tak luput jadi jepretan wartawan yang penasaran akan kejadian ini,tidak lama kemudian muncul keluarga korban, siapa lagi kalau bukan Ayah dan Ibu Minju. Mereka mematung disana melihat anak mereka satu-satunya sudah terbujur kaku tak bernyawa.

Karena terlalu sedih sampai mereka tidak bisa berkata-kata,Jinyoung langsung menyuruh mereka berdua untuk masuk ke dalam ambulans bersama mayat Minju. Entah kenapa Jinhyung ingin mengantar mereka ke rumah sakit,Jinsoo tidak ingin karena dia lumayan takut dengan mayat. Akhirnya Jinhyung ikut bersama mereka menuju rumah sakit,di perjalanan dia ingin bertanya kepada orang tua nya,nampaknya mereka terlalu bersedih sampai Jinhyung tidak tega untuk menanyakannya.

"Hiks....Minju bilang dia mau menginap di rumah temannya,lalu beberapa minggu dia tidak pulang, teleponnya juga tidak bisa dihubungi, lalu dia ditemukan dalam keadaan seperti ini...." Ibu Minju tidak bisa menahan perasaan sedihnya,dia terus memegang tangan Minju yang dingin dan pucat.

"Kerumah teman?? Apa ibu tau rumah temannya dimana??" Ibu itu hanya menggeleng saat ditanya Jinhyung, beberapa minggu lalu saat kematian jari manis yang lain,Orang tua mereka mendatangi kantor kepolisian untuk dimintai keterangan.

Jawaban mereka selalu sama
"Dia hanya pergi kerumah temannya"
.
.
.
.
.
.
"Korban pembunuhan 'Jari manis' kembali ditemukan di area taman Namsan! Diketahui korban bernama Kim Minju yang bersekolah di SMA Seoul,Korban ditemukan dengan beberapa luka di badannya dan juga perban di sekujur tubuhnya,saat ini polisi masih menyelidiki kapan kematian korban,diketahui keluarga korban yang lain sedang dalam penyelidikan terkait kasus pembunuhan berantai ini,Sekian Terima Kasih"

Setelah apa yang terjadi semalam, Mereka tidak bisa tidur dengan nyenyak,bahkan mereka masih sempat untuk begadang menuntaskan kasus,Jaemin masih di kantor polisi,karena mereka masih mencurigai pelaku itu erat hubungannya dengan Jaemin.
Jinhyung yang semalam pergi ke rumah sakit,masih penasaran siapa dalang pembunuhan ini,dia melihat ke arah Jaemin yang masih tertidur di sofa kantor polisi.

"Tidak mungkin Jaemin pelakunya, dia bersamaku sepanjang hari, jadi siapa teman yang dimaksud mereka semua?? Pasti itu orang yang sama bukan??" Jinhyung mengambil semua foto-foto korban dan menempelkannya semua di papan kasus.
.
.
.
.
.
.
.
BYURRRR

"BANGUN KALIAN SEMUA!!!" Minhee menyiramkan air es ke wajah dan tubuh mereka yang masih tertidur di dalam bilik penjara, Yuri tidak ditaruh di dalam bilik kamar tapi dia di rantai di tengah ruangan,tangan dan kakinya tidak bisa dilepaskan,dia harus tidur dengan posisi berdiri sepanjang malam,dengan kondisi lebam disekujur tubuhnya karena siksaan semalam,dia dipukuli dengan balok kayu di kepalanya,kepalanya terasa perih.

Yuri juga tidak luput dari siraman air es,dia terperanjak bangun,sekujur tubuhnya merinding seperti membeku saat air es itu melumuri seluruh bagian tubuhnya.terutama bagian kepala nya yang semakin terasa perih karena terkena air es tapi setidak nya lama kelamaan rasa sakitnya berkurang karena air es itu.

"Kau...Bangun!!" Minhee mengguyur Yuri sekali lagi,Yuri hanya menatap Minhee dengan tatapan yang sangat marah,tatapan Yuri saat ini bukanlah tatapan yang Minhee inginkan dari Yuri.

"Kenapa kau melakukan ini padaku?" Kata Yuri sambil menatap mata Minhee yang berubah 180 derajat, sifatnya benar-benar berubah.tidak seperti yang Minhee yang Yuri kenal, entah apa kesalahan Yuri,Yuri sendiri tidak tahu,apa hubungannya kesalahannya dengan kesalahan semua wanita yang dikurung disini.

"Kau masih tidak tahu apa kesalahanmu dan kesalahan semua teman-temanmu??!!" Wajah Minhee memerah seakan ingin meledak,dia menjambak rambut yuri sambil menatapnya penuh amarah. Namun bukannya takut,Yuri semakin menantang tatapan Minhee dan membuatnya kesal.

"Sial!!!" Minhee melepaskan jambakannya lalu menendang meja kayu yang ada disana sampai terbalik. Membuat beberapa orang yang dikurung merasa takut,

"Jadi dalang dari semua pembunuhan dan penculikan ini adalah Kau dan Mina??" Yuri menambahi,membuat perasaan Minhee campur aduk.

"Terus apa yang akan kau lakukan?? Keluar dari sini tidak semudah yang kau bayangkan" Minhee dipenuhi amarah,

"MINAAAAA!!! MINAAAA!!!" Teriak Minhee dengan nada kesal,tidak lama kemudian Mina datang dengan topeng anubisnya,dia melepaskan topengnya dan menaruhnya di meja peralatan.

"Apa kau sudah mengawasi dua orang itu??" Tanya Minhee

"Sudah,aku sempat mengikuti mereka,aku tahu tempat tinggal mereka,apa kita akan menculik mereka malam ini?"

"Tentu saja,aku ingin membuat mereka bertiga menderita"

"Bertiga? Apa maksudmu Jinhyung juga termasuk dalam korban pembalasan dendammu? Apakah Jaemin saja tidak cukup? Kalau Jinsoo culik saja dia,toh dia cuma pintar otak saja tapi tidak bisa berkelahi seperti Jinhyung"

"Hei!! Apa yang kalian bicarakan?? Kalian mau menculik Jinsoo??!!" Wonyoung yang mendengar hal itu langsung terperanjak dari tempat tidurnya,dan memegangi pagar besi yang ada di depannya.

"Hei...dengar kau Jang Wonyoung... Malam ini aku akan membawa teman baru untukmu,harusnya kau senang, kalian bisa bersama-sama di neraka nanti"

"Dasar kalian psikopat!!" Wonyoung meludahi wajah milik Minhee,hal itu sontak membuat Minhee mengetuk- ngetukkan tangannya 3 kali ke besi itu setelah mengelap ludah yang membasahi wajahnya.

Minhee langsung membuka penjara itu dan menyeret rambut Wonyoung, lalu melemparkannya ke lantai,terdengar bunyi jatuhnya Wonyoung,jatuhnya sangat keras, tidak bisa disangkal kalau Minhee sangat kuat.

"WONYOUUUNG!!!" Yuri hanya bisa memandangi tatkala temannya itu dipukuli,lebih tepatnya di tampar dan dijambrak,Mina langsung menarik kerah milik Wonyoung, merantai Wonyoung di tempat yang sama seperti Yuri.

"Ayo kita pergi sekolah! Jangan lupa topengmu!" Minhee segera memakai almamaternya dan Mina segera menyusul Minhee,mereka berniat masuk ke sekolah hari ini dan melancarkan aksinya.setelah mereka berdua meninggalkan ruangan, Yuri dan Wonyoung saling bertatapan, mereka ingin sekali menangis saat ini, mereka merindukan rumah.

"Bagaimana kau bisa sampai kesini?? Kami semua mencarimu" Kata Yuri sambil sedikit mengeluarkan air mata melihat Wonyoung yang nampak lebam disana sini.

"Ceritanya agak panjang, apa kau ingat aku pernah bercerita kepadamu tentang Jaemin??"

"Iya,Kenapa" Yuri mulai mendengarkan

"Chat yang kudapat bukan Jaemin yang mengirimnya...Tapi Minhee yang mengaku sebagai Jaemin" Wonyoung ingin sekali mendekat kepada Yuri tapi jarak mereka lumayan jauh,tidak ada yang bisa diperbuat dengan keadaan seperti ini.

"Apaaa??!!!"
.
.
.
.
.
.
.
Maaf lama update nya soalnya aku lagi ada Uas jadi harus fokus sama ujian dulu lah ya,maaf sekali lagi.

Mohon vote dan komennya

Terima Kasih

✓ PSYCOPATH BOYFRIEND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang