[PSB : Part 34]

240 32 5
                                    

"Oh iya,bagaimana kau bisa tahu tentang lambang itu??" Tanya Jinyoung penasaran,semuanya sebenarnya juga penasaran bagaiman Jinhyung bisa tahu.

"Jangan jangan kau mempelajari sihir itu??" Jaemin menambah suasana menjadi keruh dan semua mata tertuju pada Jinhyung.

"Ey tidak ya,aku sering melihatnya di internet,bentuknya abstrak dan cukup aneh,aku hanya melihat-lihat artinya saja" Jawab Jinhyung,yah tahu artinya bukan berarti dia juga mempelajari nya kan.

Jinhyung memperhatikan salah satu foto bukti,
"Kenapa ada botol-botol disini? Botol apa?" Tanya Jinhyung.

"Ah iya kita belum mengirimkan cairan adrenalin dan juga chloroform itu" Pak Kim baru saja ingat kalau mereka juga mendapat cairan itu.Jinhyung juga ikut melihat cairan yang masih ada dalam kotak,kotak itu dikeluarkan oleh Pak Kim,tidak lupa mereka memakai sarung tangan agat sidik jadi mereka tidak tercampur menjadi satu.

"Disini ada banyak sidik jari, kecelakaan Nyonya Kang mungkin sebenarnya adalah percobaan pembunuhan" Jinyoung pelan-pelan membuka kotak kayu itu agar tidak rusak.

"Kang Haneul...benar-benar sangat aneh,bagaimana dia bisa meninggalkan TKP yang penuh dengan bukti,tidak menyelidiki dan ingin menutupi kematian Ibu nya"
Pak Kim juga kebingungan.

"Mungkin saja...pembunuh Istri Tuan Kang adalah cucu nya" Jawab Jaemin,semua orang menoleh kepadanya.

"Wanita paruh baya itu mengatakan kalau seharusnya yang mati bukan istri Tuan Kang tapi anak kembar haram" Jinyoung kembali menerka-nerka.

"Apa mungkin cucu kembar haram itu adalah Kang Mina dan Kang Minhee? Kenapa mereka membunuh nenek mereka sendiri?" Tanya Jaemin

"Tapi anak dari siapa Kang Mina dan Kang Minhee? Tidak mungkin Kang Haneul,dia hanya mempunyai anak Kang Hyewon saja,dan Kang Nana... Dia belum menikah lalu meninggal dibunuh oleh dokter psikopat" Jelas Pak Kim

"Kenapa Kang Nana dibunuh?" Tanya Jinsoo.

"Karna dia mengandung anak dokter psikopat itu??" Jawab Jinhyung.

"Tapi...menurut cerita Arin,dia masih hamil muda saat dibunuh,perutnya masih belum membesar,tidak mungkin bisa anak itu lahir meskipun prematur" Jelas Jinyoung membuat mereka berpikir lebih dalam,masalahnya semakin rumit sekarang.

"Semua kunci kini berada di tangan Tuan Kang"Jinyoung membuka salah satu botol adrenalin,Jinhyung yang penasaran juga melihat.

"Cairan itu...seperti cairan yang pernah aku dapatkan di gudang bekas psikopat dokter itu"Jinhyung baru ingat kalau cairan itu sama dengan cairan yang dia temukan di gudang bekas psikopat dokter itu,dia akhirnya mengetahui kalau itu adalah cairan adrenalin.

"Tapi kenapa cairan adrenalin ini berwarna merah semua?? Sepertinya kita harus memeriksa kandungannya" Pak Kim bergegas mengirimkan cairan cairan itu untuk diperiksa.

"Oh iya saat kita berada di rumah Mina dan Minhee,aku melihat topeng ghostface dan anubis,dan juga..pelatih beladiri taekwondo mereka adalah paman mereka" Kata Jinsoo

"Kang Haneul yang melatih Minhee??"
.
.
.
.
.
"Kita akan membunuh Yuna malam ini"Minhee berjalan menuju kamar dan membuka sebuah lemari pendingin.

"Apa kita akan memakai obat itu lagi??" Tanya Mina yang mendekati Minhee dengan wajah khawatir.

"Tanpa obat itu,kita tidak bisa melakukan itu semua Mina" Minhee mengambil dua botol adrenalin yang ada di lemari es.

"Biar aku yang mengurus anjingnya" Mina segera memakai hoodie nya,namun Minhee mencekal tangannya.

"Kurasa kita tidak perlu membunuh anjing lagi,mereka sudah mulai bergerak,besok pasti mereka akan menuju kemari,kita harus menghabisi kakek dan Yuna sebelum kita ketahuan" Minhee merubah rencana karena kedatangan Jinhyung,Jinsoo dan Jaemin kemarin.

"Bagaiman caranya? Bagaimana dengan paman?" Tanya Mina bingung

"Paman itu bodoh dan tidak tahu apa-apa,Paman pasti senang mendapatkan warisan penuh dari kakek,kita buat saja seolah-olah itu bunuh diri,polisi juga sangat bodoh" Jawab Minhee,sambil memasukkan cairan adrenalin itu ke dalam jarum suntik dan memberikannya kepada Mina.
.
.
.
.
.
.
"Aku sudah menghubungi Tuan Kang,kita akan bertemu dengan beliau besok" Kata Pak Kim

"Kenapa tidak sekarang? Masalah ini sangat mendadak" Tanya Jaemin tidak sabar

"Sabar,Jadwal Tuan Kang sedang padat di rumah sakit,kita juga tidak bisa memaksa nya" Jawab Pak Kim,membuat Jaemin menghela nafas,dia takut jika si kembar merencanakan sesuatu.

"Jaemin,tenang saja,semua pasti akan baik-baik saja,kita akan segera menemukan para gadis dan mengungkap kejahatan si kembar" Kata Jinsoo sambil menepuk bahu Jaemin,Yah kata-kata itu setidaknya bisa menenangkan hati Jaemin yang gusar.Malam ini mereka lembur,sibuk menyusun bukti di papan kasus,dan menyiapkan daftar pertanyaan yang akan mereka ajukan ke Tuan Kang.

Sementara itu,Minhee dan Mina mulai bergerak....
.
.
.
.
.
.
Pada jam 9 malam,Mina dan Minhee sudah datang ke gudang bawah tanah itu sambil membawa silet tajam,mereka tidak lagi memakai topeng itu,mereka kini lebih berani dari sebelumnya.

Mereka yang disekap di dalam sana,nampak sangat lemas karena hanya diberi makan gimbap segitiga dan juga sebotol air minum,tidak lupa mereka berdua memakai sarung tangan karet agar sidik jari mereka tidak ada di tubuh korban.

"Sepertinya kemarin Jinsoo melihat dengan seksama,apa mungkin dia curiga dengan gudang ini?" Tanya Mina

"Aku jamin dia tidak tahu tentang simbol sigil itu" Minhee dan Mina memang suka menggambar simbol sigil,dengan menggambar itu mereka merasa diberi kekuatan,seperti sebuah segel bagi mereka.

"Jinsoo itu pintar,pasti dia bisa menemukan sesuatu,pasti mereka sudah mencurigai kita sebagai pelaku dari semua ini" Kata Mina khawatir jika mereka akan ketahuan.

"Mina,sebaiknya kau lihat keadaan di kantor polisi saja,kalau Jinsoo lengah,bunuh saja dia" Kata Minhee, minhee kesal dengan Jinsoo yang pintar,Minhee kemarin melihat Jinsoo yang memperhatikan sekitar.

"Aku tidak bisa pergi sendiri,iya kalau lawanku hanya Jinsoo,kalau aku sampai bertemu dengan Jinhyung bagaimana?" Mina takut jika aksinya akam diketahui langsung oleh Jinhyung,karna Jinhyung sudah mengambil cincin miliknya kala itu.

"Baiklah,setelah kita menghabisi Yuna,kita akan menghabisi Jinsoo" perkataan Minhee barusan membuat Wonyoung dan Yena terperanjak kaget,mereka tentu sudah mengeluarkan sumpah serapah,namun Minhee tidak menggubrisnya.

"Sebenarnya apa salah kami padamu!!" Eunbi memberanikan dirinya untuk ikut serta.

"Salah kalian??" Baru saja Minhee menjawab,Mina mendapat panggilan dari Kakek mereka yang tidak lain adalah....

Tuan Kang

Mina dan Minhee terpaksa menunda membunuh Yuna malam itu karena ada panggilan dari Kakek mereka,Paman mereka sedang tidak ada di rumah,mereka masih mengenakan sarung tangan,entah apa yang akan mereka rencanakan.

"Kenapa Kakek memanggil kami?" Tanya Mina dengan nada yang lembut.

"Besok polisi akan datang kesini, Apa kalian yang membunuh Hyewon? Apa salah Hyewon sehingga menjadi bulan-bulanan kalian berdua? Apa kalian bodoh? " Tanya Tuan Kang terang-terangan, mina dan minhee nampak tidak terkejut soal itu dan malah menatap tajam mata kakek dengan senyuman jahat.

"Iya,kami yang membunuhnya" Jawab Minhee santai

"Kurang ajar kalian!!! Bisa-bisanya!!-" Tuan Kang berusaha beranjak dari tempat duduk di ruang kerja nya,namun dia terkena serangan jantung dan berusaha mencari obat yang ada di depannya,Mina dengan cepat membuang obat itu ke lantai.

"Kakek tahu salah kakek apa? Ketidak adilan di hidup kami,pilih kasih dan kakek sudah membesarkan monster, kami juga yang sudah membakar pondok dan membunuh nenek" Jawab Minhee menantang kakeknya yang sudah susah bernafas,hingga kakek Kang terduduk di kursi,dan jatuh ke lantai meraih obat,mina menendang obat itu lebih jauh, Mina dan Minhee meninggalkan Kakek yang masih terkena serangan jantung dan mengunci ruangan kerja nya.
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG


✓ PSYCOPATH BOYFRIEND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang