[PSB : Part 7]

716 65 2
                                    

Maaf ya chingu lama gak update nih soalnya lagi sibuk sama perkuliahan yang jadwalnya padat,udah lama gak liat wattpad jadinya takut cerita ini bakal ditinggalin,eh ternyata tiba- tiba yang baca udah lebih dari seribu aja.

Happy Reading
.
.
.
.
.

"Apa yang kau lakukan disini???" Jinsoo terperangah ketika seseorang menangkap basah dirinya saat tengah mengendap endap ke kamar Jinhyung,siapa lagi yang akan menangkap basah dirinya selain Jinhyung,dia mencoba memutar badannya namun dia tidak sanggup jika harus melihat saudara kembarnya itu mengamuk.

"ta...tadi kam..kamar mu terbuka sendiri ja...jadi aku tutup kan untukmu" Jawab Jinsoo tergagap gagap,dia sungguh tidak sanggup untuk berkata-kata.

"Apa kau tidak mengantuk? Cepat tidur!" Bentakan Jinhyung seketika membuat Jinsoo langsung keluar kamar tanpa pamit,Jinhyung langsung menutup kamarnya rapat-rapat.Jinhyung melihat seragamnya tergeletak begitu saja di kasur,dia menghela nafas panjang sambil membersihkan kamarnya yang berantakan itu.

"apa dia sudah menaruh curiga padaku? Ah apa yang harus ku lakukan? Apa aku harus menguburnya? Atau membiarkannya berdarah seperti itu?" Jinhyung merasa ada yang janggal ketika dia melihat kembali kamarnya dari sudut ke sudut,terasa ada yang berubah,dia mencari sesuatu,sesuatu yang sangat penting untuknya.
.
.
.
.
.
Arin tidak bisa tidur memikirkan puisi puisi dan pisau dengan darah kering di kamar Jinhyung,dia menggigit kuku jari nya sendiri,Arin mengeluarkan secarik kertas yang tempo hari dia ambil di kamar Jinhyung,yah simbol yang menurutnya sangat aneh,mawar merah lengkap dengan noda darah.

"apa anakku psikopat?"

"ah tidak mungkin kalau sifat itu menurun ke anakku"

"tapi kenapa semua puisi itu isinya pembunuhan?"

"dan kenapa ada pisau lengkap dengan darah di sana?"

"kenapa Jinhyung seperti itu?"

Arin tidak bisa tidur ketika bathin nya berdebat tentang Jinhyung psikopat atau tidak,dia bingung harus bercerita kepada siapa tentang hal ini,tidak mungkin jika dia bercerita tentang hal ini kepada suami nya,apalagi pada Jinhyung.hanya satu yang ada di pikiran Arin yaitu Jinsoo,jinsoo dengan otak nya yang pintar pasti bisa membantu menyelesaikan teka teki yang kini berada di dalam otak nya,Jinhyung sungguh membuat ketakutan dan penasaran.

Bunyi derit pintu membuat  Jinsoo terkesiap dari mimpi indahnya setelah beberapa jam lalu Jinhyung mengusirnya dari kamar,dia mengintip lewat lubang kunci,dan benar saja dia melihat Jinhyung keluar dari rumah sekitar jam 2 pagi,entah apa yang akan dilakukannya kali ini.Jinsoo masih penasaran dengan isi kamar Jinhyung yang begitu ingin dia telusuri,sudah bertahun-tahun dia tidak masuk ke dalam kamar kembarannya itu karena perubahan emosi mendadak dari Jinhyung yang memang menakutkan.

Dia perlahan masuk ke dalam kamar Jinhyung,dia menghela nafas dan memberanikan diri setelah beberapa kali berpikir,kamar Jinhyung berada di loteng yang cukup besar,kamar Jinsoo berada di lantai dua,rumah Arin mempunyai 3 lantai,wajar saja jika saat Jinhyung berlatih tinju maka seluruh lantai bawah akan mendengarnya karena gema.

"Gembok? Tadi tidak digembok,tadi hanya dikunci mengapa sekarang di gembok? Kenapa dia selalu mengunci kamarnya?" Jinsoo ingin sekali menghancurkan gembok itu sekarang juga,namun dia juga berfikir apa kata sandi untuk gembok bergulir itu,ada 4 huruf yang kini teracak.

"apa kata sandi nya?"
.
.
.
.
.
.
Udara malam begitu menusuk,malam itu bersalju,iya wajar saja jika udara nya sangat dingin,jalan mulai tertutup dengan butiran salju yang terus jatuh,Seorang pria yang sedang berjalan entah kemana,mengeratkan hoodie warna hitam nya dan mulai menggosokkan tangannya karena kedinginan.

"siapa selanjutnya?" gumam lelaki itu sambil terus menyusuri gang yang sepi,nampak 2 orang polisi sedang patroli malam dan memergoki laki-laki yang sedang berjalan sendirian itu,dia langsung menundukkan kepala nya dan berjalan di kegelapan.

"Hei,Kau apa yang kau lakukan?! Berhenti disitu anak muda!!" salah satu polisi memergoki nya kabur,terjadi kejar-kejaran antara dua polisi dan laki-laki tudung hitam itu,namun seperti yang sudah di duga,laki-laki itu sangat jago dalam melarikan diri,ditambah dia pandai parkour,sehingga pagar bukanlah apa-apa untuknya,dengan santai nya dia menaiki atap rumah warga,polisi saja kesusahan untuk menangkapnya.

"hampir saja,dasar polisi bodoh" laki-laki itu menghela nafas lega dan menunjukan smirk nya karena polisi itu sangat mudah untuk dikecoh.

Laki-laki itu lalu sembunyi diantara kegelapan yang menelan malam,dia mengeratkan hoodie nya dan mendengarkan percakapan polisi itu dengan saksama.

"ah iya,tadi pagi si pemilik anjing menyerahkan rekaman cctv yang mencurigakan saat anjing nya mati,belum aku periksa,apakah kita akan memeriksa nya?"

"ah iya,kata si pemilik,pelaku nya tetangga nya sendiri"

"benarkah? Ah kita harus cepat menangkap pelaku itu,kita kembali setelah berkeliling di komplek ini" kata salah satu polisi yang sedang memegang lampu senter.

Laki-laki itu mendengarnya,bukan polisi saja yang bergegas menuju kantor,lelaki hoodie hitam itu juga bergegas menuju ke kantor polisi terdekat,dia melompati atap rumah ke rumah,melompati pagar bukan masalah baginya,hanya membutuhkan waktu singkat untuknya menuju tempat yang dia tuju,kantor polisi itu seperti biasa,hanya ada satu polisi yang menjaga,namun dalam keadaan mengantuk.

Lelaki itu melihat sekeliling,dan langsung menuju belakang kantor polisi,dia membuka pengontrol listrik,dia menarik tuas dan kantor polisi menjadi gelap gulita,dia menutup kembali kotak listrik itu dan bersembunyi.polisi yang tadi berada di dalam langsung terjingkat kaget saat listrik di dalam kantor polisi mati.

"ah pasti tuas nya"kata polisi itu setelah mencari lampu senter dan langsung menuju belakang kantor polisi dan membuka kotak listrik,lelaki hoodie itu  langsunv mengambil kesempatan masuk ke dalam ruangan kantor,derap kaki nya sangat pelan hingga nyaris tidak terdengar.

Polisi langsung menarik tuasnya,dan kembali masuk ke dalam kantor polisi,di kantor polisi hanya ada satu tempat yang tidak memiliki cctv yaitu kamar mandi,lelaki hoodie itu ada di dalam kamar mandi,dia berniat memancing polisi itu agar masuk ke dalam perangkapnya.
Lelaki itu menjatuhkan sabun cuci tangan yang bunyinya terdengar lumayan keras,tentu saja polisi itu langsung menuju arah suara itu berasal.

"Bunyi apa itu?" polisi itu tanpa ragu langsung menuju kearah sumber suara,dia menemukan botol sabun cuci tangan yang terjatuh.

"kenapa ada disini? Aku yakin sudah menaruhnya dengan benar" Polisi itu mengambilnya,seseorang bertudung,dia menampilkan smirk nya dan....

BUGHH
.
.
.
.
.
.
"apa kata sandi nya ya?" Jinsoo masih bingung mengutak atik gembok kunci kamar Jinhyung,Jinsoo mengintip kamar Jinhyung lewat lubang kunci,dan disana langsung terlihat sebuah gambar yang tidak asing baginya.

"mawar?"
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG
.
.
.
Masih penasaran gak sih sama cerita ini???

✓ PSYCOPATH BOYFRIEND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang