[PSB : Part 21]

363 39 11
                                    

Jinsoo asyik melihat postingan di beranda akun sosial medianya, serentak dia langsung berdiri terperanjak dari tempat duduknya hingga semua heran melihatnya.
Jinsoo saat ini masih berada di kantor polisi biasanya dia akan berada disini sampai malam membantu menganalisis masalah,sedangkan Jinhyung dan Jaemin pergi entah kemana,mungkin mencari bukti.

"Ayah!!lihat ini!!" Jinsoo menyodorkan layar ponselnya.

"Kenapa?? Kau mau beli cincin ini??" Tanya Jinyoung mengejek,sepertinya Ayahnya memang pribadi yang menjengkelkan dulunya.

"Ayah ini kenapa sihh?? Ini cincin milik Yuri! Dan ini cincin yang sama dengan cincin milik Hyewon!" Kata Jinsoo sedikit kesal, ayahnya sangat tidak peka.setelah menyerap kata-kata Jinsoo,barulah Jinyoung paham.

"Apa itu artinya Yuri juga diincar oleh pembunuh itu??"Tanya Jinyoung,Jinsoo langsung mengangguk.

"Kita harus menyelamatkannya!"

Beberapa saat sebelumnya...

Jinhyung dan Jaemin sedang berada di taman Namsan,Jinhyung masih tidak percaya dengan Jaemin,jadi Jinhyung memilih untuk mengajak Jinhyung ke tempat-tempat lokasi yang berhubungan dengan pembunuhan.

"Apa yang kau lakukan dengan Wonyoung pada malam hari disini?? Ditambah kau membeli makanan anjing di toko serba ada" Jinhyung berusaha menginterogasi Jaemin, Jaemin menatap Jinhyung dengan pandangan kesal serta marah.

"Wonyoung?? Aku hanya kebetulan bertemu dengannya, dan soal makanan hewan itu,anjing yang dibunuh tempo hari adalah anjing milik bibiku,namanya Bruno" Jawab Jaemin,dia memutar bola mata nya sambil menghembuskan nafas berat.

"Bibimu??" Tanya Jinhyung sekali lagi dan Jaemin mengangguk malas.Jaemin langsung menuju ke tempat pembunuhan anjing yang waktu itu,dan benar saja...

"Bibi aku datang" Jaemin masuk kerumah tempat anjing yang dibunuh tempo hari,Jinhyung masih penasaran, tidak lama kemudian datang pemilik rumah itu.

"Jaemin Keponakanku,apa yang kau lakukan disini?? Ohh Anak yang tempo hari datang bersama polisi??" Kata Nenek itu,Mungkin bagi Jinhyung dia lebih mirip sebagai nenek daripada bibi karena dia memang sudah tua.
Memang benar Jaemin tidak berbohong soal bibi nya,

"Apa kau sudah menemukan pembunuh Bruno anjingku??" Tanya Nenek itu pada Jinhyung,Jinhyung tentu saja menggeleng.

"Aku akan mengusahakannya"Kata Jinhyung dengan senyum yang sedikit dipaksa.

"Karena aku jarang dirumah,jadi aku sering menyuruh Jaemin untuk memberi makan Bruno"Nenek itu kini bercerita,Jinhyung baru paham,sepertinya ada salah paham disini.tidak lama kemudian mereka pamit keluar dan bertemu Yuri di jalan,dia nampak terburu-buru.

"YURIII!!" Panggil Jinhyung,Yuri langsung menoleh namun dia terlihat kaget saat melihat Jaemin bersama Jinhyung.

"Bagaimana kalian berdua bisaa..??" Yuri masih tidak percaya kalau mereka bisa berdua.

"Kau mau kemana??" Tanya Jinhyung

"Aku mau kerumah temanku,kata nya ada yang mau dia berikan kepadaku" Kata Yuri sambil memegang cincin yang dia pakai.

"Sepertinya cincin itu sangat populer sekali akhir-akhir ini" Kata Jinhyung sambil menunjuk cincin mawar yang ada di jari Yuri.

"Tentu saja,tidak banyak wanita yang bisa mengenakannya,kamu tau?? Cincin ini mahal loh" Kata Yuri sambil tersenyum ,dia terlihat sangat aneh,Jinhyung dan Jaemin hanya saling berpandangan satu sama lain keheranan.

"Dasar sombong" Kata Jinhyung sambil mendorong sedikit dahi Yuri dan membuatnya sedikit kesal.

"Kenapa kau memukul dahiku??Yasudah aku mau pergi dulu" Kata Yuri kesal lalu meninggalkan Jaemin dan Jinhyung.

✓ PSYCOPATH BOYFRIEND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang