[PSB : Part 35]

220 35 2
                                    

Ceklek

Mereka sudah mengunci pintu dan menaruh kunci itu di nakas,mereka melanjutkan aksi mereka untuk membunuh Yuna,namun Tuan Kang tidak tinggal diam,meskipun dia tidak bisa meraih obatnya yang jauh,dia bisa meraih sebuah foto yang ada di meja dan menggambar sesuatu sebelum ajalnya menjemput,dia tahu bahwa tidak ada orang yang akan menolongnya malam itu,sebelum nafas terakhirnya dia menarik laci terakhir dan Tuan Kang sudah tidak sanggup mengatasinya,dia menghembuskan nafas terakhirnya di dalam ruangan kerja.
.
.
.
.
.
.
"Harusnya kakek sudah meninggal,kita masih ada pekerjaan yang harus diurus,untung saja di dalam rumah tidak ada cctv"

"Tapi bagaimana kalau paman mencurigai bahwa kita yang melakukan pembunuhan??" Tanya Mina gelisah.

"Kita hanya harus bersikap seperti biasa,kita tinggal bilang kalau kakek mengunci ruangannya" Mina hanya mengangguk saat mendengar perkataan Minhee barusan,mereka akhirnya menuju ruang bawah tanah untuk membunuh Yuna.

Mereka masih belum melepas sarung tangan karet,tidak lupa mereka membawa perban elastis yang akan dipakai untuk mencekik leher korban mereka. Saat memasuki tempat Yuna,Yuna sudah nampak lemas,dia terduduk,tubuhnya sangat kurus.

"Maukah kau jadi pacarku?" Tanya Minhee,tentu saja pertanyaan itu membuat Yuna berdecih.

"Aku tidak mau berpacaran dengan orang sepertimu" Jawab Yuna lirih,Minhee yang mendengar hal itu otomatis menyunggingkan senyumnya,Yuna menatap Minhee, mata mereka saling bertemu,tidak ada percakapan diantara mereka.

"Kau tahu kenapa aku membunuh mereka semua?? Aku benci Jaemin, aku benci dengan semua wanita yang dekat dengannya,mereka selalu mengira aku Jaemin,aku dan dia sangat berbeda,mereka menyukai Jaemin tapi tidak denganku"

"Sifatmu berbeda dengannya" Jawab Yuna tegas,semua yang ada diluar tentu mendengar percakapan mereka dengan jelas.

"Berbeda? Memang kau tahu apa tentang dia? Kau hanya melihat Jaemin diluarnya saja,apa kau sering dipukuli olehnya? Ha? Katakan! Apa kau pikir Jaemin itu baik seperti yang terlihat?" Setelah mendengar perkataan Minhee barusan,dapat disimpulkan bahwa Minhee sering mendapat pukulan dari Jaemin.

"Dia itu,sangat sombong sampai dia tidak ingin berteman denganku,bahkan dia jijik dengan penampilanku,dan kau sebut dia berbeda denganku? Aku dan dia itu sama!!" Pekik Minhee sambil mendorong Yuna hingga terjatuh,namun Yuna tidak tinggal diam,dia menancapkan sebuah pisau lipat ke pundak Minhee,ya itu pisau lipat yang tadi Eunbi berikan kepada Yuna,mereka sudah menduga hal ini akan terjadi,mau tidak mau Yuna harus melawan karena teman-temannya tidak bisa membantu.

Otomatis Minhee menjerit saat pisau itu menusuk dagingnya sangat dalam,darahnya mulai mengucur,mina juga panik melihatnya,Yuna berusaha menendang Minhee yang masih kesakitan dan berniat kabur mengunci Minhee di sel,namun Mina lebih cepat, Mina menghadang pelarian Yuna,semua yang berada di sel otomatis berdiri untuk menyaksikan.

Tanpa basa-basi mina menjambrak rambut Yuna dan menghantamkan dahinya ke tembok,ajaibnya Yuna masih sadar,Minhee yang masih kesakitan,berusaha mengeluarkan pisau lipat yang menancap di pundaknya.

Bukan menetes lagi,tapi darah Minhee mengucur deras hingga jatuh ke lantai,dia membuang pisau itu jauh-jauh,dia menutup luka nya dengan perban,ekspresinya nampak biasa saja setelah tertusuk pisau,Yuna masih menjadi bulan-bulanan Mina.
Mina mengikat Yuna ke sebuah kursi,wajahnya sudah babak belur,dahi sebelah kanannya berdarah dan matanya bengkak akibat benturan yang keras,Mina menarik rambutnya ke belakang.

"LEPASKAN AKU!!!! LEPASKAN AKU!!!! KALIAN PASTI AKAN TERTANGKAP!!"

"Kami tertangkap? Ahahaha,Yuna Yuna,kau ini cantik sayangnya tidak bisa dinikmati,sampaikan salamku kepada teman-temanmu di neraka" Minhee memegang dagu Yuna lalu sedikit mencekiknya,Minhee bahkan tertawa setelah tertusuk pisau,dia benar-benar psikopat.

Mina memasukkan paksa cincin mawar hitam itu ke jari manis milik Yuna,Minhee mengambil sebuah pisau kombat warna hitam favoritnya,pisau kombat warna hitam itu adalah senjata yang paling dia suka karna sangat tajam dan indah untuk membunuh.

"Oh iya,tapi pisau ini hanya untuk mengukir lambang mawar di lehermu, untuk membunuhmu aku memakai pisau yang berkarat saja,pasti asyik melihat bagaimana kau kesakitan" Minhee memberikan pisau kombat itu kepada Mina,Mina memang jago dalam hal mengukir,tatto yang diukir langsung di manusia.

Mereka yang berada di sel,tidak tahan dengan apa yang ada di depannya,Eunbi mungkin sudah terkena gangguan mental sekarang.
Mereka menutup telinga mereka,tidak ada yang bisa mereka perbuat untuk menolong Yuna,Yuri yang berada di sebuah ruangan kayu hanya bisa menangis saat tahu Yuna akan dibunuh.

"AAAAAAAAAA!!!!!"

Jeritan demi jeritan yang memekakkan telinga itu mulai terdengar,semakin keras ketika ukiran itu semakin banyak,disertai tangisan Yuna yang membuat pilu bagi yang mendengarnya.setelah tatto mawar itu selesai dibuat,darah itu dibersihkan menggunakan alkohol, iya perih dan sangat perih,barulah terlihat tatto mawar yang ada di lehernya,hidupnya sudah berada di ujung tanduk.Minhee menghampiri Yuna untuk melihat hasil tatto nya dan tersenyum puas,

"Indah sekali,sekarang menuju tahap kedua" Minhee mengambil silet,silet itu adalah silet yang Minhee pakai untuk memotong jari manis para korbannya,masih ada darah bekas korban sebelumnya,darah itu dibiarkan mengering hingga berkarat di silet tersebut.

Yuna memberontak ketika jari manisnya akan dipotong oleh Minhee,namun inilah kesenangan yang sebenarnya bagi Mina dan Minhee,perlahan silet itu memotong jari manis Yuna,jeritan Yuna terdengar semakin menggema.Mereka menangis melihatnya,namun Mina dan Minhee melebarkan senyumannya,hingga jari Yuna terputus,Yuna sangat pucat,Mina  membalut jari Yuna dengan perban agar darahnya tidak membasahi lantai.

Jari itu langsung minhee bersihkan untuk dia koleksi,difoto dan dijual ke situs deepweb mereka,Minhee memandangi jari yang sudah terpotong itu dengan tatapan bahagia.Minhee mengambil lebih banyak perban dan menjerat Yuna dengan perban itu sampai tercekik dan akhirnya Yuna tewas tercekik perban elastis itu.

"Ayo kita buang dia"
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG

MOHON VOTE DAN KOMENNYA
MAKASIHHHH
MENDEKATI ENDING INI GAES

✓ PSYCOPATH BOYFRIEND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang