[PSB : Part 6]

978 78 0
                                    

Sebelum membaca tekan bintang dan setelah membaca tekan komen

Selamat Membaca.....
.
.
.
.
.
"Siapa itu Jaemin??"Tanya Jinhyung dengan polosnya dan hal itu membuat Jinsoo tepuk jidat,bagaimana seorang Song Jinhyung yang terkenal kuat tidak mengenal Jaemin karena mungkin Jinhyung jarang sekali bersosialisasi.

"Nah sekarang malah kau yang kelihatan bodoh,sekarang cari saja sendiri,aku mau kembali ke kelas,eh tunggu sebentar"

Jinsoo ingin segera kembali ke kelas namun dia melihat sesuatu yang mengganjal dia mengendus udara sekitar dan mengendus wajah Jinhyung,hal itu membuat Jinhyung risih dan akhirnya Jinhyung menampol wajah Jinsoo yang mulus itu dengan lembut.

"Apasih?? Kaya Chihuahua aja" kata Jinhyung

"Kau habis merokok ya??" Jinsoo menunjuk wajah Jinhyung sambil menaikkan alisnya beberapa kali.

"Tidak" Jawab Jinhyung singkat dan ketus

"Yakin?? Lalu apa ini?? Apa ini semacam gula-gula??"Jinsoo mengambil satu batang rokok di saku Jinhyung.

"iya itu gula-gula" Jawab Jinhyung sambil sedikit mengalihkan tatapannya, dan itu membuat jinsoo gemas ingin semakin menggoda saudara nya itu.

"benarkah?? Kalau begitu aku ingin ke laboratorium dulu untuk mengecek apakah ini rokok atau gula-gula" Jinsoo ingin pergi namun Jinhyung langsung mengambil rokok itu dan ditaruh di saku nya,Jinsoo merasa puas.

"Ya!!! INI ROKOK!! PUAS???!!!" Jinsoo hanya mengangguk setelah mendengar perkataan Jinhyung barusan.

"aku akan mengadukannya" Jinsoo ingin pergi namun tangannya dicekal Jinhyung.

"Ehey!!! Apa kau tidak punya rasa kasihan padaku??!" Jinhyung hampir memukul Jinsoo

"tidak" Dan jawaban Jinsoo barusan berhasil membuat Jinhyung semakin kesal,ingin sekali Jinhyung meninju wajah saudara nya itu

"Jangan bilang siapa-siapa!!!" Jinhyung mengancam Jinsoo dengan menunjukkan bogem nya.

"Baiklah-baiklah aku tidak akan mengadukanmu pada guru-guru,tapi aku akan mengadukannya pada Ayah!!!!!!!!" Jinsoo lepas dari cekalan Jinhyung,dia berlari menjauhi Jinhyung.

"Dasar anak itu"Jinhyung lalu berjalan menuju koridor dan masuk ke dalam kelas,sesampainya di kelas,dia melihat sebuah kotak kado berwarna merah diatas meja nya lengkap dengan pita berwarna merah jambu.

"ah kado merah lagi" Jinhyung menaruh kotak berwarna merah itu ke dalam lokernya,dia sangat bosan melihat kotak berwarna merah itu,dia selalu mendapat kado kotak kecil berwarna merah itu hampir setiap minggu,namun dia tidak pernah membuka nya dan dia tidak ingin tau apa isi dari kotak itu,kadang dia juga mendapat coklat ataupun sepucuk surat entah dari siapa,teman-teman sekelasnya juga enggan bicara perihal siapa yang memberi hadiah-hadiah itu pada Jinhyung.

Jinhyung memiliki hobi lain selain berkelahi yaitu main game di warung internet sendirian dari pulang sekolah hingga larut malam.
Namun beberapa minggu terakhir dia selalu merasa tidak sendirian,alias dia selalu merasa bahwa dia diikuti,malam hari memang mengerikan,anjing menggonggong dimana mana,dia bertemu anjing galak jenis pittbull milik tetangga nya,namun anjing itu terikat dan tidak bisa melepaskan diri,dia terus menggonggong tatkala Jinhyung hanya berhenti dan menatap anjing itu dengan tatapan benci.

"Aku benci anjing"
.
.
.
.
.
Keesokan siang nya...

Arin sedang sibuk membersihkan rumah lantai 2 dengan penyedot debu berwarna biru,Arin hampir tidak pernah masuk ke kamar anak-anaknya terutama kamar Jinhyung yang selalu dikunci rapat,namun hari itu pintu kamarnya tidak di kunci sehingga arin pun masuk ke dalam kamar,Kamar Jinhyung benar-benar gelap,kamarnya penuh nuansa merah dan hitam,di dalam kamarnya tergantung guling pukulan tinju yang biasa dia gunakan latihan,kamarnya benar-benar berantakan,kertas tercecer di lantai kamar,serta tisu-tisu yang tergeletak diatas meja dengan beberapa noda darah.

"Darah??"

Arin sekali lagi melihat ke sekeliling kamar milik Jinhyung,dia menemukan beberapa puisi yang ditempel di dinding kamarnya dan isinya tentang pembunuhan dan darah,dia membaca nya.

Tidak sampai disitu saja Arin mencari tahu,dia juga membuka laci meja milik Jinhyung dan menemukan sebuah pisau dapur dengan darah yang mengering di pisau nya.

"apa ini??" Arin mengangkat sebilah pisau itu,lalu terdengar suara salah satu anak nya yang pulang sekolah.

"anakku?? Psikopat??" Arin langsung menaruh kembali pisau dapur itu ke dalam laci,dia langsung keluar supaya Jinhyung tidak memergoki nya,Arin menginjak salah satu gambar yang tergeletak di lantai,gambar itu digambar darah dan bergambar bunga mawar.

Dia mengambil gambar itu dan langsung menyimpannya,arin membenarkan pakaian dan rambutnya lalu menutup pintu kamar Jinhyung rapat-rapat.
Dia turun ke ruang tamu dan menyambut anaknya yang baru pulang.

Jinsoo langsung menyergap roti di atas meja,Arin tidak melihat Jinhyung.

"Jinhyung mana??" Tanya Arin pada Jinsoo

"entah aku tidak pulang bersama nya,oh iya anjing tetangga kita mati dibunuh sama seperti anjing tetangga kita yang lain"

"benarkah?? Kapan??"

"semalam,dan mati mereka sama,ditusuk dengan pisau berkali-kali dan juga ada bekas cekikan rantai di leher mereka,dan juga pembunuhnya meninggalkan kode dengan mengukir mawar di kandang.kira-kira siapa ya yang membunuh mereka?? Tega sekali..." Jawab Jinsoo

"apa semalam Jinhyung pulang??" Tanya Arin khawatir karena dia menemukan gambar mawar lengkap dengan bekas darah di kertasnya.

"sepertinya tidak" Jawab Jinsoo berbohong,dia mengingat jelas semalam dia memergoki Jinhyung yang pulang dengan keadaan berantakan.

FlashBack on

Jinsoo terbangun dari tidurnya karena dia lapar,dia berjalan menuju lantai bawah dan menuju dapur,dia membuka kulkas sembari menggaruk-garuk kepala nya,hanya separuh mata nya yang bisa terbuka.

Dia mengambil sebotol susu dan juga kue kacang kesukaannya,suara pintu terbuka membuatnya menoleh.

"Oh Jinhyung" Kata Jinsoo sambil meminum susu nya,dia masih dalam keadaan tidak sadar,Jinhyung langsung berlalu dan tidak memperdulikan Jinsoo yang masih menjejalkan kue kacang itu kemulutnya.

Namun ada yang janggal malam itu,Jinhyung masih mengenakan seragam sekolah lengkap dengan noda darah di baju nya.

Setelah beberapa menit,Jinhyung keluar dan berganti baju.
"mau kemana??" tanya Jinsoo

"bukan urusanmu"Jawab Jinhyung ketus

Flashback Off

"Darah?? Darah apa ya??" Jinsoo langsung berlari menuju kamar mandi dan mengobrak-abrik baju yang belum di cuci

"Dimana ya??? Apa tidak disini ya" Jinsoo masih mencarinya dan beralih ke kamar Jinhyung yang rupa nya dikunci,dia mencoba mengintip lubang kunci nya.

"kunci duplikatnya pasti ada di gudang" Jinsoo langsung menuju gudang bawah tanah dan menemukan banyak kunci,dia mencoba satu persatu kunci untuk membuka pintu kamar Jinhyung

Dan akhirnya
Ruangan itu terbuka,Jinsoo langsung masuk kedalam kamar Jinhyung yang lembab dan gelap,dan benar saja Jinsoo menemukan seragam yang dipakai Jinhyung semlam di kasur nya,seragam itu berlumuran darah,Jinsoo mencium bau darah itu.

"Darah apa ini??" Jinsoo ingin bertanya pada Arin namun...

"Apa yang kau lakukan disini???"
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG

Maaf ya kawan kawan kalo Pycopath Boyfriend update nya lama soalnya aku lagi sibuk ngerjain tugas kuliah...

Mohon Vote dan Komen nya terima kasihh.....

✓ PSYCOPATH BOYFRIEND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang