[PSB : Part 32]

221 34 1
                                    

"Chloroform?? Adrenalin?? Untuk apa??" Pak Kim segera menyimpan botol obat kaca itu,kaca itu cukup tebal sehingga tidak mudah melebur,hanya kertas nya saja yang terbakar.

"Apa kita punya petunjuk bagaimana kematian istri Pak Kang?? Aku menemukan sebuah botol obat di kamar" Tanya Jinyoung yang tiba-tiba datang.

"Aku menemukan sekotak obat dipenuhi dengan Chloroform dan adrenalin dan sepertinya sudah diambil beberapa,hanya tersisa 4 botol obat chloroform dan 2 botol adrenalin" Pak Kim menunjukkan kotak kayu itu pada Jinyoung,tentu saja mereka sudah mengenakan sarung tangan karet agar sidik jari mereka tidak tercampur dengan barang bukti.

"Bukankah seharusnya kotak seperti ini memiliki sidik jari??" Tanya Pak Kim,lalu dia mengeluarkan sinar ultraviolet yang biasa digunakan untuk melihat sidik jari atau jejak kaki yang tidak bisa dilihat oleh mata telanjang.

"Aku rasa penyelidikan ini menjadi lebih mudah,sidik jari nya masih ada disini,kenapa mereka tidak bisa menyelidiki hal ini dan malah menutup kasusnya?" Kata Jinyoung

"Aku rasa kasus ini memang tidak diselidiki karena ingin menutupi sesuatu,aku yakin,ini bukanlah sebuah kecelakaan tapi ini sudah direncanakan" Pak Kim menelisik dengan seksama

"Jadi maksudnya ini adalah kasus pembunuhan??" Tanya Jinyoung lagi,dia melihat-lihat isi gudang yang temboknya sudah hitam legam ditambah pintu nya yang sudah habis dimakan rayap.

"Aku yakin,tapi kita harus masih menginterogasi kedua saksi mata,tidak mungkin saat kebakaran semua pembantu bersembunyi di dalam gudang,kalau kebakaran otomatis semua pembantu pasti keluar menyelamatkan diri" Apa yang dikatakan pak Kim ada benarnya,mana mungkin para orang dewasa akan bersembunyi jika kebakaran terjadi.

"Benar juga,kemungkinan mereka terperangkap atau ada seseorang yang menjebak mereka disini,kita harus menemui saksi mata itu"
.
.
.
.
.
.
.
Saksi mata pertama yang mereka temui adalah Oh Kangmin mantan supir pribadi milik istri Pak Kang.
Oh Kangmin sekarang menjadi supir taksi,Pak Kim dan Jinyoung bertemu dengan Pak Oh saat dia sedang mencuci taxi.

"Apakah anda Oh Kangmin?"Tanya Pak kim langsung dan Pak Oh mengangguk.

"Kami dari kepolisian ingin meminta keterangan terkait kasus meninggalnya istri Pak Kang" Tanya Pak Kim sambil menunjukkan lencana polisinya.

"Apa yang ingin kalian ketahui?" Tanya Pak Oh dengan nada sinis,dan masih melanjutkan mencuci taxi nya seakan tidak peduli dengan kedatangan mereka.

"Semua" Jawab Jinyoung,Pak Oh tertawa seketika membuat Pak Kim dan Jinyoung kebingungan.

"Aku sungguh tidak tahu apa-apa tentang kejadian itu,aku hanya supir,saat aku sampai di villa itu,semua sudah terbakar dan hanya anak kecil yang selamat" Kata Pak Oh sambil membersihkan mobil.

"Anak kecil??" Tanya Jinyoung penasaran

"Iya anak kembar laki-laki dan perempuan,jadi aku membawa mereka kembali ke Pak Kang,setelah itu aku di pecat entah kenapa" Jawab Pak Oh

"Siapa anak kembar itu?" Tanya Pak Kim lagi

"Mau seberapa banyak kalian memberi uang padaku,aku tidak bisa mengatakannya karena aku tidak tahu apa-apa,sia sia saja kalian kemari" nampaknya Pak Oh jujur,memang benar dia supir yang tidak tahu apa-apa.tidak ada informasi yang bisa digali dari Pak Oh,dan harapan satu-satunya adalah Jo Ilsuk mantan pembantu istri Pak Kang,Mereka akhirnya beralih ke saksi mata kedua.

"Saksi mata kedua adalah Jo Ilsuk,pembantu yang bekerja disana" Pak Kim dan Jinyoung sudah sampai di saksi pertama,Jo Ilsuk perempuan paruh baya mantan pembantu keluarga Pak Kang,rumahnya cukup jauh dari rumah Pak Kang.Pak Kim mengetuk pintu nya,Diketahui Jo Ilsuk tinggal sendirian di rumahnya karena tidak memiliki anak maupun suami.

"Iya,ada apa??" Tanya Wanita yang baru saja keluar,dilihat dari keriputnya itu adalah Jo Ilsuk.

"Kami dari kepolisian,kami ingin menanyakan beberapa hal tentang kasus kebakaran yang membuat Istri Pak Kang meninggal,anda Jo Ilsuk mantan pembantu keluarga Pak kang bukan?" Tanya Pak Kim sambil menunjukkan lencana polisi nya. Sontak wanita paruh baya itu kaget,dan buru buru menutup pintu itu,namun Jinyoung menghadang.

"Saya tidak tahu apa-apa tentang kejadian itu,saya hanya korban kebakaran" Jawab wanita paruh baya itu ketakutan.

"Apa mungkin ada sesuatu di balik itu semua??" Jinyoung memprovokasi wanita paruh baya itu.

"Tuan kang mengatakan aku tidak boleh mengatakan apa -apa soal ini... Sebenarnya...."
.
.
.
.
.
"Untuk apa kalian bertiga kemari???" Mina membukakan pintu untuk mereka bertiga,satpam itu langsung pergi setelah itu.

"Ahhh cuma mau mampir..." Jinsoo nampak khawatir,dia agak berkeringat.

"Ohh silahkan masuk" Mina dengan senyuman lebar menyuruh mereka bertiga masuk,tidak disangka Minhee sudah ada disana dengan senyumnya.

Sembari masuk,mereka juga melihat-lihat ke dalam,mereka tidak berkomentar,komentar itu akan disimpan jika mereka sudah keluar dari rumah itu saja,harap-harap tidak menimbulkan curiga saja.

Mata mereka asyik menelisik setiap sudut ruangan dengan hati-hati.
"Maaf,kami jarang kedatangan tamu" Minhee berdiri dan mengeluarkan senyum palsu nya,tidak sengaja Jinhyung melihat luka di kaki Mina yang goresannya cukup panjang dan dalam.

"Ada apa dengan kakimu??" Tanya Jinhyung

"Ah ini...semalam aku tergores sesuatu" Jawab Mina canggung,akhirnya mereka bertiga duduk,mereka di beri camilan dan juga teh namun mereka tidak memakannya,takut kalau diracuni.

"Apa cincinmu sudah ketemu?? Kalau boleh tau berapa nomor seri cincinmu? Barangkali aku bisa membantu menemukannya" Tanya Jinhyung,tidak ada yang berani memulai percakapan kecuali Jinhyung,Jinsoo hanya ketakutan dan Jaemin masih melihat-lihat ruangan.

"Ah aku sudah menemukannya, jadi tenang saja" Mina semakin canggung, Jaemin melihat sebuah foto yang mencurigakan hingga dia terpergok oleh Minhee yang memang sejak tadi menatapnya.

"Sedang mencari apa?? Minhee mencoba menghalangi Jaemin,mungkin Minhee tau alasan kenapa mereka ada disini,dia menutupi foto-foto yang terpajang diatas meja.

"Ah tidak.." Jawab Jaemin basa basi

"Baru pertama kali Jaemin datang kerumahku sebagai....TEMAN"
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG

Ayo vote dan komennya!!!

"Ahhh bagaimana kau bisa tahu kalau cincin itu memakai nomor seri??"

✓ PSYCOPATH BOYFRIEND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang