[PSB : Part 13]

460 54 2
                                    

"Jinhyung,ayo antar aku ke supermarket" Jinsoo mengganggu Jinhyung yang sedang menonton film horror kesukaannya, jinhyung tidak suka,dia terganggu, Jinhyung hanya ingin malamnya tenang di hari sabtu ini.

"Pergilah sendiri Jinsoo,ah jangan mengganggu ku,aku tidak boleh keluar rumah,aku diawasi polisi" Jinhyung melanjutkan nonton film horror nya

"Tapi kau tadi siang keluar ke warung internet bersama dengan seorang gadis" Jawaban Jinsoo membuat mata Jinhyung terbelalak,bagaimana bisa Jinsoo tau kalau dia keluar.

"Diam,jangan bilang siapa-siapa" Jinhyung menutup mulut Jinsoo agar Arin tidak mendengar nya karena Arin sedang berada di dalam kamar bersama Jinyoung.

"Nah aku tidak akan mengadu pada Ayah kalau kau ikut aku berbelanja" Jinsoo nampaknya mengancam Jinhyung dengan hal itu

"Bagaimana kau bisa tahu??" Jinhyung penasaran

"Ada lah..."

"Jinsoo,katakan padaku darimana kau mengetahui nya" Jinhyung tidak menyerah dan terus bertanya.

"Rahasiaaa"

"YAAA JINSOOOO"
.
.
.
.
.
.
Seorang wanita berjaket putih dan bertopeng anubis itu kembali ke dalam gudang untuk memberi para tawanan itu makanan.

"Makan!" Kata wanita itu sambil melempar gimbap ke dalam ruangan satu persatu,ada yang langsung memakannya,ada pula yang tidak mau.

"Kenapa kalian melakukan ini pada kami?? Apa salahku??"  salah seorang wanita di dalam ruangan itu menangis.

"Apa kau yakin kau tidak bersalah?" Wanita berjaket itu masuk ke dalam ruangan salah salah satu korban.

"adikku,biarkan aku yang melakukannya,jangan repot-repot untuk mengurusnya,kau urus saja Hyewon" kata laki-laki bertopeng ghostface yang baru saja datang,dia juga ikut masuk kedalam ruangan berukuran kecil itu.

"Menikahlah denganku..."
.
.
.
.
.
.
.
"Sepertinya giliranmu tiba" Wanita berjaket putih itu menghampiri Hyewon yang tengah terikat di kursi dengan perban di sekujur tubuhnya.

"Buka topengmu!! Akan kuludahi wajahmu sekarang juga!!" Hyewon mengancam wanita berjaket putih

"Kau tahu kenapa aku memakai topeng ini?? Karna aku adalah malaikat mautmu, aku yang akan membawa kematian mu" Jawab Wanita itu dengan seringai di balik topeng anubis nya.

"Harus aku apakan dirimu ya..." Wanita berjaket itu memperhatikan Hyewon dari atas sampai bawah

"Aku salah apa padamu ha??!!" Tanya Hyewon sambil sesekali berusaha melepaskan dari ikatan.

"Eumm apa ya?? Kurasa terlalu banyak, nah sebutkan keingin terakhirmu sebelum kamu mati ditanganku,kamu sudah menyakiti hatiku,harusnya kamu sadar, apa kamu pikir aku hanya wanita yang lugu, lemah tidak berdaya?" Wanita itu mengambil pisau buah yang cukup ramping dan tajam.

"Nah sebelum itu aku akan mengukir tato ini dulu,jadi jangan bergerak" Wanita itu mendekat ke Hyewon dan menutup mulut Hyewon dengan menyumpalnya,dia memastikan bahwa ikatan perban itu sangat kuat,Hyewon mulai ketakutan, dia berkeringat,menggeliat setelah pisau itu bergerak di area lehernya.

Darah mulai menetes saat wanita berjaket putih itu mulai mengukir tato bunga mawar kesukaannya di leher milik Hyewon yang kini sedang menahan rasa sakit,Hyewon tidak henti menangis membuat wanita berjaket putih itu kesal.

"DIAMM!!! DIAAAMM!!!!" Wanita berjaket itu berteriak sambil menampar wajah Hyewon dengan keras membuat Hyewon semakin menangis,pelipisnya membiru karena bengkak.

"Sepertinya kau harus dibunuh dulu baru bisa aku ukir" Wanita berjaket putih itu memakai sarung tangan karet warna hitamnya dan mengambil lebih banyak perban warna coklat yang elastis itu.

"Sampai jumpa di neraka"

"AAAAAAAAAAAA!!!!!!!"
.
.
.
.
.
.
Jinsoo dan Jinhyung pergi menuju supermarket pada jam 8 malam,kondisi di jalan itu memang agak sepi,dan tidak ada cctv disana jadi sangat tidak disarankan oleh orang jika wanita berjalan sendiri disana.

Setelah mereka pergi berbelanja,Jinhyung ingin mencari angin sebentar,Jinsoo pulang lebih dulu.Jinhyung berjalan-jalan sebentar untuk menghilangkan frustasi nya,Jinhyung berjalan lebih jauh hingga ke taman Namsan,dia melihat seseorang.

"Wajahnya nampak familiar,tapi siapa ya?" Jinhyung mengikuti seseorang yang nampak familiar baginya,dia memakai hoodie warna hitam dan mampir ke sebuah supermarket,awalnya nampak biasa saja,dia memilih banyak camilan dan minuman,namun ada yang membuat Jinhyung heran.

"Kenapa dia membeli makanan anjing? Eh wajah itu seperti.....Jaemin??" Jinhyung membuntuti Jaemin yang nampak mencurigakan,bagaimana Jaemin bisa sampai ke daerah ini.

Setelah Jaemin keluar dari supermarket,dia berjalan menuju salah satu bangku di taman.

"Siapa yang dia temui di taman?" Jinhyung berlindung di balik pohon

"Wonyoung? Apa yang dia lakukan disini bersama Jaemin?" Kini batin Jinhyung bergejolak,mungkin yang dimaksud oleh Yohan tempo hari adalah Jaemin.

"Jadi itu penyebab Wonyoung tidak mau berangkat bersama karena laki-laki itu?" Jinhyung semakin penasaran jadi dia melihat mereka berdua yang sedang duduk di taman cukup lama dan hampir membuat Jinhyung tertidur sebentar.

Hingga beberapa saat kemudian mereka berpisah,entah dia harus mengikuti Jaemin atau Wonyoung,namun karena dia lebih penasatan dengan Jaemin,dia mengikuti Jaemin yang menurutnya sangat mencurigakan.

Dia mengikuti Jaemin,jalanan sepi jadi Jinhyung harus bisa bersembunyi dengan baik.lalu Jaemkn berhenti di sebuah rumah yang pernah Jinhyung kunjungi karena ada anjingnya,Jaemin memberi makan anjing itu lalu pergi.

"Cih buat apa aku mengikutinya,sebaiknya aku segera mengikuti Wonyoung" Jinhyung lari menuju arah rumahnya untuk melihat Wonyoung sudah sampai ke rumahnya dengan selamat atau tidak,Tapi dia tidak menemukan wonyoung di gang.

"Pasti dia sudah pulang..." Jinhyung lewat depan rumah Wonyoung dan melihat kamar Wonyoung lampunya sudah mati.

"Ahhh pasti dia sudah tidur..." Jinhyung akhirnya pulang kerumahnya setelah berjalan-jalan membuatnya sedikit lelah.

"Apa mereka berpacaran? Bagaimanapun aku harus menemukan pelaku pembunuhan anjing itu"
.
.
.
.
.
.
Jinhyung dan Jinsoo pergi ke kantor polisi untuk mengantar bekal Jinyoung,Jinhyung menjelajahi kantor polisi.

"Apa mereka belum menemukan pelaku pembunuhan wanita itu??" Tanya Jinhyung pada Pak Kim yang sedang sibuk mengurusi berkas-berkas orang hilang.

"PAKK!!! AKU MENEMUKAN LAGI ANJING YANG MATI !!!" Seorang polisi datang dan menyerahkan foto-foto anjing yang mati.

"Apa dia dibunuh dengan cara yang sama?" Tanya Pak Kim,lalu Jinyoung datang bergabung.

"Di kandangnya ditemukan tanda mawar itu lagi,sama persis seperti anjing yang mati beberapa waktu lalu,dia ditusuk-tusuk pisau,disana tidak ada cctv yang menangkap pelakunya,sepertinya sebelum anjing itu ditusuk,dia lebih dahulu di bius dengan makanan,aku menemukan obat bius di dalam makanan anjingnya" Kata Jinyoung sambil terus menganalisa foto anjing.

"apa ada sidik jari pelaku? Bagaimana kesaksian pemilik rumah?" Tanya Pak Kim lagi sambil membuat laporan.

"Pemilik rumah saat itu sedang keluar dan tidak ditemukan sidik jari di makanan anjing itu,nampak nya pembunuhan ini sudah direncanakan sebelumnya" Kata Jinyoung,Jinhyung lalu meminjam foto anjing yang sudah mati tersebut

"Tunggu,ini seperti anjing yang tempo hari aku lihat..." Jinhyung menelisik foto tersebut.

"Tapi semalam aku..." Jinhyung ingin mengatakan bahwa dia melihat seseorang bertudung hitam memberi anjing itu makan tapi dia tidak memiliki bukti untuk menuduh Jaemin yang melakukan pembunuhan itu.

Tidak lama kemudian ada email masuk ke komputer Pak Kim

"Apa ini? Pembunuhan seorang wanita di taman Namsan?" Raut wajah Pak Kim sangat serius

"Namsan? Wonyoung??"
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG

Maaf ya cerita nya mungkin agak sedikit membingungkan
Jangan lupa vote dan komennya yaa

✓ PSYCOPATH BOYFRIEND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang