[PSB : Part 19]

422 44 3
                                    

"Kau segera ke kantor polisi,aku akan segera kembali" Jinhyung nampak panik dan terburu-buru ingin melakukan sesuatu,dia pergi naik ke atas tangga dan mengambil jaket dan tasnya,dia berlari menuruni tangga membuat Jinsoo kebingungan.

"Kau mau kemana??" Jinsoo hanya diam melihat Jinhyung yang tergesa-gesa,Jinsoo sudah memegang nametag Wonyoung dan juga kalung anjing untuk dia serahkan ke kantor polisi.

"Mengambil semua kotak itu" Jinhyung segera memakai sandal,dan berlari,Jinsoo hanya geleng-geleng melihat Jinhyung yang terburu-buru, akhirnya Jinsoo juga bergegas ke kantor polisi dengan membawa kotak merah.

Setelah berlari cukup jauh,Jinsoo akhirnya sampai ke kantor polisi,dia melihat Pak Kim dan Ayahnya sedang menganalisa sesuatu.

"Ayah!! Ayah!!! Aku menemukan sesuatu" Jinsoo langsung memberikan kotak merah itu kepada mereka.

"Apa ini?? Kau memberi aku kado??" Jinyoung terkekeh

"Bukan,coba buka dulu" Jinyoung langsung membuka kotak itu dan terkejut,matanya terbuka lebar seakan tak percaya.

"Seseorang mengirimkan itu pada Jinhyung tadi,dan Jinhyung akan mengambil lebih banyak kotak,dia sering menerima kotak merah beludru itu tapi dia tidak pernah membukanya" Jelas Jinsoo

"Apa itu artinya pelaku adalah orang yang sangat mengenal Jinhyung??" Jinsoo mengangguk mendengar pertanyaan Ayahnya.

"Ah aku sudah menemukannya" Pak Kim mengarahkan komputernya

"Apa ini??" Tanya Jinsoo yang penasaran isi rekaman yang ada di komputer.

"Rekaman cctv,aku mendapatkannya dari tetangga korban yang ada di depan"Kata Pak Kim,Jinyoung dan Jinsoo langsung menonton rekaman yang menunjukkan petugas PLN yang memasuki rumah korban.

"Yaaa!!! Itu petugas PLN nya!!" Mata Jinsoo terbelalak,jari telunjuknya otomatis menunjuk layar monitor.

"Kenapa petugas PLN datang malam sekali??"

"Aku akan coba menanyakan ke kantor PLN terdekat apakah mereka mengirim petugas semalam" Jinyoung memgambil telepon genggam nya dan memencet beberapa nomor.

"Halo...Tuan Choi Apa kabar?" Jinyoung berjalan menjauh dari mereka.

"Oh iya,data tentang peserta sudah aku dapatkan,bisa kamu lihat??" Pak Kim menyerahkan beberapa lembar biodata peserta pertarungan bebas itu.

"Ini....Jaemin??"
.
.
.
.
.
.
.
Jinhyung naik taksi menuju sekolah, waktu itu sekolah masih di buka karena ada beberapa ekstrakulikuler yang diadakan saat sekolah libur,Jinhyung langsung berlari ke tempat yang ingin dia tuju.

Loker

Loker itu berada di lorong,loker itu terbuat dari lemari besi lengkap dengan kunci kombinasi. Dia segera menekan kombinasi nya dan terbuka lokernya,Jinhyung tersenyum lebar karena benda itu masih berada disana,kotak beludru warna merah yang tertumpuk rapi.

"Kenapa kotak ini banyak sekali?" Jinhyung langsung memasukkan kotak-kotak itu ke dalam tas nya. Dia menyadari sebuah kejanggalan,

"Aneh...seingatku,aku tidak pernah merapikan loker..." Jinhyung menggaruk belakang kepala nya.

"Jinhyung?sedang apa??"
Seseorang mengagetkan Jinhyung, Jinhyung pikir tidak ada orang di lorong,dia langsung menoleh ke belakang.

"Oh Mina,tidak ada aku hanya sedang membersihkan loker saja" Kata Jinhyung tersenyum malu

"Tumben sekali,biasanya loker mu berantakan" Kata Mina sambil tersenyum,perhatian Jinhyung langsung tertuju pada tangan Mina.

"Wahh cincin baru?" Jinhyung menunjuk sebuah cincin platinum berbentuk bunga mawar yang ada di jari manis Mina.

✓ PSYCOPATH BOYFRIEND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang