[PSB : Part 15]

457 46 1
                                    

Jinhyung pergi ke taman namsan terlebih dahulu,dua pembunuhan terjadi di sini,tempat pembunuhan itu di beri garis polisi,dia melihat sekitar,membawa handphone miliknya,mencatat dan memotret tempat kejadian,pembunuhan ini benar-benar bersih,pembunuh itu rupanya tahu dengan baik seluk beluk tempat yang tidak memiliki cctv dan jauh dari pengawasan,kemungkinan pembunuh ini rumahnya berada di sekitar taman namsan,kini tempat itu di pasangi oleh cctv,setelah itu dia pergi ke tempat anjing yang dibunuh,dia melihat tato mawar di kandang milik anjing itu,mirip dengan yang dia gambar.

Kenapa anjing ini dibunuh?
Apa salah anjing ini?
Siapa yang membunuh anjing ini?

Setelah itu dia baru ingat kalau dia tidak tahu rumah Jaemin,saat dia ingin berbalik pulang dia bertemu dengan Minhee disana.

"Song Jinhyung" Panggil Minhee sambil membenarkan kacamata nya,Jinhyung celingak-celinguk seperti orang bodoh sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Kau memanggilku? Kau mengenalku?" Tanya Jinhyung pada Minhee

"tentu saja,adikku sering menceritakan tentangmu padaku" Jawab Minhee dengan santai

"Adikmu? Siapa?" -Jinhyung

"Kang Mina,dia baru pindah sekolah beberapa hari yang lalu"

"Ahh..Si cantik? Hahaha iya aku kaget sekali dia tiba-tiba ada di sekolah dan aku baru ingat kalau aku belum pernah menanyakan namanya selama ini" Jawab Jinhyung dengan rona di wajahnya
.
.
.
.
.
.
.
"Perkenalkan aku Kang Mina" Gadis itu mengulurkan tangannya pada Jinhyung yang duduk di sampingnya.

Kang mina,gadis yang sewaktu SMP aku tolong saat dia terjebak di kamar mandi, gadis kikuk yang selalu menghantuiku, gadis yang bertemu denganku tempo hari di bis,aku terlalu senang bertemu dengannya sampai aku ingat kalau aku tidak pernah menanyakan namanya dan tidak pernah menanyakan dimana rumahnya,kini dia ada di depanku dengan senyum manis dan mata nya yang sipit.

Namanya sungguh sangat cantik,sama seperti orangnya,aku sangat menyukai nya, ditambah dia anak yang sangat pintar dalam pelajaran,guru bilang IQ nya sama dengan Minhee anak kelas lain.
.
.
.
.
.
"Minhee,apa kau tahu rumah Jaemin??" Tanya Jinhyung sedikit malu,Minhee mungkin tidak ingin menjawab pertanyaannya karena konfliknya dengan Jaemin di sekolah,tapi ternyata tidak,dia malah tersenyum.

"Ayo aku tunjukkan jalannya,aku sangat tahu seluk beluk daerah ini" Jawab Minhee dengan semangat memimpin tur perjalanan.

"Apa kau tinggal di daerah ini?" Tanya Jinhyung sambil menendang beberapa batu kerikil yang ada di sepanjang jalan yang dia lewati,matanya melihat sekitar.

"Tidak,aku tinggal agak jauh dari sini,omong-omong apa yang kau lakukan disini??" Tanya Minhee dengan senyuman manis di bibirnya sambil dia terus menunjukkan jalan menuju rumah Jaemin.

"Hei Minhee,kalau kau dihajar Jaemin, jangan diam saja,balas kalau kau memang mampu" Kata Jinhyung,dia tidak menatap Minhee yang sedang menatapnya sekarang, mungkin perasaan Minhee campur aduk sekarang.

"Aku ingin berteman dengannya,tapi sedari SMP aku tidak pernah diterima" Jawab Minhee sambil tersenyum,sebuah jawaban yang tidak diduga oleh Jinhyung.tidak berapa lama mereka sampai ke rumah Jaemin,sebuah rumah mewah,besar,gerbang yang tinggi menjulang,rumah yang di cat dengan warna merah,serta taman bunga mawar di depan rumah Jaemin menambah kecurigaan Jinhyung.

"Rumahnya seperti istana ratu merah di alice in wonderland" Gumam Jinhyung

Jinhyung memencet bel beberapa kali agar pemilik rumahnya keluar,sebelum pemiliknya keluar,Minhee pamit untuk pergi dulu.

"Kalau begitu aku pergi dulu ya Jinhyung" Kata Minhee sambil berlalu meninggalkan Jinhyung yang masih berdiri di depan gerbang rumah Jaemin.

"Dia sangat baik,kenapa Jaemin memperlakukan Minhee dengan sangat buruk??" Jinhyung menggelengkan kepala nya,Setelah beberapa lama menunggu,akhirnya pemilik rumah itu keluar,betul sekali kata Minhee,ini memang rumah Jaemin,jaemin membuka gerbang dan terkejut melihat siapa yang datang.

"Lihat siapa yang datang,Song Jinhyung"  Lata Jaemin sambil menyilangkan kedua tangannya dan bersandar di gerbang.

"Dimana Wonyoung?" Tanya Jinhyung tanpa basa-basi

"Kenapa kau tanya padaku?" Jawab Jaemin dengan santai seperti tidak ada masalah,hal itu membuat Jinhyung ingin menonjok wajah jaemin yang sok polos itu,tangan Jinhyung saat ini sudah mengepal,tinggal menunggu waktu yang tepat untuk diluncurkan ke wajah mulus Jaemin.

"Kau itu pura-pura bodoh atau memang bodoh?"Urat di wajah Jinhyung kian terlihat,dia benar-benar benci pada mahluk satu ini.

"Bukannya rumahmu dekat dengannya,kenapa kau tidak langsung kerumahnya dan malah kerumahku?" Tanya Jaemin lagi sambil memasang senyum manisnya yang membuat Jinhyung geram.

"Apa biasanya kau memang terlalu banyak bicara?"Jinhyung kesal dan akhirnya dia melayangkan sebuah tinju ke wajah tampan Jaemin,namun...

"Apa kau kesal padaku?" Jaemin menangkap pukulan Jinhyung dengan mudahnya lalu menghempas tangan Jinhyung begitu saja,Jinhyung hampir lupa kalau Jaemin juga salah satu siswa yang terkenal karena kekuatan nya dalam bertarung dan juga keterampilannya dalam olahraga.

"tidak...kalau begitu apakah lain kali aku boleh berkunjung ke rumahmu?" Tanya Jinhyung dengan senyum di wajahnya dengan rasa terpaksa.

"Boleh...kapan pun,kalau kau masih hidup" Jawab Jaemin dengan seringai di wajahnya sambil menyilangkan kedua tangannya.

"Kalau begitu,sampai jumpa" Jinhyung tidak ingin berlama-lama melihat wajah Jaemin yang menyebalkan itu,dia tidak bisa juga tiba-tiba menuduh Jaemin dalang dari semua penculikan itu,tapi Jaemin tetap jadi sasaran nomor satu di dalam daftar milik Jinhyung,Jinhyung sudah berjalan beberapa meter dari rumah Jaemin,Jaemin masih berada di depan gerbang rumahnya sambil menatap Jinhyung yang berlalu dengan tatapan yang aneh.

"Sampai Jumpa Phoenix" Kata Jaemin lumayan keras lalu menutup pintu gerbang, Jinhyung tentu saja bingung,bagaimana bisa Jaemin tahu nama petarungnya.

"Apa mungkin Jaemin? min?? Min?? apakah Jaemin adalah Mint???"
.
.
.
.
.
.
"Selamat datang Tuan Putri di tempat kami, kakakku akan segera datang untuk menemuimu,jadi jangan berulah yang tidak-tidak atau aku akan memotong tanganmu" Kata perempuan berjaket putih dan bertopeng anubis itu.Wonyoung saat ini berada satu tempat dengan gadis-gadis lain yang diculik,atau lebih tepatnya bersama teman satu sekolahnya yang hilang.

Kepala nya berdenyut-denyut karena hantaman benda keras di kepala nya,dia berada di tempat yang asing,yang pasti bukan di kamar tidurnya,apalagi ibu nya pasti tidak akan menggunakan topeng seperti itu.apa ini cuma mimpi buruk baginya atau kah ini kenyataan,Wonyoung masih bingung.tangan wonyoung di borgol,seperti nya dia sudah tidak sadarkan diri selama dua hari, Setelah perempuan itu pergi,dia mengunci sel milik Wonyoung,beberapa menit kemudian, laki-laki bertopeng ghostface datang menghampiri nya.

"Ja...Jaemin???"
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG

Maaf update nya lama dikarenakan aku punya banyak banget project wattpad dan project lainnya jadi gak bisa selalu update beberapa hari sekali,ditambah dengan tugas online dari perkuliahan buat nambah pusing.

Bagaimana menurut kalian??
Siapa yang psikopat??
Tunggu lanjutan ceritanya yaa
Vote dan komennya ditunggu
Jangan diem aja yaaa

✓ PSYCOPATH BOYFRIEND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang