[PSB : Bonus Part 4]

185 21 4
                                    

"Hei,kau pikir bisa lari begitu saja dari sini?" Sepertinya anak-anak itu tidak membiarkan mereka berdua pergi.
Dua orang menghalangi jalan mereka,dan mencoba memojokkan mereka.

Jinhyung segera melindungi Yuri di belakangnya,dia mundur beberapa langkah dan melihat sekitar.

"Kenapa mundur? Takut? Tadi sangat percaya diri seakan-akan ingin menghajar kita semua,tampaknya itu cuma omong kosong Hahahahhaha" Mereka terus mengejek,Jinhyung dan Yuri hanya diam.

"Sepertinya kalian belum tahu siapa aku" salah satu pelajar disana dengan percaya diri maju ke depan.

"Aku ini adalah anak kepala sekolah di sekolah Yongsan,dia pasti mengenal kepala sekolah mu juga" Laki-laki itu meraih kerah baju Jinhyung dan melihat name tag nya,

"Hahaha...Song Jinhyung, aku seperti mengenal namamu..." Kata anak itu.

"Jangan sentuh bajuku dengan tangan kotormu itu,terus kenapa kalau kau anak kepala sekolah? Kau pikir aku takut? Kim Yeonho..." Jinhyung menepis tangan anak itu sambil menatap matanya dalam-dalam,dia juga mengingat nama anak laki-laki itu.anak itu rupanya cukup terintimidasi dengan tatapan Jinhyung hingga mundur beberapa langkah dengan senyum menjijikkannya.

"Hei,jangan menatapku seperti itu, cepat serahkan uang kalian berdua" Yuri sepertinya semakin ketakutan,dia menarik lengan Jinhyung beberapa kali.

"Ayo kita beri uangnya saja..." Bisik Yuri.

"Tadi kau sangat percaya diri tidak mau memberikan uang dan sekarang kau menyuruhku untuk memberikan uang,kau tidak percaya padaku?" Jinhyung mengomel dengan tatapan dinginnya.

"Kalian membuatku kesal..."

Salah satu anak buah nya mengingat sesuatu dan berbisik kepada Yeonho,

"Bos,Song Jinhyung itu anak yang sering memukuli teman-teman kita, dia juga pernah ikut lomba pertarungan bebas melawan Kang Minhee si pembunuh berantai, dia juga teman Na Jaemin" mendengar perkataan itu,Yeonho sepertinya menelan ludahnya.

"Cepat kita ambil saja uang mereka" Yeonho membuat kontak mata dengan anak buahnya yang lain, Mereka berusaha merebut tas milik Yuri hingga tangan Yuri terluka.

Jinhyung segera berbalik ke Yuri dan melihat keadaan tangannya,
Tangannya secara visual tidak terlihat tapi tentu nya akan merasa agak nyeri karena tarikan dari tali tas.

Jinhyung segera mengambil tas milik Yuri,terjadi tarik menarik,dan Jinhyung mendapatkannya karena Jinhyung lebih kuat.

"Dasar kau!!" Salah satu anak buah Yeonho maju untuk memukul Jinhyung,Jinhyung segera menghindari pukulannya dan mendorong anak itu. Teman nya langsung ikut maju berusaha melawan Jinhyung,Jinhyung terus melindungi Yuri di belakangnya.

Bukan Jinhyung namanya kalau tidak bisa bertarung,tapi dia lebih memilih untuk menghindari pukulan,dan mereka memukul diri mereka sendiri pada akhirnya.

"Cepat lari,aku akan menyusulmu" Perintah Jinhyung,Yuri yang ketakutan tentu mengiyakan dan segera lari dari sana,Jinhyung tidak membiarkan mereka mengejar Yuri.

"Kalian lemah sekali,Hahahahah" Tawa Jinhyung menggelegar karena mereka begitu mudah dikalahkan.

Yeonho yang ketakutan akan kalah,segera mengambil tongkat baseball yang dia bawa di tas nya untuk memukul Jinhyung,saat Jinhyung sibuk dengan anak buah Yeonho,Yeonho memukul kepala dan punggung Jinhyung dengan keras.

Jinhyung terjatuh tidak berdaya,mereka memanfaatkan kesempatan itu untuk memukuli dan menendang Jinhyung,entah kenapa Jinhyung diam saja saat dipukuli,tidak ada perlawanan darinya.

"Dasar,bisanya cuma meremehkan!! Pukul dia sampai babak belur!!" Perintah Yeonho yang dengan bangga menginjak-injak tubuh Jinhyung.

Tidak lama kemudian.....

"PAAKK!!! DISANAAA!!!" Yuri kembali dengan membawa dua orang polisi yang sedang berpatroli disana,

"HEIII!!! BERHENTI KALIAN DASAR ANAK-ANAK NAKAL!!!"
.
.
.
.
.
.
"Sebutkan nama dan nomor orang tua kalian" Tanya polisi di depan

"LEPASKAN!!! LEPASKANN!! Apa kau tahu kalau ayahku adalah kepala sekolah di SMA Yongsan ?!! Aku Kim Yeonho,kau Jinhyung,kau akan tamat dan berakhir di penjara" Yeonho menuding Jinhyung yang duduk di sebelahnya,amarahnya terus meluap-luap.

"Kenapa itu bisa jadi salahku? Kau tidak lihat disini siapa yang menjadi korban? Kau menyuruh Yuri untuk membayar hutangmu di warung internet,kau seharusnya malu" Balas Jinhyung dengan tatapan datar.

"Siapa yang peduli dengan jalang sepertinya? Kau membela nya memang kau ini siapanya? Kau punya bukti apa membuktikan aku bersalah? Ayahku akan segera mengeluarkanku dari sini sedangkan kau akan menetap di penjara" Dengan percaya dirinya Yeonho menyilangkan kedua tangan.

"Bisakah kalian diam? Kita selesaikan masalah ini baik-baik" Jawab polisi itu,Jinhyung mengerutkan dahi,nampaknya dia orang baru di kepolisian.

"Baik-baik? Dia mengeroyok dan memukuliku memakai tongkat baseball setelah dia berusaha memalak temanku Pak,harusnya dia dihukum" Jinhyung tidak terima dengan kata baik-baik saja.

"Setelah aku cari,namamu ada di beberapa catatan kepolisian terkait perkelahian,bagaimana kau bisa membuktikan kalau kau tidak bersalah? Tanpa adanya bukti,aku tidak bisa menghukumnya" Jawab Pak Polisi itu,dengan geram Jinhyung meraih name tag polisi tersebut.

"Yoo Hamin" Polisi itu segera menepis tangan Jinhyung.

"Kurang ajar sekali kau dengan polisi" 

"Anda sudah punya anak?" Tanya Jinhyung

"Ada,kenapa kau menanyakannya? Aku punya anak yang seumuran kalian, etika nya sangat baik tidak seperti kalian" Polisi itu dengan kesal duduk kembali,Jinhyung tidak sengaja melihat foto putri nya yang memakai seragam SMA Yongsan di meja kerja polisi tersebut yang membuat Jinhyung terkekeh geli.

"Pantas saja kau takut dengan Kim Yeonho,rupanya anakmu bersekolah di SMA Yongsan,kau takut jika anakmu akan dikeluarkan dari sekolah,tapi bukannya polisi harus bersikap adil? Putri mu pasti sangat kecewa jika Ayahnya bersikap seperti ini" Tatapan Jinhyung sangat mengintimidasi,membuat polisi itu salah tingkah.

Tidak berapa lama Ayah dari Yeonho dan beberapa wali lainnya muncul di kantor polisi,tentu saja mereka khawatir dengan wajah anaknya yang cukup lebam,Jinhyung memutar bola matanya dengan malas,Polisi itu segera menghampiri kepala sekolah dan memberi salam kepadanya.

"Siapa yang berani memukuli anakku sampai lebam seperti ini?" Sepertinya kepala sekolah itu cukup lebay,dia terlalu memanjakan putra nya. Yeonho menunjuk Jinhyung yang ada di depannya,

"Anak berengsek itu yang memukulku" Sikap manja Yeonho membuat Jinhyung ingin muntah,berlagak di depan murid lain seperti preman tapi ternyata dia adalah anak manja.

"Cih,siapapun bisa melihat kalau luka ku lebih parah daripada kau, hei pak! Anakmu berhutang banyak di warnet dan menyuruh temanku untuk membayar hutangnya,apa itu masuk akal? Tolong didik anakmu dengan benar" Jinhyung berdecih membuat semua wali murid yang ada disana geram dengan kelakuan Jinhyung,Yuri tidak ada di kantor polisi.

"Dasar anak kurang ajar,kau punya bukti apa kalau putraku bersalah? Tampangmu saja seperti preman" Ejek kepala sekolah itu.

"Hei pak,jangan menilai orang dari sampulnya,kalau aku punya bukti,apa kau bersedia mengakuinya?"

"Kau punya bukti apa?"

"Rekaman CCTV"
.

.
.
.
.
.
.

BERSAMBUNG

Wuahhh gimana ini gaiss
Kim Yeonho dan bapaknya kampret sekali ya.

✓ PSYCOPATH BOYFRIEND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang