[PSB : Part 28]

242 30 6
                                    

"BAGAIMANA KALIAN BISA KEHILANGAN DIA??!! BUKANKAH DIA SUDAH ADA DALAM PENGAWASAN?? MENGAWASI SATU ORANG SAJA TIDAK BECUS!!"Jinyoung tidak bisa menahan amarahnya,dia sudah mempercayai dua orang yang ada di hadapannya namun dikecewakan,Jinsoo juga ikut bersender di sofa,dia memikirkan kejadian di gang tadi.

"Jinhyung....aku rasa ada yang salah dengan Mina" Jinsoo akhirnya membuka mulutnya,semua melihat Jinsoo dengan tatapan serius.

"Aneh bagaimana?"Tanya Jinhyung aneh

"Ya...aku pikir dia aneh...apa kau tidak curiga padanya?" Jinsoo berusaha meyakinkan Jinhyung

"Curiga bagaimana? Dia cuma gadis lugu yang lemah" Pernyataan Jinhyung membuat semuanya semakin jelas kalau yang Jinhyung tahu hanya yang luar saja.

"Kenapa menurutmu dia gadis yang lemah??" Tanya Jaemin yang juga penasaran.

"Waktu Smp aku pernah menyelamatkannya dari bully" Jawab Jinhyung

"Semalam...aku melihat Mina melawan penjahat" Jinsoo kembali mengutarakan maksudnya.

"Terus kenapa? Bukankah itu bagus dia bisa melawan penjahat?" Jinhyung masih tidak mengerti.

"Bukan itu masalahnya,kemampuannya membuat aku tercengang,dia pandai parkour,entah kenapa dia mirip sekali dengan penjahat jaket putih yang pernah aku kejar,badannya sangat ringan" Namun setelah Jinsoo mengatakan hal itu,Jinhyung masih tidak percaya.

"Eyy mana mungkin,kau pasti bermimpi kan?"

"Tidakk,waktu kita makan bersama di kantin waktu itu,dia menatap Yena dengan aneh,apa kau pikir itu juga sebuah kebetulan??"

"Tapi Yena baik-baik saja kan?" Tanya Jinhyung yang segera membela mina.

"Tapi Eunbi hilang kan??! Kenapa kau tadi bertanya pada dua anak kembar aneh itu,mereka berbohong pada kita!!" Jaemin mulai tidak sabaran,dia emosi mengapa Jinhyung tadi bertanya kepada Mina dan Minhee.

"Kenapa kau malah menyalahkanku?! Apa hubunganmu dengan semua ini?? Kenapa semua wanita yang berhubungan denganmu selalu hilang??!" Jinhyung emosi sekali lagi,dia tidak terima disalahkan seperti itu.

"Sebenarnya...aku curiga dengan Minhee,hubunganku dengan Minhee mungkin tidak baik,Aku sering membully Minhee dan tidak pernah menganggapnya sebagai temanku, aku benci saja dengan wajahnya yang mirip denganku" kata Jaemin

"Jadi maksudnya kalian curiga kepada Mina dan Minhee?" Tanya Jinhyung dan mereka mengangguk.
Tidak berapa lama,ada orang pengantar paket datang di saat malam.

"Kiriman paket,untuk Na Jaemin dan Song Jinhyung" Pengantar paket itu langsung memberikan kotak dan meminta tanda tangan.lalu pengantar itu pergi,Jinhyung membukanya dan menemukan kotak merah,mereka terkejut ketika kotak itu berisi.

"Name tag Yuri,Yena dan Eunbi!" Mereka semua kaget.

"Apa kalian sudah membaca diary milik mereka?" Tanya Jinyoung

"Ah iya aku belum mengambil diary milik Yuri dirumahnya"Jinsoo menepuk kepalanya sendiri.

"Yasudah,Ayah akan mengambil diary Wonyoung dirumah,kalian bertiga ambil diary milik Yuri,hati-hati" Jinyoung dan mereka bertiga pergi ke tujuan masing-masing.hingga mereka bertiga sampai dirumah Yuri,nampak kosong dan hanya ada neneknya saja disana. Mereka segera masuk dan ke lantai dua untuk mengambil diary itu namun saat sampai disana,jendela terbuka,kamar Yuri sudah terobrak abrik,Jaemin memergoki dua orang berjaket hitam dan putih yang sedang mencari sesuatu,mereka mengambil ponsel Yuri dan diary nya.

"HEIII!!! BERHENTI!!!" Jinhyung dan Jaemin langsung turun lewat jendela untuk mengejar mereka,Jinsoo kebingungan dan turun lewat tangga,dia masih sayang nyawa sekaligus pengecut untuk turun lewat jendela. Jinhyung dan Jaemin segera mengejar mereka,Jinhyung lari cepat dan menangkap tangan si topeng anubis,dia melakukan perlawanan sambil membawa diary milik Yuri,Jaemin segera mengejar si jaket hitam,lalu menendang punggung nya,jaket hitam itu berhenti dan melawan Jaemin.

Jinsoo memilih untuk tidak ikut campur dan merekam aksi mereka sebagai bukti,Jinhyung dan Jaemin masih melawan keduanya,Si jaket putih sangat gesit,dia berusaha naik ke tembok dan digagalkan oleh Jinhyung,Jinhyung tidak melawan namun dia mebghindari pukulan dan tendangan hanya karna ingin mengambik diary itu.

Sedangkan Jaemin adu kekuatan dan tekhnik dengan si jaket hitam,mereka saling banting membanting,tendang menendang,tinju meninju,hingga Jaemin jatuh dan dapat beberapa pukulan di wajahnya,Jaemin tidak ingin menang,dia hanya ingin membuka topeng ghostface itu.

Namun seimbang,mereka sama-sama terluka dan tergores.
"Kau hebat juga" Jaemin langsung menyerang Si jaket hitam,dan berusaha membuka topengnya berkali-kali namun selalu gagal.

Jinhyung mulai menyadari kalau si jaket putih mulai kelelahan melawannya,saat dia lengah,Jinhyung menyerobot diary milik Yuri,Si jaket putih itu langsung berlari melewati tembok dan berlari di atap,si jaket hita langsung membanting Jaemin lalu kabur diatas atap. Jaemin dan Jinhyung mengejar namun mereka sudah tertinggal jauh,ditambah mereka kelelahan.

"Ah mereka cepat sekali,aku mendapatkan diarynya"

"Aku sudah mendapatkan rekaman mereka!"

"Apa ini??"
.
.
.
.
.
.
Keesokan harinya,Jinhyung memilih berangkat sendiri sambil membawa barang temuannya,dia berjalan melewati rumah Yuri dan berpapasan dengan Mina yang sepertinya sedang mencari sesuatu,Jinhyung curiga dan bertanya kepada Mina.

"Mina? Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Jinhyung basa basi.

"Oh tidak ,aku hanya mau berangkat ke sekolah" Jawab Mina dengan senyum yang dipaksa.

"Oh aku sempat berpikir kau sedang mencari sesuatu,tapi kalau kau mau berangkat sekolah,kenapa lewat sini?" Tanya Jinhyung semakin membuat Mina terpojok.

"Ah..pemandangan disini...bagus sekali,apalagi dengan adanya rumah yuri disini"

"Tunggu,kau pernah kerumah Yuri?" Tanya Jinhyung lagi,Mina nampak kebingungan.

"Iya pernah,Yuri pernah mengajakku kesini bersama dengan Minhee"Jawab Mina dengan senyum dipaksa lagi.Jinhyung lalu melihat jari milik mina,dimana mina hari ini tidak memakai cincin itu.

"Kenapa dengan cincinmu? Kenapa tidak kau pakai hari ini?"Jinhyung menunjuk jari Mina,Mina langsung menyembunyikan tangannya

"Ah...cincinku hilang...iyahh,pasti ada seseorang yang mengambilnya" Jawab Mina sambil menggaruk kepalanya.

"Ada yang mengambil...atau terjatuh??" Seketika Mina menatap Jinhyung dengan tatapan aneh.
.
.
.
.
.
.
.
"Hei....ternyata cincin mawar platinum itu memiliki nomor seri,hanya ada 100 buah saja yang dijual" Jinsoo pandai sekali mencari,lalu Jinhyung menyerahkan cincin yang semalam dia temukan.

"Menurutku,barang limited edition seperti itu,pasti ada nama pembeli dan nomor seri yang mereka dapat bukan??" Tanya Jaemin

"Tentu saja,mari kita lihat nomor seri milik si pembunuh itu" Jaemin ikut membantu mencari nomor pengguna dan nomor serinya.

"Nomor 001 ini adalah milik Hyewon... Yang artinya Si Pembunuh mengambil cincin milik Hyewon,tapi kenapa??" Jinsoo bingung,namun....

"Aku tahu siapa pemiliknya..."
.
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG

Jangan Lupa vote dan komennya
Terima kasih

✓ PSYCOPATH BOYFRIEND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang