[PSB : Part 41]

213 29 2
                                    

"Kita harus menemui para psikolog ini" Kata Pak Kim melihat hasil tes psikologi milik Minhee dan Mina.

"Kalau begitu,kita akan membagi tugas,jinhyung dan jaemin akan memberi permen karet,sementara aku dan Jinyoung akan pergi menemui psikolog ini" Kata Pak Kim

"Lalu aku bagaimana?" Tanya Jinsoo bingung karena hanya dia yang tidak diberi misi.

"Kau di kantor polisi saja,laporkan kalau kau menemukan sesuatu" Mendengar hal itu dari Pak Kim membuat Jinsoo mengerucutkan bibirnya,dia suka ikut andil dalam sebuah tugas,tapi Jinsoo lemah dalam pekerjaan fisik,lagipula Mina dan Minhee tidak akrab dengan Jinsoo.

Akhirnya mereka menjalankan tugas masing-masing,Pak Kim dan Jinyoung pergi ke tempat dimana Minhee dan Mina menjalani tes psikologi,tes psikologi itu dilakukan di rumah sakit milik Tuan Kang.

"Sekali lagi Maaf aku tidak bisa membocorkan rahasia pasien lain" Jawab dokter perempuan itu,dia nampak cuek dan tidak peduli memandang layar komputernya, sudah beberapa kali mereka meminta tolong tapi dokter itu masih bersikeras merahasiakan informasi pasien.

"Kenapa kau tidak bertanya untuk apa aku menanyakan hal itu? Informasi ini sangat penting,informasi ini bisa menyelamatkan semua anak remaja yang hilang dan terbunuh,apa kau masih tidak mau bekerja sama?" Jinyoung naik darah,Pak Kim sudah meminta pada dokter itu baik-baik namun dia menolak.

"Aku akan bertanya sekali lagi, kenapa dua anak ini di tes psikologi? Apa mental mereka terganggu?" Tanya Jinyoung dengan urat yang menonjol di sekitar wajahnya.Dan akhirnya dokter itu menyerah,mendengar alasan Jinyoung,membuat hati dokter itu luluh.

"Kalau memang informasi ini bisa membantu kalian menemukan pembunuh berantai,aku akan memberi tahu,sebagai seorang dokter sudah tugasku untuk merahasiakan informasi pasien,tolong maklumi hal tersebut,silahkan duduk..." Dokter itu menyuruh Jinyoung dan Pak Kim duduk di kursi.

"Itu adalah hasil tes mereka saat mereka masih berumur 8 tahun, Nenek mereka meninggal saat mereka berusia 7 tahun,Tuan Kang yang mengantar mereka kemari, dan saat aku tanya tentang hal hal lain, mereka menjawab pertanyaan seperti seorang psikopat,Tuan Kang pernah bilang kalau semua anjing yang dirawat dirumahnya selalu ditemukan mati dengan luka tusukan dan mereka selalu disana saat anjing itu ditemukan,Tuan Kang akhirnya membawa mereka kemari untuk diperiksa,aku akui otak mereka benar-benar jenius,aku sangat terkejut melihat hasil tes mereka, tapi apa informasi ini ada hubungannya dengan pembunuhan? Apa kalian mencurigai mereka sebagai dalang dari semua pembunuhan ini?", Tanya dokter itu heran.

"Kami belum bisa memastikan bahwa mereka pembunuhnya,tapi iya kami mencurigai mereka berdua adalah dalang dari semua pembunuhan anak remaja dan juga para anjing yang mati" Jawab Pak Kim tanpa ragu.

"Apa mereka juga menjalani terapi psikologi? Mereka mengalami gangguan mental?" Tanya Jinyoung.

"Iya mereka menjalani terapi secara rutin selama 2 tahun, kalau gangguan mental seperti nya tidak,bahkan saat nenek mereka meninggal,mereka tidak menangis sama sekali" Jawab dokter yang juga bingung.

"Apa anda tahu apa jawaban mereka saat nenek mereka meninggal atau jawaban mereka atas kematian anjing - anjing itu??" Tanya Pak Kim sambil menyeruput teh yang disediakan di atas meja,penyelidikan ini membuat tenggorokan kering.

"Tentu saja aku tahu,aku masih mengingatnya,mereka mengatakan bahwa mereka bukan pelaku nya, nenek membakar dirinya sendiri, dan juga mina terus mengatakan suntik - tidur - bakar, oh iya mereka sering menggambar garis-garis aneh" dokter itu membuka laci nya dan mengeluarkan beberapa lembar kertas lalu menyodorkannya ke Pak Kim.

"Apa ini?" Pak Kim kebingungan,begitu pula Jinyoung.

"Semacam sandi ??" Jinyoung membolak-balik kertas itu.

"Saat aku tanya soal anjing,mereka selalu bilang 'anjing itu sangat menderita,jadi aku bantu para anjing itu untuk istirahat,aku membebaskannya' kurang lebih seperti itu,disini dapat disimpulkan kalau mereka memang suka menyiksa hewan,setelah dua tahun di terapi,mereka membaik dan tidak pernah ikut terapi lagi sejak saat itu" Jinyoung dan Pak Kim sangat menghargai informasi yang sudah diberikan,informasi ini lebih dari cukup sebagai bukti.

"Terima kasih atas informasi nya, kami pergi dulu kalau begitu,masih banyak hal yang harus kami urus" Mereka mengundurkan diri dan pergi ke kantor polisi.
.
.
.
.
.
.
.
"Bagaimana kita akan memberi mereka permen karet ini?? Kenapa mereka harus diberi permen karet??" Jaemin ikut kebingungan,bagaimana mereka bisa dengan mudah memberi permen karet kepada Minhee dan Mina.

"Apalagi kita harus membawa bekas kunyahan permen karet itu,untuk apa coba? Menjijikkan" Jinhyung sudah bermuka masam sejak mendapat misi itu.

"Sudahlah ayo kita lakukan,tapi kita butuh rencana,kita tidak bisa asal kasih saja,kita butuh alasan kenapa memberi mereka permen karet agar tidak menimbulkan curiga,kau sudah membawa pinset dan wadah plastik bukan??" Jinhyung langsung mengecek pinset dan plastik nya, masih ada,kini mereka membutuhkan rencana.

Karena sekolah hari ini libur,mereka pasti ada di tempat les,Jinhyung dan Jaemin sudah mengamati.

"Apa menurutmu mereka akan datang? Kau tahu bisa saja mereka terpuruk karena kakek mereka meninggal" Jinhyung dan Jaemin berada di cafe yang bersebrangan dengan tempat les.

"Tapi tidak ada yang tahu kalau mereka ternyata adalah cucu dari keluarga Kang,jadi orang-orang tidak akan curiga"  Jawab Jaemin.

"Ah itu mereka datang,jadi bagaimana rencana nya? Mentraktir mereka minuman??" Tanya Jinhyung,karena yang mempunyai rencana adalah Jaemin jadi Jinhyung ikut saja.

"Iya seperti itu,sekarang kita hanya harus menunggu..." Berjam-jam sudah mereka berdua duduk di cafe itu,menghabiskan banyak makanan dan minuman.

"Itu mereka!!! Ayo!!!" Mereka akhirnya keluar sambil berakting seperti tidak sengaja bertemu.

"Hai Jinhyung, apa yang kalian lakukan disini??" sudah diduga,mereka pasti akan menyapa duluan.

"Ahh aku habis makan di cafe itu" tidak berapa lama kemudian,hujan mulai turun,seperti nya alam sangat mendukung misi mereka.

"Ayo kita berteduh di cafe" Jinhyung refleks mengajak mereka berdua untuk masuk ke dalam,dan memesan beberapa minuman hangat,Hujan itu sangat deras,mereka tidak bisa keluar.
Mau tidak mau mereka harus berteduh,disaat itulah Jinhyung mengeluarkan permen karet.

"Kalian mau? Permen karet ini produk baru loh,aku penasaran seperti apa rasanya,ini ambil saja" Jinhyung menyodorkan permen karet itu,Jaemin mengambil satu,Jinhyung juga mengambil satu,begitu pula dengan Mina dan Minhee yang tidak curiga sama sekali.

"Kenapa kau memberi kami permen karet??"
.
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG

Ayoo ditunggu vote dan komennya teman-teman
Terima kasih!!!

✓ PSYCOPATH BOYFRIEND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang