Minhee dan Mina berhasil membunuh Yuna,silet berkarat itu terjatuh karena Yuna memberontak sebelum dibunuh,Eunbi akhirnya mengambil kesempatan,diraih nya silet yang tidak berada jauh di depannya sebelum Mina dan Minhee menyadarinya.
Tepat pada jam 12 malam,Mina dan Minhee mulai membungkus seluruh badan Yuna dengan perban elastis,menaruhnya dalam koper warna merah untuk dibawa keluar,koper itu lah yang sering mereka pakai untuk membawa korban ke tempat kejadian.
Minhee dan Mina menuju taman Namsan untuk membuang mayat Yuna,darah Minhee terus mengucur dan menembus perban itu,Minhee mengeluarkan mayat Yuna dari koper,tidak lupa mereka memakai sarung tangan agar sidik jari mereka tidak tertinggal di lokasi kejadian.
Setelah menaruh mayat Yuna,mereka pergi begitu saja di tengah gelapnya malam."Kita tidak boleh dirumah malam ini, Paman bisa curiga,kita akan di gudang bawah tanah malam ini,bawalah perbekalan,aku juga ingin tidur bersama Yuri" Minhee memegangi pundaknya yang kesakitan.
"Kau harus pakai cairan itu lagi,efeknya cuma sebentar,kita bawa saja semua adrenalin itu ke gudang bawah tanah,jangan sampai darahmu menetes di TKP" Usul Mina yang diiyakan oleh sang Kakak.
.
.
.
.
.
.
"Hari ini kita harus bertemu dengan Pak Kang bukan??" Jinyoung dan Pak Kim bangun pagi-pagi,mereka sangat bersemangat untuk memecahkan kasus sekaligus bertemu dengan dokter terkenal yaitu Pak Kang.Bukan mereka saja yang bersemangat, tapi 3 anak remaja lelaki itu juga ikut semangat,mereka sampai tidak pulang kerumah dan memilih untuk tidur di kantor polisi,
Sebelum mereka menuju rumah Pak Kang,mereka sudah mendapat telfon."Iya,kami dari kepolisian,ada yang bisa kami bantu?" Pak Kim menjawab teleponnya,begitu mendengar telepon itu,mata Pak Kim terbelalak.
"Baiklah kami akan segera kesana" Jawab Pak Kim.
"Ada apa??" Tanya Jinyoung penasaran
"Ayo kita ke taman Namsan,ditemukan mayat gadis disana,sepertinya pembunuhan jari manis" Semua panik mendengarnya,mereka sudah cukup lega karena pembunuhan ini mulai terungkap,tapi ternyata mereka kembali berulah.
Mereka bergegas menuju ke taman Namsan,di sana sudah banyak orang berkumpul,Pak Kim datang memecah kerumunan itu.Sebelum Pak Kim datang,sudah ada beberapa polisi yang datang kesana,mereka adalah bawahan Pak Kim.
"Bagaimana?" Tanya Pak Kim kepada juniornya
"Dia adalah Shin Yuna,jari manisnya hilang,dan juga dia dibalut perban" Jawab seorang polisi yang sedang mencatat juga memasang garis polisi.
"Apa kau sudah mendapat siapa saksi nya??" Tanya Jinyoung,sementara Pak Kim dan Jinyoung sedang mencari informasi,Jaemin,Jinsoo,Jinhyung sangat penasaran dengan mayat Yuna,mayat itu masih dibiarkan di lokasi kejadian,menunggu ambulans mengambil mayat tersebut untuk di otopsi.
"Apakah kami boleh melihatnya dari dekat??" Kata Jinhyung memaksa.
"Tidak boleh,hanya polisi,dokter dan detektif yang boleh" Salah seorang polisi ini tidak memperbolehkan mereka mendekat ke mayat,Jinyoung yang melihat itu geram.
"Biarkan mereka melihat!" Polisi itu langsung membungkuk minta maaf dengan tatapan aneh.tidak lupa mereka memakai sarung tangan karet,mereka memperhatikan dengan seksama mayat Yuna.
"Sepertinya dia dibunuh tadi malam" Kata Jinsoo
"Dia meninggal karena dicekik oleh perban elastis kan??" Tanya Jaemin melihat ke sekitar
"Pasti mereka berdarah hanya karena di tatto dan dipotong jari manisnya,tapi ini semua nampak bersih seperti sudah dibersihkan" Jinsoo meneliti lebih dalam hingga mata Jinhyung menangkap sesuatu yang tidak jauh dari mayat itu.
"Darah siapa ini??!!" Jinhyung dengan hati-hati mengambil daun yang diatasnya terdapat tetesan darah,Jinyoung yang melihat hal itu langsung menyodorkan kantung plastik zip untuk menyimpan sampel darah.
Tidak lama kemudian ambulans datang untuk mengambil mayat Yuna,keluarga Yuna juga sudah sampai di TKP,mereka ikut masuk ke dalam ambulans.
Baru saja mayat itu diangkat, Jinhyung menangkap sesuatu yang janggal.
"Permisi! Apa aku boleh meminta perban yang terkena darah ini?"Tanya Jinhyung kepada petugas ambulans.
"Untuk apa kau mengambilnya? Jelas-jelas itu darah milik Yuna" Kata Pak Polisi yang sebelumnya tidak memperbolehkan mereka untuk memeriksa mayat.
"Kenapa bapak terus menghalangi? Bisa saja itu darah orang lain" Kata Jaemin sambil melipat tangannya ke depan,Jinyoung dan Pak Kim yang melihat kejadian itu hanya membiarkan ketiga anak remaja itu bertindak sesuka hati mereka,nampaknya Pak Kim dan Jinyoung sudah mempercayakan insting mereka.
Pak Polisi itu terlihat kebingungan setelah mendapat skakmat dari Jaemin,para polisi senior itu tersenyum setelah melihat tingkah 3 remaja laki-laki yang sangat bersemangat itu.
"Mereka sangat membantu,aku harap pelaku pembunuhan ini segera terungkap" salah satu petugas memuji semangat ketiga remaja itu, akhirnya perban yang terdapat noda darah itu bisa diambil.
"Berikan itu padaku,aku akan mengirimnya nanti,sekarang kita harus menuju rumah Tuan Kang,untuk kelanjutannya,aku serahkan kasus ini padamu" Pak Kim menepuk bahu juniornya
"Baik Pak!"
.
.
.
.
.
.
"Kami ingin bertemu dengan Tuan Kang" Pak Kim dan yang lainnya sudah sampai di rumah Tuan Kang."Apa sebelumnya sudah membuat janji?" Tanya Pak satpam
"Sudah,kami berjanji bertemu pagi ini" Jawab Jinyoung.
"Sebentar,akan saya panggilkan Tuan Kang" Pak Satpam mulau menelpon Tuan Kang,namun tidak ada jawaban.
"Kalau begitu,saya antar ke ruangannya saja langsung ya" Kata Pak satpam,mereka diantar masuk dan betapa kagumnya mereka saat melihat megahnya rumah Tuan Kang, jiwa miskin menggelora,hingga mereka lupa tujuan mereka kerumah Tuan Kang.
"Tuan Kang"
Tok tok tok
Tidak ada jawaban
"Tuan Kang"
Tok tok tok
Tidak ada jawaban
"Aneh,aku tidak melihatnya keluar tadi pagi,biasanya Tuan Kang suka berjalan-jalan di taman setiap jam 6 pagi" Pak Satpam mencoba membuka pintunya tapi pintu itu terkunci.
Haneul yang baru saja selesai mandi,melihat kedatangan mereka."Pak Satpam,ada apa?" Tanya Haneul menghampiri.
"Apa Tuan Kang ada di dalam? Aku sudah mengetuk tapi tidak ada jawaban" Jawab Pak satpam kebingungan.
"Coba buka pintu nya,Ayah sering mengunci ruangannya,aku juga tidak melihatnya sejak tadi malam"
"Pintunya terkunci" Jawab Pak satpam
"Coba cari kunci nya di lemari tv" Kata Haneul,Pak satpam segera mengambil kunci yang ada di atas lemari televisi lalu membuka pintu,alangkah terkejut nya mereka.
"TUAN KANG!!!!!"
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNGJangan lupa vote dan komen yaaa
Biar aku makin semangat update ceritanya.
Makasihhh
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ PSYCOPATH BOYFRIEND [END]
RandomFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA !! (Proses Revisi) #4 in Wonyoung (11-6-2021) #6 in Wonyoung (31-5-2021) #18 in Oh My Girl(17-11-2020) #32 in Teenagers(17-11-2020) Kasus penculikan dan pembunuhan wanita-wanita remaja semakin menjadi-jadi,Bagaimana rasan...