05 -Satu hal yang harus kamu ketahui, kita tidak dapat...

10.4K 1.6K 31
                                    


Satu hal yang harus kamu ketahui, kita tidak dapat kembali lagi.

——

"Tidak bisa tidur lagi?"

Menggeleng, laki-laki itu menelungkupkan kepala di atas piano sehingga terdengar bunyi nada sejenak. Menoleh ke arah kanan, dia melihat kearah mamanya yang menatap dalam diam. Ini sudah sering terjadi entah mengapa, penyakit tidak bisa tidurnya terus kambuh akhir-akhir ini.

"Apa kamu merasa pusing? Atau lemah?"

"Laki-laki tidak lemah, Mama. Tidak apa, tenang saja. Lebih baik jika Mama mendengarkanku memainkan piano sekali lagi."

"Senang sekali kamu dengan piano itu."

Senyum miring terpatri di bibir anaknya seolah mengingatkan tentang suaminya dulu. Mereka memiliki senyuman yang sama dengan aura berbeda.

***

Kyna menuangkan beberapa tetes cairan hijau dari tabung reaksi ke dalam tabung kimia. Cairan yang semula biru ditetesi cairan hijau langsung mengepulkan asap dengan perubahan warna menjadi ungu. Percobaannya berhasil. Kyna mengambil pot berisi biji bunga sakura, dan pipet berisi cairan ungu tadi.

Gerall mengikuti saat majikannya keluar dari lab menuju kebun. Beberapa pengurus di sana terusir oleh Kyna. Gadis itu mengambil cetok untuk memasukkan tanah ke dalam pot. Mengambil cangkul, Kyna membuat lubang yang cukup untuk meletakkan pot bunga tadi. Setelah meletakkannya ke dalam lubang, segera ia tuangkan satu tetes cairan ungu dari pipet ke dalam pot. Sedikit mundur, Kyna menjulurkan tangan seraya membaca mantra.

Para pelayan memperhatikan dari jauh, termasuk Luna dan Alexis yang melihat lewat jendela. Lalu Gladys yang tak sengaja menoleh saat pembelajaran etika. Pohon itu mulai tumbuh dari tunas kecil kian membesar seiring Kyna memejamkan mata dengan bibir melafalkan mantra.

Mereka yang melihat kian melebarkan mata saat pohon sakura mulai membesar dengan bunga yang bermekaran di setiap cabangnya. Angin bertiup sepoi-sepoi membawa beberapa kelopak bunga jatuh berguguran menghiasi kebun. Tak disangka tepuk tangan dari pelayan Kyna mulai terdengar dengan senyuman mengembang.

Kyna membuka matanya. Ah, percobaannya berhasil, melihat ke tangannya. Itu kotor, cepat-cepat ia menoleh ke arah danau mencopot sarung tangannya dan mencuci tangan disana. Kyna menghela nafas lega.

"Kyna!"

Gadis bersurai pirang keemasan itu menoleh saat Luna memanggilnya.

"Kamu hebat sekali! Ini percobaan pertamamu bukan?"

Mendengar pujian itu Kyna cukup tersanjung,"ah ya. Terimakasih mama! Aku akan melanjutkan pembelajaran sihirku,"

"Eh tunggu Kyna!"

Kyna berbalik saat Luna menahannya, wanita itu mengambil sebuah buku dari balik punggung yang entah bagaimana bisa ada disana. Mengingat Luna pun dulu ras penyihir, Kyna tidak heran.

"Ini adalah buku temurun dari nenek mama. Kamu coba baca dan pahamilah siapa tahu kamu salah satu diantaranya."

Buku itu! Kyna mengerjap saat buku ditangannya itu seharusnya milik Gladys. Dengan ini sudah pasti, setidaknya Kyna berhasil merenggut kembali apa yang berhak dia dapat.

"Terimakasih, mama. Baiklah, akan aku pelajari!" Luna tersenyum sementara Kyna berbalik ke arah Gerall yang mengembangkan senyum pula. Pelayan lainnya sudah mulai mengerjakan kembali tugasnya tanpa ragu sesekali melirik bunga sakura hasil penelitian majikan mereka.

The Daughter of Villain {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang