19 -Jangan hanya gunakan hati tapi gunakan pula logika

6.5K 1.2K 93
                                    

Jangan hanya gunakan hati, tapi gunakan pula logika!
___

"Waktu habis!"

Ctak!

Kyna menatap datar gambarannya. Soal dari dewan sudah ia kumpulkan sedari tadi. Lagipula sebagian pertanyaan menggunakan logika tentang rencana apa saja yang harus diajukan seumpama mereka menjadi yang terpilih. Rosa dan Persia bahkan berkali-kali menggigit jari terlihat bimbang. Karena kurang kerjaan ia mencoret-coret kertas di tangannya. Tepat saat waktu pengerjaan habis, pensilnya patah.

"Nona Kyna!"

Kyna mendongak, apa sih?!

Kertas kembali ke tangannya dengan nilai tertera di sana. Manik Kyna melirik Perdia dan Rosa yang juga menatapnya dengan kertas di tangan. Kyna meletakkan kertas jawabannya terbalik sehingga tidak terlihat nilainya seraya menjulurkan sedikit lidahnya. Rosa meremas kertas di tangannya melihat kelakuan Kyna.

"Berapa nilaimu, Kyna?"tanya Ethan disampingnya. Kyna menjawab,"selonjong telur,"

Sudut alis Ethan berkedut mendengar jawaban itu. Gadis pembawa acara melihat kertas di tangannya untuk mengumumkan poin setiap kandidat.

"Nona Persia mendapat poin 690, Nona Rosa mendapat 670 poin, Nona Kyna, selamat mendapat poin sempurna 700."jelas gadis itu segera membungkuk sebentar.

Kyna mengangguk-anggukkan kepalanya melihat ke arah lain asal bukan Persia atau Rosa. Ethan ber-
wuw sebelum menjentikkan jari, kandidat Queen yang semula duduk kini berdiri berhadapan di stadion academy. Ini adalah kompetisi terakhir dengan penentuan pertahanan.

Setiap kandidat akan saling menyerang. Karena kandidat sekarang adalah tiga, kemungkinan dari dua gadis akan bersekongkol untuk mengalahkan satu musuh sebelum saling menyerang. Pemenang akan mendapatkan tahta Queen.

Kyna menghela napas a bersandar pada dinding saat dilihatnya Persia dan Rosa bersekongkol ingin menghabisinya. Ia melihat ke arah Arina dan Hera yang menatapnya khawatir. Ah, apa lebih baik di angkat tangan saja?

"Aku akan menambah tantangan..."

Sebuah suara mengalihkan atensi disana, Ethan. Kyna menatapnya tajam, kali ini apa lagi masalahmu?!

"... Setiap luka yang di dapat adalah nyata. Tidak akan mudah menyembuhkannya, akan sangat menantang jika luka itu lama memudar."

Kelopak mata Kyna melebar, jadi dia akan mengalami luka-luka dan tidak langsung beregenerasi? Pahit sekali.

"Dimulai!"

Kyna menelengkan kepala ke kiri sesaat kemudian sebuah kapak berputar hampir membelah dua kepalanya. Ia melirik ngeri tembok yang retak di belakangnya.

They're going to crazy! Kali pertama sudah berniat membelah kepalaku! Batin Kyna.

Gadis bersurai emas itu mengacungkan jempol ke arah Persia dan Rosa yang tersenyum miring padanya. Kedua kandidat itu terkejut dengan reaksi lawannya sebelum Kyna membalikkan ibu jarinya tersenyum mengejek. Dalam hati Kyna menepuk jidat, kelepasan.

Duh kelepasan! Bubur sudah jadi nasi! Ah kebalik!

Dengan menaiki sapu terbangnya Kyna menghindar berbagai serangan entah itu sihir, ramuan maupun senjata tajam.

"Nona Kyna! Mengapa kamu terus menghindar layaknya pengecut?! Apa kata bila kamu balik menyerang?!" Rosa bertanya tetapi tangannya tak henti menggerakkan cambuk agar terus mengejar Kyna.

"Bagaimana aku menyerang balik jika kamu terus mengejarku dengan cambuk. Idiot!"

"K-kamu panggil apa aku barusan?!"

The Daughter of Villain {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang