Tokoh yang berada dalam cerita yang kubangun.
____
Kecepatan sapu terbang Kyna perlahan menurun saat merasakan lorong yang ia lewati kian gelap. Suara debuman terdengar semakin jelas di telinganya. Perlahan ia menghentikan sapunya saat melihat sangkar burung besar dengan beberapa gadis di dalamnya. Kyna bergidik melihat itu. Kedua kakinya turun sebelum menghilangkan sapu itu. Ia mendekati sebuah pintu sumber keributan.
Dengan hati-hati Kyna mengintip ke dalam mendapati seorang laki-laki dan orang bertudung sedang dalam perkelahian sengit. Kyna tersenyum kaki sebelum dengan santai melangkahkan kaki pergi tidak ingin mengganggu.
"Aku duluan ya, Ethan."
*****
Beberapa waktu sebelum Kyna menyusul, Ethan hampir sampai di ruangan nahkoda saat sebuah kepala porselen menggelinding di hadapannya. Saat itu Ethan baru tersadar jika di hadapannya terdapat setumpuk mayat, mengerikan dan kotor akan darah. Di atasnya terdapat beberapa sangkar berisi sebagian anggota dewan lain. Bahkan sudah diambang kematian dan diawasi, tetua dewan tidak membantu sama sekali.
"Tamu tak diundang, datang lagi."
Reflek Ethan menendang kepala di bawahnya itu tepat ke dalam ruangan sisi kanannya dengan pintu terbuka. Di dalam sana terdapat sosok berjubah hendak berbalik saat kepalanya terkena benda tendangan Ethan. Dapat dilihat jika kepalanya yang tertutupi tudung sampai teleng ke samping.
"Ah, kelepasan."
Mendengar celetukan tak berdosa itu membuat sosok di sana terdiam membenarkan letak kepalanya yang miring.
"Sungguh, tidak sopan."
Ethan menghela napas kecil, langkah kakinya terpaksa menuju ke dalam ruangan itu. Salah satu tangannya keluar dari dalam saku, membaca mantra dan sebuah rantai muncul disana. Netra merahnya berkilat, melupakam jika eyepatchnya entah terbuang dimana.
Sosok berjubah disana memegang tengkorak dengan titik kecil merah di mata. Itu terlihat seperti pusat sihirnya. Ethan mendengus tanpa berkata lagi ia mulai melancarkan serangan tidak memperdulikan jika kapal oleng beberapa kali karena benturan sihirnya.
Beberapa saat berlalu sampai Ethan mendengar suara yang dikenalinya. Laki-laki itu menoleh ke arah lawannya.
"Mendengar sesuatu?"
"Maksudmu pemilik suara yang sebentar lagi tiada?"
Mendapat jawaban itu kedua alis Ethan mengernyit tak senang,"hoi-hoi, apa maksudmu?"
"Sudah jelas bukan... Bahkan dewan-dewan semacam kalian sebelumnya pun berakhir mengenaskan."
"Hm... Tidak masalah, dia tidak akan kalah."
****
Tujuh pedang berputar di hadapan Kyna, gadis itu mengarahkan mata pedangnya pada sangkar yang tergantung pada atap lorong. Itu jatuh dengan perlahan agar tidak menambah luka pada gadis-gadis yang malang. Beberapa dari wajah mereka, Kyna kenali sebagai dewan academy lain.
Gadis itu berbalik tanpa menyembuhkan mereka, toh nanti pun diobati. Kyna meringis dalam hati saat melewati berbagai kerangka boneka. Sampai di depan sebuah pintu putih, ia menggesernya secara perlahan.
***
"Aku merasakan firasat buruk."
Sosok berjubah dengan berlian hitam di tangannya. Itu berbentuk bulat meski terpantul cahaya akan tetap menimbulkan silau. Dirinya duduk dengan sang nahkoda memegang kemudi tanpa emosi di matanya, dia telah sepenuhnya seperti boneka hidup. Berlian di tangannya memancarkan cahaya hijau di tengah bersamaan dengan suara langkah kaki yang mendekat sebelum pintu digeser.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Daughter of Villain {END}
FantasiaAku tertidur memilih menyerah untuk tidak memainkan game itu lagi. Bagaimana lagi?! ini sudah 10 kali aku kalah!!! Welcome to,"Magic Drama 2" Heh!! Mentang-mentang aku kalah terus, seenak jidat memindahkanku ke dalam dunia game. Ke dalam tubuh Kyna...