Bagaimana? Kamu menyukai apa yang terjadi padaku sekarang?
____
(Bacanya jangan sambil nyanyi)
Berselang empat tahun kemudian adalah kelulusan bagi kelas Kyna. Setelah keluar dari kereta yang mengantar kepulangan para murid, di luar tempat pemberhentian sudah banyak kereta yang akan mengantar mereka kembali.
Dua gadis dan satu laki-laki sebagai pelayan. Gadis dengan surai emas duduk sendiri menopang rahang. Netra emeraldnya melirik pemandangan kota melalui sudut mata. Meski kesal, ia hanya dapat menahan saat harus satu kereta dengan saudari tiri.
Apa yang Faustus pikirkan? Ingin membuatku akrab dengannya?!
*****
Gladys diikuti Gerall turun terlebih dahulu. Laki-laki si pelayan iblis itu menjulurkan tangan untuk membantu nonanya turun. Setelah uluran tangannya diterima kedua kaki itu tanpa ragu meloncat seperti kebiasaan dulu saat turun dari kereta.
"A- hati-hati Nona..."
Kyna, gadis itu meniup poninya dan berjalan mendahului Gladys seraya menghela napas malas. Di depan sana Luna bersama Faustus dan Alexis telah menunggu. Deretan para pelayan berbaris rapi dua arah untuk menyambut.
"Selamat datang kembali, Nona!"
"Siapa Nona kalian, huh?"
Suaranya memecah membuat para pelayan seketika tersentak lalu membeku. Bagaimana pun di pikiran mereka Gladys hanyalah anak angkat dan Kyna adalah anak kandung mansion Marcielitho. Gladys yang berjalan dibelakang Kyna hanya meneguk ludah, dalam hati sedikit merutuk karena saudari tirinya yang suka sekali membuat suasana terasa canggung dan kacau.
"Huh, membosankan..."gerutu Kyna berjalan menuju Faustus. Laki-laki yang merupakan ayah dari tiga anak melambaikan tangan sedikit agar para pelayan dapat kembali bekerja.
Saat Paula melewati Kyna untuk membawa beberapa barang bawaannya, pelayan itu mengangguk tersenyum yang dibalas lirikan dari nonanya.
"Kyna, gadis kecilku yang manis. Kamu sudah semakin besar sampai membuat Papa sulit mengenalimu. Lihatlah wajah ini, semakin tegas saja. Papa sangat menyukainya."
Faustus memeluk Kyna, gadis itu membalas setengah hati dan tersenyum tipis pada Alexis dan Luna.
"Papa berlebihan, terima kasih." Kyna menatap wajah Faustus, saat melihat laki-laki itu mengalihkan pandangan hendak memanggil Gladys, Kyna menyela,"... Ah, mama, kakak. Aku merindukan kalian..."
Gadis itu melepaskan diri dari Faustus yang sebenarnya ingin memeluk dirinya bersama Gladys. Alexis dan Luna tersenyum memeluk Kyna.
"Hey, Gerall bagaimana jika kamu berpelukan juga? Aku dengan senang hati menerimamu bergabung."ujar Kyna menoleh pada Gerall dengan senyum miring. Secara tidak langsung gadis itu menganggap seolah-olah Gladys tidak ada.
"Ah, tidak Nona. Saya baik-baik saja."tolak halus Gerall tersenyum seperti biasa.
Kyna mendengus terlebih melihat Faustus mendekati Gladys seraya menepuk punggungnya,"aah, aku lapar dan lelah."
"Bagaimana jika kita makan dulu, Kyna? Mama sudah menyiapkan banyak makanan enak."ajak Luna membawa Kyna masuk diikuti Gerall.
Sementara Alexis tersenyum, menoleh pada Faustus dan Gladys, laki-laki itu hanya menggelengkan kepala sebelum masuk ke dalam mansion.
"Kamu baik-baik saja kan, Gladys? Maafkan tingkah laku Kyna tadi ya? Bagaimanapun dia lebih kecil darimu."kata Faustus mengelus puncak putri angkatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Daughter of Villain {END}
FantasyAku tertidur memilih menyerah untuk tidak memainkan game itu lagi. Bagaimana lagi?! ini sudah 10 kali aku kalah!!! Welcome to,"Magic Drama 2" Heh!! Mentang-mentang aku kalah terus, seenak jidat memindahkanku ke dalam dunia game. Ke dalam tubuh Kyna...