11 -Diantara tangga kesenangan dan keputusasaan

8.4K 1.4K 135
                                    


Diantara tangga kesenangan dan keputusasaan.

____

"Top...les?"

Ethan mengangguk, dia menyatukan tangan di belakang tengkuk seraya menikmati angin semilir. Kyna melirik isi toples yang berupa cemilan berbagai rasa dan bentuk. Ia yakin setelah ini akan betah tiduran. Netra emeraldnya beralih pada Ethan, laki-laki itu, di atas kepalanya mengambang sebuah mahkota king. Ia sudah merebut kedudukan dewan itu saat baru sebulan masuk ke academy.

"Tapi Mama malah tidak memberikan satu toples pun padaku..."

Kyna mengerjab, angin yang melewati lorong ini membuatnya terserang rasa kantuk. Terlebih melihat pemandangan dimana surai hitam kemerahan tunangannya yang terbelai angin pelan.

"Memang kamu tidak dibagi satu toples pun. Tapi aku ingat beberapa waktu lalu Ratu Althea menuliskan dalam suratnya jika ia menyiapkan satu tas besar cemilan untuk satu anaknya."tutur Kyna seraya menguap pelan. Yang benar saja dia menguap dengan tidak elite di hadapan Ethan bisa cepat tercekik dia.

Mendengar itu Ethan meringis seraya melirik ke arah lain,"yah... Sepertinya aku mendapat panggilan alam. Jadi, sampai jumpa di kantin nanti malam... Kyna,"

Sebuah kecupan mendarat ringan pada dahi Kyna yang tertutupi poni. Ethan berjalan santai meninggalkannya diikuti dua anak laki-laki yang sedari tadi menunggu di balik dinding. Salah satu dari mereka menepuk punggungnya sedangkan satunya lagi menghirup bunga mawar.

"Hei, kamu mengenal gadis semanis itu tidak ingin membaginya denganku?"

"Itu tidak boleh."

"Heh? Tumben sekali, siapa dia?"tanya laki-laki dengan bunga di tangannya.

"Dia milikku. Tunanganku."

***

Sepertinya kelas sudah ramai. Untuk kelas, Kyna masih berada di kelas 2, Ethan kelas 3 sama dengan kakaknya, Alexis, keduanya adalah 7 dewan academy. Gladys mendapat satu kelas yang sama dengan Kyna, tak disangka begitu pula dengan Arina dan Hera. Lalu untuk saudara Ethan lainnya, Athe satu kelas dengannya, Elaina dan Zeron satu ruang di kelas 1.

Rupa-rupanya peringkat 1 dan 2 adalah Ed dan Adgar, putra dari Idrise dan Reanos. Kakak Arina berada satu kelas pula dengan Ethan. Kyna harap tidak melalui hari sulit ketika mereka bertemu nanti. Arina sendiri adalah putri dari Yona dan Alvear Do Kengalessa.

Langkah kaki Kyna menaiki tangga terakhir, dia berbelok untuk menuju kelasnya. Saat akan masuk sebuah kertas jatuh yang ditangkap oleh tangannya.

[Tim 7: 1. Kyna Marcielitho
              2. Arina Do Kengalessa
              3. Hera Asmerld.]

"Oh," tanpa basa-basi Kyna melemparnya ke dalam tempat sampah tak berminat. Dia memasuki kelas, mengedarkan mata lalu berjalan menuju Arina dan Hera yang melambaikan tangan. Baru saja duduk, ketenangan Kyna mulai terusik.

"Hei, Nona Kyna... Jadi benar, Nona Gladys adalah saudarimu?"

"Tiri,"balas Arina cepat.

"Emma... Hentikan sudah..."suara Gladys terdengar lirih mencoba menghentikan gadis satu rekannya yang seperti ingin memancing emosi Kyna.

Emma berdecak, menepis lengannya yang ditahan Gladys,"apa salahnya? Aku hanya ingin bertanya,"ujarnya dengan suara nyaring hingga satu ruangan mendengarnya.

"...dan ya," Emma menunjuk Arina,"aku tidak bertanya padamu. Aku bertanya dengan satu rekan timmu, Nona Kyna. Memangnya dia tidak dapat berbicara, sampai harus kamu wakili?"

The Daughter of Villain {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang