Jalan Yang Dipilih 2
Saat Kana akan membalas ajakan Ratu Althea, suara di earphonenya menyela. "Maaf, Nona... Nona Kana? Apakah Anda aktif?"
Kana mengernyit,"ya, ada apa?"
"Dari jarak 2 km, bawahan Tuan Kalego dengan mobil hitam mengincar Anda. Kemungkinan berjumlah 4 orang dengan kemampuan terlatih. Tolong hati-hati, Nona."
"Sialan."umpat Kana, ia menoleh ke arah ketiga makam dibelakangnya sejenak sebelum dengan segera menarik tangan Ratu Althea membuat wanita itu mengernyit.
"Ini keadaan darurat, Thea. Oh, maaf, Ratu Althea." Kana menoleh memberikan cengirannya,"... Aku tidak yakin kehidupan bebasku akan bertahan jika tertangkap."
Kana dan Ratu Althea berlari untuk menuju parkiran. Keduanya memasuki mobil dengan Kana yang menyetir. "Maaf, untuk beberapa waktu kedepan mungkin aku akan sering meminta bantuanmu, Ratu Althea."
"Tidak masalah."
"Apakah Anda membawa pistol, tidak, maksudku jangan sampai itu mengandung sihir atau Papaku akan semakin mengincarku."
"Aku tidak punya."
"Kalau begitu, ambil di kantung belakang kursiku." Setelah mengatakan itu, Kana juga mengambil pistol yang berada di kursi lain, memakai jas dan untuk menyembunyikan keberadaan pistolnya.
Segera gadis itu melajukan mobil setelah Ratu Althea mendapat dua buah pistol. Mobil melaju melewati jalan raya yang sedikit ramai karena masih sekitar puku 3 pagi. Untuk sekarang Kana tidak bisa lega, ia terus melajukan mobilnya dengan cepat menuju apartemennya.
"A-... Tanganku gemetaran."ujar Kana, ia melirik melalui spion mobil beberapa kali, sudah lama ia tidak mengalami hal ini, sekalinya terjadi tangan dan kakinya akan terasa gemetaran. Sekitar 50 meter lagi akan melalui jalan yang sedikit pengemudi, dapat Kana duga saat itu akan menjadi lebih sulit.
"Ratu Althea, 50— tidak 40 meter lagi melalui jendela mobil, bisakah Anda menembakkan peluru pada ban mobil hitam dengan plat tidak jelas itu?"
Ratu Althea mengernyit, ia berbalik untuk melihat beberapa mobil dengan warna hitam dan mencari plat yang tidak jelas, tetapi semua plat memang tidak jelas terlihat karena jarak. Hanya saja, satu mobil dapat Ratu Althea lihat memiliki empat penumpang dengan salah satu menyetir. Mereka menggunakan kaca mata hitam dan pakaian serba hitam.
"Ah, plat dengan gambar Hello Kitty ya?"
Hampir saja Kana tersedak ludahnya sendiri. Ratu Althea tersenyum,"bercanda."
"Ugh... Untuk seseorang yang lama sudah meninggalkan dunia ini sejak lama, masih mengingat Hello Kitty? Ajaib."
"Aku hanya sempat membaca beberapa poster di jalan dan tertulis nama itu disana."jujur Ratu Althea, wanita itu menurunkan sedikit kaca mobil di sebelahnya,"jadi... Kapan penembakan dimulai?"
Kana melirik lagi spion mobilnya,"sekarang."
Tangan Ratu Althea terulur tanpa menampakkan kepalanya,"bang!"
Dua peluru melesat, dua penumpang di mobil hitam itu melompat keluar sementara lainnya yang masih di dalam mobil menjadi korban kecelakaan. Mobil mereka menabrak pembatas jalan sampai membengkok, asap sedikit mengepul di sana sementara pengendara lain yang dibelakangnya berhenti perlahan meski beberapa tetap melajukan kendaraannya.
"Jika tidak keberatan, Anda dapat membunuh sisanya."ujar Kana lagi membuat kedua alis Ratu Althea terangkat.
"Yakin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Daughter of Villain {END}
FantasyAku tertidur memilih menyerah untuk tidak memainkan game itu lagi. Bagaimana lagi?! ini sudah 10 kali aku kalah!!! Welcome to,"Magic Drama 2" Heh!! Mentang-mentang aku kalah terus, seenak jidat memindahkanku ke dalam dunia game. Ke dalam tubuh Kyna...