Dikehidupanku yang sebenarnya, aku hanya mencintai diriku sendiri.
____
"Kalian berdua, balik badan sebentar!"titah Kyna memutar kedua tubuh laki-laki di sampingnya untuk berbalik. Jake dan Raven hanya saling lirik sebelum mendengar suara kain dirobek.
"Kalian boleh berbalik."
Saat berbalik badan, Jake dan Raven melihat kain dari gaun Kyna yang gadis itu masukkan ke dalam ruang sihir. Tetapi bukan itu yang menarik dimata mereka melainkan gadis dihadapannya yang memakai celana. Meski begitu gaunnya masih tersisa mencapai lutut. Tentu saja untuk menutupi, karena di era ini seluruh celana yang tersedia terlalu ketat sampai membentuk anggota tubuh. Lalu sebuah jubah biru dengan sebagian terdapat ukiran emas tersampir di pundaknya.
Jake dan Raven terdiam. Kyna pun diam menatap mereka, dalam hati gadis itu ingin sekali memukul wajah mereka.
"Berhenti menatapku!"tukas Kyna, gadis itu menarik sebuah pedang dari lingkaran sihirnya. Jake mengacak surai belakangnya,"Nona Emas, rambutmu berantakan apa tidak bisa dirapikan?"
Sebelah alis Kyna terangkat,"kamu pikir aku punya waktu untuk itu? Jika pun aku ikat, rambut ini hanya akan semakin kusut."
Nona ini, Jake berpikir hari ini kata-kata Kyna lebih pedas dari sebelumnya. Ia mulai mengira berapa banyak porsi cabai yang gadis itu letakkan dalam makanannya.
"Aku ingat sampai beberapa saat yang lalu kamu memanggil hanya dengan namaku, bukan 'nona emas',"tambah Kyna menyentuh ujung pedangnya yang tajam.
Melihat itu entah mengapa Raven mulai penasaran apakah gadis dihadapannya yang terlihat polos ini sudah pernah menghabisi nyawa seseorang mengingat sebelumnya telah memotong leher boneka hidup. Raven menghela napas lelah,"pedang sihir pun tidak akan mempan terhadap boneka hidup, Nona..."
Netra emerald Kyna melirik tak senang, kedua sudut bibirnya makin tertekuk ke bawah,"ini pedang asli milikku, tidak ada campur sihir di dalamnya."
"Dan ya, Nona. Bisakah kamu memasang senyum manismu, kulihat setiap detik kedua bibirmu selalu tertekuk ke bawah."ujar Jake.
"Diam atau ku potong lidahmu, Jake."balas Kyna lempeng,"lagi pula, kalian memiliki masalah apa padaku? Sedari tadi entah mengapa setiap kata yang keluar dari mulut kalian memancing emosiku."
"Maaf,"sahut Raven dan Jake bersama seraya menunduk memilih untuk mengalah, membuat Kyna mencoba tersenyum sabar.
"Ethan mungkin akan sedikit lama. Bagaimana jika kita menuju penjara? Ku pikir pelayanku terkurung disana," Kyna menyarungkan pedangnya, tangan kanannya terayun ke samping sampai muncul sapu terbang disana yang segera ia naiki.
Sementara ia melaju, Jake dan Raven pergi menyusul.
"Kamu curang sekali, Kyna. Memakai sapu terbang sementara kami berlari."sungut Jake.
Kyna menoleh sekilas,"aku tidak mungkin membuang tenaga terlalu banyak hanya untuk misi merepotkan ini."
Netra sehitam malam Raven perlahan melirik ke arah Kyna,"bukankah ucapanmu kepada Nona Driana dan Nona Abnia terlalu kasar? Bagaimana jika sebagian dewan membencimu?"
"Nah, hal tadi dipertanyakan lagi..." Kyna mengangkat tangan kirinya seolah mengejek pertanyaan Raven,"... Manusia, ada kalanya merasa bosan, mereka dapat setia lalu dikemudian hari berkhianat. Untuk itu harus berhati-hati dalam memilih seseorang didekat kita. Kalian tahu, suatu saat akan ada penyeleksian putri mahkota meski aku sudah dijadikan tunangan Ethan. Bisa saja jika aku akrab dengan mereka, lalu mereka membelot? Padahal sudah terlalu dekat denganku, aku hanya akan dirugikan. Sudahlah, tidak perlu dibahas, selama aku memiliki Arina dan Hera. Itu sudah cukup. Pada dasarnya, sebanyak apapun temanmu, kamu tetap sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Daughter of Villain {END}
FantasyAku tertidur memilih menyerah untuk tidak memainkan game itu lagi. Bagaimana lagi?! ini sudah 10 kali aku kalah!!! Welcome to,"Magic Drama 2" Heh!! Mentang-mentang aku kalah terus, seenak jidat memindahkanku ke dalam dunia game. Ke dalam tubuh Kyna...