07 -Saat tirai terbuka, pertunjukan kami dimulai

9.6K 1.7K 77
                                    


Saat tirai terbuka, pertunjukan kami dimulai.

——

"Emm... Pang--"

"Ethan saja."

"Ethan saja, bis--"

"Ethan."

Kyna meneguk ludah susah payah saat dilihatnya Ethan masih tersenyum menghadapnya. Gadis itu mengalihkan pandangan, lehernya terasa tercekik karena Ethan. Apa salahnya, ia hanya ingin segera pulang menikmati secangkir kopi dan kari. Ugh pasti enak.

"Bisakah kamu menyingkirkan rantai ini?"

"Jika aku menyingkirkannya, bukankah kamu akan melarikan diri?"

Sebelah mata Ethan yang tidak tertutupi eyepatch melirik Kyna. Gadis bersurai pirang itu menggaruk kecil pipinya.

"Ketahuan sekali, yah."

Ya ampun, aku ingin pulang. Kapan aku akan terlepas dari pangeran satu ini. Menatap wajahnya saja leherku terasa dikelilingi pisau!

"Kyna Marcielitho. Aku selalu mengawasimu selama ini bahkan tanpa kamu sadari. Mama berkata jika aliran jiwamu berbeda masa, jadi, benar kamu seorang reinkarnasi?"

Ethan mendekat, kedua tangannya menggapai dengan perlahan melepas anting yang terpasang pada telinga Kyna.

"Eh, mengapa kamu melepas itu?"

Tidak ada jawaban, satu tangan Ethan yang mengepal terbuka menampilkan sebuah anting. Hanya satu, itu berbentuk seperti pohon cemara dengan warna silver dihiasi permata emerald disana. Saat ia memasangnya pada telinga kanan Kyna, terlihat jika netra biru kelamnya berkilat merah. 

"Anting ini sama dengan milikku, hanya saja punyaku berwarna biru."

"Apa... Ini dapat dilepas?"

"Tidak,"

Sudah kuduga, batin Kyna. "Tetapi, nanti aku tidak dapat memakai anting lain..."

"Datang saja padaku, maka akan ku lepaskan."ujar Ethan setelah selesai memasangnya dan tersenyum menatap anting itu.

Kedua kelopak mata Kyna menurun, licik sekali, gadis itu tahu jika anting ini akan menjadi alasan keduanya bertemu. Dan akan sulit menghindari Ethan sekalipun ada kesempatan. Mungkin lain kali dia harus meminta bantuan kepada Ratu Althea.

"Bahkan Mama sekalipun tidak akan bisa melepasnya,"

Kyna cukup terkejut, netra emeraldnya menyorot pada Ethan. Mengapa laki-laki itu tahu setiap apa yang akan ia tindaki. Bukankah beberapa saat lalu dia mendapat liontin jam berguna dari Althea. Apakah itu tidak mempan?

"Di kali pertama pertemuan ini, ternyata cukup merepotkan berurusan denganmu ya, Ethan?"

Laki-laki yang menjadi tunangannya itu berbalik seraya menjentikkan tangan. Rantai di sekitar Kyna menghilang bersama dengan asap tadi.

"Anggap saja ini sebagai pelatihan, Kyna. Di masa depan, kamu akan lebih kurepotkan lagi."

Kyna mendengus kesal, dia bersedekap menatap ke luar jendela,"padahal aku paling tidak suka direpotkan. Mengapa Anda membuat aib sendiri dengan merepotkan seorang lady, Pangeran Ethannio?"

Terdengar kekehan dari Ethan, dia berbalik mendekati tunangannya,"bahkan saat kamu kesal tetap terlihat manis. Kyna, yakinlah suatu saat kamu akan merindukanku jika sudah terbiasa kurepoti. Dan ya, itu bukanlah aib, tetapi seharusnya sebuah kehormatan, bukan?"

"Kamu yakin sekali. Jadi, bagaimana jika kamu tertarik pada gadis lain di masa depan?"

Jari telunjuk Ethan menarik dagu Kyna agar menghadapnya,"saat itu terjadi. Jawab sekarang, apa yang akan kamu lakukan?"

The Daughter of Villain {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang