Aku akan menjadi tokoh utama dalam mimpi burukmu.
____
Lima hari. Selama itu demam Kyna tak kunjung turun. Gadis itu lupa jika mawar emas tidak diperbolehkan untuk disentuh secara langsung jika tidak ingin kekuatanmu terserap. Sebagian sihir Kyna terserap mawar emas dan berpindah kedalam tubuh Gladys. Pantas saja saudarinya itu akhir-akhir ini mendapat cukup banyak perhatian.
Untuk itu, terpaksa Kyna melakukan ritual darah. Dengan meneteskan tujuh tetes darahnya ke dalam buku Meinhard. Sihir Kyna kembali utuh hanya untuk sementara, meski begitu Kyna perlu merebut sihirnya kembali.
Setelah selesai menulis di buku hariannya, Kyna menyimpan itu dalam laci dan bergegas mandi untuk hadir dalam kelas. Ia harus mati-matian menahan rasa nyut-nyutan di kepalanya.
Mainan sialan, awas kamu!
***
Kyna mengeratkan jubah kecil di bahunya. Itu pertanda jika dia anggota dewan, surainya ia ikat dua sama seperti Kyna dulu. Hanya saja rambutnya tidak ia bentuk keriting, lagipula itu sudah bergelombang dengan sendirinya. Kyna sadar, semenjak kedatangannya rambutnya lebih berwarna keemasan.
Setelah mengambil tujuh mawar hitam untuk disimpan dalam lingkaran sihir dan memakai sarung tangan hitam bermotif kupu-kupu putih, ia melangkah keluar, hampir saja dahinya diketuk oleh Ethan. Beruntung laki-laki itu segera menahan tangannya.
Ethan memperhatikan penampilan Kyna dari bawah ke atas. Sedangkan gadis itu memegang rambutnya tersenyum,"bagaimana Ethan, apakah kami sama?"
Ethan berbalik seraya terbatuk sejenak, sebelum berkata dengan langkah menjauh,"kamu... tetap menggemaskan."
Kyna mengerjap, tertawa kecil saat dilihatnya telinga tunangannya yang memerah. Meski usia Kyna sudah 17 tahun, wajahnya masih menggemaskan seperti anak kecil. Itu karena matanya yang bulat, tetapi saat alisnya menukik secara langsung kedua matanya menajam. Dia terlihat seperti gadis dewasa pada umumnya, terlebih jika seringaian terukir di wajahnya. Meski tubuhnya kecil dan ringan, beberapa bagian terisi sebagaimana mestinya.
Mengikuti Ethan, Kyna membatin, permainan dimulai.
Ethan melirik melalui sudut mata,"kamu nampak tidak baik-baik saja."
Memang benar, napas Kyna tersengal hanya untuk beberapa langkah. Tetapi ia tidak ingin melakukan ritual meneteskan darah lagi dan demam lebih lama. Hari ini, semua harus selesai.
"Aku...akan baik-baik saja,"kata Kyna perlahan.
Disepanjang lorong, anak-anak yang tengah berdiri mengobrol maupun hanya lewat memperhatikan kedua pasangan dewan itu. Penampilan Kyna yang sedikit seperti semula menarik perhatian.
"Saudarimu hampir meraih tahta Queen jika dua hari nilaimu tidak terisi."celetuk Ethan berjalan menuju kelas yang sama dengan Kyna. Hari ini mereka dikelas yang sama, kelas mantra.
"Yah..."
Nona Kyna, bukan?
Bukan
Aku bertanya serius!
Iya
Dia memakai gaya rambut seperti dulu, bagaimana menurutmu?
Yah, dia lebih cantik seperti biasa darimu
Cari masalah kamu setengah duyung!!
Wajah Kyna seketika datar ketika mendengar berbagai bisikan tentangnya. Bagaimana itu disebut bisikan jika kadang mereka berkata secara terang-terangan. Bahkan memuji Ethan tampan seperti biasanya, sedangkan tunangannya berdiri di sebelahnya. Kyna menyugar poninya mengacuhkan, membuat gadis-gadis yang memekik memuji Ethan terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Daughter of Villain {END}
FantasyAku tertidur memilih menyerah untuk tidak memainkan game itu lagi. Bagaimana lagi?! ini sudah 10 kali aku kalah!!! Welcome to,"Magic Drama 2" Heh!! Mentang-mentang aku kalah terus, seenak jidat memindahkanku ke dalam dunia game. Ke dalam tubuh Kyna...