Aku bukan malaikatmu, karena aku milikku sendiri.
____
Kyna bersama Ethan, Jake dan Raven berjalan melewati ruang dansa untuk menuju lantai tiga guna mencari informasi lebih. Saat sampai di lorong lantai tiga, disana pencahayaannya terlihat lebih gelap. Cat pada setiap dindingnya pun tak luput dari warna merah, hitam dan kuning. Tekanan pada lantai ini terasa rendah membuat leher Kyna terasa seperti tercekik.
"Disinikah?" Kyna mendongak pada dua buah pintu yang tertutup rapat. Mereka sudah sampai di tujuan tetapi bukan berarti mereka yang pertama, Kyna menduga sudah ada anggota dewan lain yang bergerak lebih dulu.
Beberapa meter ke samping kanan pun terdapat pintu lagi, jika di hadapan mereka berwarna hitam, pintu sebelah kanan mereka itu berwarna coklat dengan bingkai emas.
"Tunggu, ruangan disini terpisah menjadi dua. Ruang hiburan wanita untuk pria, dan ruang hiburan pria untuk wanita. Satu-satunya perempuan disini hanya aku, tidak adil, salah satu dari kalian seharusnya membantuku."ujar Kyna tidak terima menatap ketiga laki-laki di hadapannya.
Ethan menggaruk tengkuknya, ia ingin membantu tetapi entah mengapa mulutnya mendadak kaku karena merasakan perasaan buruk jika membuka suara. Sementara itu Jake dan Raven menatap Kyna menanti. Senyum itu terukir pada bibir Kyna, gadis bersurai emas itu mendekat ke arah Jake lalu meraih lengannya.
"Hei Jake, kamu mau kan membantuku? Habisnya, aku perempuan sendiri..." Jake mendadak kaku, jantungnya berdegup kencang dan tiba-tiba merasa gerah. Baru kali ini Kyna mendekatinya seperti itu, biasanya ia hanya akan menjauh menjaga jarak atau mendorongnya jauh-jauh.
Melihat itu entah mengapa perasaan Ethan menjadi buruk,"tunggu, Kyna..."
Kyna menoleh,"habisnya, dari kalian bertiga hanya Jake yang memiliki tinggi sedang dan wajah mendekati kata cantik." Menoleh kembali ke arah Jake di sampingnya,"...ya kan? Ja-ke."
Mendengar penjelasan Kyna, Ethan diam. Akhirnya ia mengerti dan membiarkannya seraya menunggu derita sepupunya yang malang itu.
"Eh, ma-maksudmu Kyna? A-aku harus apa?" Jake bingung tidak karuan harus apa, ia senang namun disisi lain ia tegang sekaligus merasa tidak enak.
"Ikut aku!" Kyna berjalan menjauh seraya menyeret Jake. Keduanya berbelok menuju lorong sampai beberapa saat kemudian terdengar lolongan Jake.
"APAA!?!?!"
*****
"Pfftt.... Bwufuffu..."
Sekarang gantian Ethan dan Raven yang menahan tawa. Bagaimana tidak? Dua meter di hadapan mereka Jake menggunakan gaun pink dan topi berhiasan bunga melati. Wajahnya dipoles make-up senatural mungkin, semua hasil dandanan Kyna Marcielitho.
"Kenapa kalian tertawa? Hasil karyaku jelek?"tanya Kyna tidak terima. Ethan mengibas-ngibaskan kedua tangannya.
"T-tidak, justru kami tertawa karena saking...lu-bagusnya..."
Bola mata Kyna berotasi, ia sudah menduga reaksi ini. Bahkan jujur saja sedari tadi ia menggigit bibirnya agar dapat menahan tawa. Jake bersedekap merengut sebal,"tck! Menyebalkan. Ingin sekali aku menggilas wajah kalian ke permukaan lantai."
Kyna mengalungkan tangannya pada Jake,"ayo Jeky kita harus menjalankan misi..."
Perempat imajiner muncul pada pelipis Jake mendengar nama panggilan dari Kyna. Sebelum itu, Raven memberikan dua topeng mata yang merupakan ciri khas pengunjung. Sementara Ethan dan Raven menuju ruangan hiburan wanita. Kyna merogoh sakunya memberikan sebuah jarum dengan cairan di dalamnya pada Jake.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Daughter of Villain {END}
FantasyAku tertidur memilih menyerah untuk tidak memainkan game itu lagi. Bagaimana lagi?! ini sudah 10 kali aku kalah!!! Welcome to,"Magic Drama 2" Heh!! Mentang-mentang aku kalah terus, seenak jidat memindahkanku ke dalam dunia game. Ke dalam tubuh Kyna...