33 -Jangan pernah menginginkan cintaku, karena...

5.1K 922 28
                                    

Jangan pernah menginginkan cintaku, karena aku tidak akan jatuh cinta!

____

Ethannio dan Jake, meski keduanya hanya sepupu, tetapi berkat Ethan, Jake mau menganggap hubungan mereka seperti saudara. Saat kecil dulu, Jake adalah bocah suram seolah tidak memiliki cahaya untuk hidup. Suatu hari, Ratu Althea bersama Ethan kecil mengunjungi kediaman Middlefordo. 

Selama Ratu Althea berbincang dengan orang tuanya, Ethan memutuskan untuk mengitari Mansion Middlefordo. Saat itulah tanpa sengaja ia berpapasan dengan Jake kecil yang membawa buku. Entah sengaja atau tidak Ethan menjulurkan satu kakinya sehingga Jake jatuh tersungkur. Bocah kecil itu mendongak menatap Ethan di hadapannya.

"Apa maumu?"

"Eh... Membosankan. Bangunlah buaya!"

Jake mengernyit tak senang,"aku manusia bukan buaya, pendek akal!"

"Ck! Aku dapat melihat masa depanmu! Kamu itu...buaya."

Memutuskan untuk bangkit, Jake membersihkan bajunya yang kotor. Ia melirik sinis Ethan sebelum berbalik pergi.

"Oi... Mau kemana kamu, bocah?"

Jake berdecak kesal, ia memutuskan mulai saat ini akan berjauhan dengan bocah tadi. Bisa-bisa harinya kacau.

"Bocah mengatai bocah!"

Melihat Jake menjauh, Ethan terkekeh. Ia memutuskan kembali kepada Ratu Althea dan akan mengunjungi Jake secara rutin setiap minggunya.

Hari-hari merusuhi Jake sangat menyenangkan bagi Ethan, ia terus saja menjahili Jake sampai sepupunya itu sering bangun dengan mata panda. Meski begitu entah mengapa orang tuanya diam saja dan membiarkan Ethan bersenang-senang.

"Althea, anakmu perusuh!"

Ratu Althea melirik saudara kembarnya yang jauh lebih tua itu,"kenapa? Aku ingat dulu pun aku sering menjahilimu,"ujarnya dengan senyum di akhir kalimat membuat, Altheo, saudaranya itu mendengus.

Dimulai dari menghilangkan satu buku belajar Jake, mengejutkannya saat tidur, melemparinya apel, menambahi setiap porsi makanannya dan lain-lain. Entah sejak kapan, Jake mulai terbiasa dengan kehadiran Ethan dan membiarkannya. Bahkan suatu hari Ethan mengajaknya kabur ke pasar kota. Hari itu, Ethan berhasil membuka pandangan Jake tentang dunia luar.

"Mamaku berkata, jika kamu hanya terus bersembunyi dalam satu tempat maka pandanganmu tak akan terbuka selamanya tentang dunia luar. Jadi, sekali-kali manjakan matamu agar otak pun kembali segar. Tidak panaskah hanya melihat kumpulan kata dan angka membosankan dalam buku?"oceh Ethan sementara Jake melihat sekumpulan gadis yang menari.

Benar, selama ini Jake hanya mengurung diri. Ia ingin lebih diakui oleh orang tuanya. Tanpa sadar malah menyiksa dirinya sendiri. Kedatangan Ethan, berhasil menyadarkannya.

"Hei, Ethan. Gadis-gadis itu sedang apa?"tunjuk Jake.

Ethan menekuk kedua tangannya di belakang kepala seraya menoleh,"oh, kamu tahu? Menari. Hari ini jika tidak salah temanya adalah hasil panen. Mereka bersyukur karena hasil panen melimpah."

Jake mengangguk,"begitu..." Ethan mengangguk membayar minuman yang ia beli, tatapan Jake mengedar,"... Mereka cantik."

Burrrfff!

"Ukh..." Ethan terbatuk beberapa saat,"...sudah kuduga ini akan memburuk setiap harinya."

***

"Katakan 'Aa...'"

Jake menggeleng-gelengkan kepalanya saat Ethan berusaha menjejalkan satu butir permen rasa durian ke mulutnya. Tetapi kemudian itu berhasil masuk ke dalam mulutnya. Jake berlagak akan muntah, ia terkapar di atas permadani.

The Daughter of Villain {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang