Satu masalah hilang, maka akan datang masalah lainnya.
____
"Et!"
Niatnya Kyna ingin memanggil laki-laki di depannya ini tetapi entah mengapa mulutnya malas sekali mengeluarkan suara. Alhasil Ethan tidak menoleh sama sekali.
"-Than!"
Sekali lagi Ethan tidak menoleh, selain karena sekitar mereka bising, Ethan hanya mengira jika Kyna sedang sibuk makan permen kapas.
"Ethan! Telingamu tersumbat ya?!"
Ethan berjengit kaget saat Kyna dengan nada tingginya bersuara tepat di telinganya,"gendang telingaku bisa pecah, Kyna."ujarnya mencoba sabar.
"Dari pada itu, bisakah kamu melepas rantai ini? Aku merasa seperti tahanan istana." Kyna melirik tangannya dan tangan Ethan yang terhubung rantai emas.
Tanpa berkata apa-apa rantai itu hilang dengan sendirinya sebagai gantai Ethan menggenggam tangan Kyna. Gadis itu terkejut secara reflek menarik tangannya. Ethan menoleh menatapnya bingung.
"Kamu tidak menyukainya?"
Kyna tersenyum kaku,"t-tidak, hanya terkejut."
Mendengar itu Ethan tersenyum dan menggenggam kembali tangan Kyna. Gadis itu berdeham sebelum membuang batang terakhir permen kapasnya.
"Ethan aku ingin memakan sesuatu yang... pedas dan hangat."celetuk Kyna menoleh sana sini, keduanya benar-benar melupakan Jake dan Raven yang terpisah.
Ethan bergumam tidak jelas seraya menghentikan langkah,"sup ayam?"tunjuknya ke salah satu kedai dengan koki gemuk berkumis melengkung.
Kyna menoleh, sebelah alisnya terangkat,"entahlah. Mungkin aku lebih suka jika itu bom kuah."
Tentu saja Ethan yang mendengarnya segera membeku, ia menepuk puncak kepala tunangannya,"mungkin...nanti aku akan memesankannya pada Mama. Untuk sekarang makanlah yang lain."
"Hmm..." Netra emerald Kyna mengedar, binar di matanya terlihat jelas,"... Mungkin ayam panggang? Oh apa itu? Itu bulat terlapisi saus dan sedikit kecoklatan. Ah dan disana! Daging sapi panggang, lalapan buah, uh makanan apa itu, sepertinya lumer di lidah..."
Ethan benar-benar dibuat terdiam olehnya. Gadis disebelahnya ini tiba-tiba menggila jika mengenai makanan, telunjuk manisnya tidak henti menunjuk kesana-sini. Ethan menurut saat Kyna menariknya secara acak menuju satu-persatu kedai makanan, bahkan gadis itu tidak menginginkan perhiasan yang sangat menarik mata disekitar.
"Sebenarnya berapa kapasitas perutmu, Kyna?"tanya Ethan tidak dihiraukan oleh gadisnya.
Beberapa meter dari sana, Marina bersama Abnia dan Britney berdiri mengamati. Betapa kagumnya mereka saat melihat semangat Kyna dalam menunjuk beberapa makanan. Marina dan Abnia menoleh saat mendapati Britney berjalan mendekati pasangan itu.
*****
Kyna mengamati sebuah permainan dihadapannya. Untuk mendapatkan hadiah acak, diharuskan menembakkan peluru melalui pistol pada salah satu papan. Mereka diberi tiga kali kesempatan. Ethan hanya memperhatikan seolah tidak tertarik dengan sekitar, sementara Kyna memegang dagunya seperti berpikir serius. Aksi keduanya itu malah membuat pemilik toko tersenyum kaku.
"Baiklah, aku coba."
Saat Kyna akan mengambil satu pistol tangan lain menahannya, gadis itu menoleh mendapati Britney tersenyum ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Daughter of Villain {END}
FantasyAku tertidur memilih menyerah untuk tidak memainkan game itu lagi. Bagaimana lagi?! ini sudah 10 kali aku kalah!!! Welcome to,"Magic Drama 2" Heh!! Mentang-mentang aku kalah terus, seenak jidat memindahkanku ke dalam dunia game. Ke dalam tubuh Kyna...