Jika kamu berada dalam dua keadaan, mana yang akan kamu pilih, kehangatan atau kedinginan.
____
"
Lihat siapa ini?" Raven tersenyum yang terlihat mengejek dimata Kyna. Laki-laki itu berhenti tepat satu meter dihadapan Ethan. Kyna melirik tangannya yang memegang kue, lingkaran sihir tercipta sejenak membuat membuat kue yang habis ia makan itu kembali ke meja tengah dansa. Kyna sedikit mendongak melihat kedua laki-laki dihadapannya, saat ingin membuka suara, Ethan terlebih dahulu berbicara.
"Ho... Kulihat sepertinya kamu memiliki ketertarikan pada Kyna..."
"Lalu mengapa? Setiap laki-laki yang melihatnya pasti akan tertarik bukan? Lagipula..." Langkah Raven mendekati Kyna, melihat itu dengan segera Ethan menarik Kyna agar berada di dekatnya. Ia menjulurkan lidah pada Raven lalu merebut gelas berisi jus lemon dari tangan tunangannya.
Raven mengerjap sekali sebelum menghela napas mengejek,"ya ampun, posesif sekali."
Kyna mendelik melihat minumannya di rebut Ethan padahal itu bekasnya, apalagi saat ini tenggorokannya sedang membutuhkan air.
Sethan syalan!
"Kyna... Kembalilah ke aula dansa," Ethan mendorong pelan punggung Kyna agar tidak memberikan kesempatan pada Raven untuk mendekati tunangannya.
"Ah... Kamu memang penghalang..." Raven membuka suara seraya berbalik melangkah menjauh,"... Lain kali Nona Kyna tidak akan lolos dariku, Ethannio."
Netra biru Ethan melirik sinis seraya menjilat bibirnya,"bermimpilah sampai mati!"
***
Kyna mengibas kecil tangan kanannya, senang akhirnya lolos dari perseteruan dua laki-laki tadi. Dia segera menuju meja dengan penuh kue dan minuman lezat. Kedua matanya berbinar seolah melihat ribuan berlian. Tangannya secara perlahan mengambil satu persatu kue dan memakannya dengan perlahan tak lupa meredakan tenggorokannya dengan jus lemon segar.
"Enaknya..."
Di suapan terakhir pada kue yang terakhir pula, Kyna mendengar sebuah suara berceletuk.
"Mantra pelangsing seperti apa yang membuat perutmu tetap sekecil itu?"
Netra Kyna bergeser pada satu titik dimana Ed, kakak dari Adgar, berdiri menyorotnya dengan datar dari balik kacamata. Postur tubuhnya tegap dengan surai pirang dan mata merah tajam menyala. Bahkan para gadis hanya dapat mengaguminya dari jauh.
Kyna menelengkan kepala,"dan mantra seperti apa yang membuat para gadis itu tergila-gila padamu?"
Netra merah Ed melirik sekilas ke arah pandang Kyna, beberapa saat terdengar pekikan suara gadis-gadis disana.
"Itu hanya keajaiban penampilan." Kilah Ed.
"Kalau begitu, inilah keajaiban perut perempuan."balas Kyna membuat Ed mengerjap menatapnya.
Entah keduanya itu, mereka sebenarnya dilambangkan dengan apa. Keduanya sama-sama tidak tersenyum dengan sorot mata datar tidak peduli. Sampai kemudian, Ed mengulurkan satu tangannya dengan senyum merekah. Itu terlihat seperti ada bunga yang bermekaran di sekitarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Daughter of Villain {END}
FantasyAku tertidur memilih menyerah untuk tidak memainkan game itu lagi. Bagaimana lagi?! ini sudah 10 kali aku kalah!!! Welcome to,"Magic Drama 2" Heh!! Mentang-mentang aku kalah terus, seenak jidat memindahkanku ke dalam dunia game. Ke dalam tubuh Kyna...