Semua dimulai perkenalan, lslu diakhiri perpisahan.
____
Sebagai kandidat utama putri mahkota, Kyna diundang lebih awal ke istana. Gadis itu saat ini berada di dalam kamarnya, sementara Paula dan Gerall ditugaskan untuk beradaptasi dengan sekitar. Saat pintu diketuk, sebuah suara menyusul dari sana.
"Nona Kyna, ini saya Albero. Bolehkah saya masuk?"
"Ya."
Laki-laki dengan satu kacamata itu tersenyum menyipitkan matanya,"ini sudah lama tidak bertemu, Nona."
Kyna menoleh,"ya. Jadi, ada apa?"
"Tuan Ethannio meminta untuk bertemu Anda. Saya akan memandu Anda."ujar Albero.
Kyna berdiri,"baiklah."
*****
Setelah Albero meninggalkan Kyna didepan pintu kamar Ethan, gadis itu mengetuk pintu.
"Siapa?"
"Siapa lagi?"balas Kyna malas.
"Masuk."
Tangan Kyna terjulur membuka daun pintu saat kepalanya baru akan masuk, tiba-tiba ia membanting pintu. Bagaimana tidak? Ethan dengan kurang ajarnya sedang mengganti pakaian atasnya. Kyna menatap pintu di hadapannya, sEthan terkutuk.
"Apa yang kamu lakukan?"
"Nyamuk!" Bulu kuduk Kyna berdiri saat mendengar suara menusuk seseorang layaknya es. Bukan tanpa maksud, entah mengapa mulutnya tidak dapat menahan diri.
"Kamu...mengataiku nyamuk?"
Kyna berbalik dengan kaku, ia berdeham saat melihat dirinya berhadapan dengan Raja Evann, entah sejak kapan ia lewat dibelakangnya. Mencoba menarik sedikit sudut bibir, Kyna membela diri. "Tidak, Yang Mulia. Hanya...tadi Ethan berkata jangan masuk terlebih dahulu karena banyak masuk. Yah, begitu."
Dua pelayan di belakang Raja Evann hanya menahan napas, setengah takut setengah menahan tawa. Siapapun akan tahu jika itu hanya jawaban mengasal dari Kyna, namun karena nada bicaranya yang terdengar santai itu terasa meyakinkan.
Raja Evann tidak menjawab ketika tiba-tiba Ethan muncul di antara kedua pintu,"oh Papa, selamat siang! Apa Mama sedang mengacuhkanmu? Sendirian saja~"
Kyna melirik kedua penjaga kasihan karena tidak dianggap. Raja Evann melirik anaknya yang kurang ajar itu.
"Nona Kyna, jika kamu meminta cerai darinya, datang padaku."dengan begitu Raja Evann melanjutkan langkah dengan balasan tanda 'OK' pada jari Kyna.
"Kyna, jangan dekat-dekat dengan orang itu!" Ethan menarik tangan Kyna untuk masuk.
Gadis bersurai emas itu duduk di kursi samping jendela kamar Ethan. Terdapat dua kursi dengan meja bundar terbuat dari kayu disana. Biasanya Ethan akan jarang membuka tirai jendela kamarnya dan akan membiarkan tempat istirahatnya itu tetap gelap. Untuk pertama kalinya laki-laki itu membuka tirai jendela kamar agar sinar matahari dapat masuk melalui kaca jendela yang terpasang dengan panjang.
Tersedia dua cangkir disana dengan asap yang masih mengepul. Kyna mengangkat tangan kanannya saat Ethan duduk di hadapannya, sinar yang menyilaukan mata keluar dari tangannya dan dengan perlahan muncul sebuah buku dengan pembatas kain disana.
"Ratu Althea berkata jika satu minggu ini adalah pengujianku, dipercepat karena setelahnya perang akan dimulai..." Kyna terdiam sebentar untuk melihat reaksi Ethan, laki-laki di hadapannya itu hanya tersenyum, Kyna melanjutkan,"...sesuai janjiku, kamu dapat membaca ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Daughter of Villain {END}
FantasyAku tertidur memilih menyerah untuk tidak memainkan game itu lagi. Bagaimana lagi?! ini sudah 10 kali aku kalah!!! Welcome to,"Magic Drama 2" Heh!! Mentang-mentang aku kalah terus, seenak jidat memindahkanku ke dalam dunia game. Ke dalam tubuh Kyna...