Kebaikanmu sudah tidak akan berguna di dunia ini.——
"Ya. Ada apa?"
Elaina mendekat menyerahkan sebuah surat dengan warna merah,"ini titipan dari Mama. Bukalah saat berada di rumahmu,"
Kyna menerima itu seraya berterima kasih sementara Elaina masih melihatnya.
"Apa Mama melakukan sesuatu padamu? Sayang sekali aku tidak bisa menarik informasi darimu,"
"Yah, mungkin saja. Siapa tahu?"
"Kamu ingin pulang bukan? Biar ku antar walaupun setengah jalan."
Kyna mengangguk. Dia berjalan bersisian dengan Elaina, gadis itu adalah juniornya di academy. Tetapi selama game berlangsung jarang Kyna bertemu mereka, dan lagi interaksi lebih dalam dengan Ethan pun setelah kelulusan.
"Jadi kamu reinkarnasi? Apa itu benar?"
"Cukup de javu. Tapi itu benar,"
"Ba- ack!"
Hampir saja Kyna melonjak saat tiba-tiba Elaina mengaduh karena sebuah buku yang menghantam sisi kanan kepalanya.
"Hei! Siapa yang dengan beringas melempar buku ini?! Mana keras lagi!" Elaina menoleh cepat ke arah perpustakaan yang pintunya terbuka. Kyna berpikir bagaimana bisa seseorang membaca buku sampai benda itu berceceran dimana-mana.
"Ops, maaf."
Terlihat Elina meringis kesal, dia berjalan cepat menghampiri saudaranya—Zeron —dengan buku yang menghantamnya tadi.
"Maaf-maaf! Tiada maaf bagimu! Cepat bersujud dan mohon ampunan!"
Mendengar itu Zeron berdecih, dia melirik saudari satunya, Athe. Gadis itu diam tetap memakan cemilan dengan buku di hadapannya seolah tidak terjadi apapun.
"Aku tidak sudi. Ini semua salah Kak Athe--"
"Hah! Alasan, mari sini kamu!!"
Disaat Elaina sibuk membalas dendam, Athe bangkit dari acara santainya berjalan secara perlahan menuju pintu keluar. Dia terdiam saat berpapasan dengan Kyna. Mereka hanya saling menatap sebelum Kyna mengangguk dan Athe pun balas mengangguk. Gadis itu berlalu meninggalkan Kyna yang menatap dua kembar yang bertengkar tadi. Merasa tidak ada habisnya Kyna pun memilih untuk kembali sendiri.
Langkah kakinya menuju pintu keluar, dari sana Gerall berjalan kembali dengan seorang laki-laki di belakangnya yang Kyna yakini adalah, Gureld.
"Apa saja yang kamu bicarakan, Gerall?"tanya Kyna.
Gerall menampilkan senyumnya,"bukan sesuatu yang perlu Anda ketahui, Nona. Tenang saja,"
"Ba--"
"Woh Nona! Jangan menginjaknya!!"
Kyna terkejut, kakinya yang hendak melangkah kini melayang. Apa sih?
"Kamu tidak sadar, semut itu hampir terlindas oleh kakimu?!"
Dia seorang anak laki-laki dengan surai pirang bernetra merah. Berlari mendekat dan berjongkok di samping kaki Kyna yang melayang, segera Kyna menarik kembali kakinya seraya meringis kesal.
"Memperhatikan kaki seorang lady sangatlah tidak sopan, Tuan kecil."
Dia mendongak,"apa? Kamu bilang aku kecil? Hei bahkan tinggiku hanya sedikit lebih rendah darimu! Dan ya, namaku adalah Adgar Phanthomhave! Putra kedua dari--"
"Terserah,"dengan raut tak perduli Kyna tanpa sengaja malah menginjak tiga semut yang melintas di hadapannya sementara Gerall menahan tawa di belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Daughter of Villain {END}
FantasyAku tertidur memilih menyerah untuk tidak memainkan game itu lagi. Bagaimana lagi?! ini sudah 10 kali aku kalah!!! Welcome to,"Magic Drama 2" Heh!! Mentang-mentang aku kalah terus, seenak jidat memindahkanku ke dalam dunia game. Ke dalam tubuh Kyna...